CHAPTER 1 : Bandung
"Iih kamu tuh kenapa sih telat mulu kalau ketemuan?"katanya dengan nada yang cukup keras. Sehingga hampir semua yang hadir di cafe itu melihat ke arah Erga dan Marsya."Yaa.. sorry, Marsya. Udah jangan marah-marah mulu. Diliatin tuh. Kamu nggak malu?"balas Erga dengan lembut dan sabar. Sudah sering Marsya memarahinya seperti ini. Padahal Erga telat karena tadi ia membeli kado untuk Marsya berupa kalung dan gelang yang telah menguras dompet Erga.
"Aku lama-lama benci deh sama kamu!"Marsya melanjuti omelannya.
"Iya, iya.."
"Udah, ya. Aku mau to the point. Aku mau putus!"Marsya menatap wajah Erga dengan sudah sangat muak. Sementara Erga.. menahan air mata yang ingin jatuh saat itu juga.
"Ya tapi kamu nggak bisa gitu aja dong, Sya! Aku salah apa sama kamu? Cuman gara-gara telat? Aku telat ada alasannya kok! Yang penting aku hadir kan?"
"Ya soalnya aku rasa kita udah nggak cocok! Lagi pula bentar lagi kan kita kuliah. Aku ke Singapur, kamu ke Bandung. Aku nggak mau ngejalanin hubungan jarak jauh"
"Tapi kan, kita bisa coba dulu. Asal komunikasi dijaga."jawab Erga lagi demi mempertahankan hubungannya. Ia memang tidak mau Marsya meninggalkannya. Apalagi hanya karena faktor hubungan jarak jauh saja.
"Udah, ya Ga aku capek sama kamu! Mending kamu cari deh cewek yang lebih baik dari aku! Jangan ganggu aku lagi."perempuan itu lalu berdiri dan meninggalkan Erga yang masih terdiam di meja bundar itu. Sangat perih hati Erga di putusin seperti itu. Sungguh, bukan alasan yang baik untuk memutuskan suatu hubungan. Apa mungkin Marsya tidak sayang lagi pada Erga?
Erga pun keluar dari cafe. Ia membuang kalung dan gelang itu dengan cara melemparnya sangaaaat jauh. Ia mau melupakan hari itu. Melupakan Marsya. Dan melupakan kenangan-kenangan kebersamaan mereka.
***
Hari itu, Erga meminta ijin kepada orangtua nya supaya mempercepat kepergiannya ke Bandung. Ia sangat semangat akan ini. Ia ingin cepat-cepat memulai hari dan petualangan barunya di Bandung.Untungnya saja, kedua orangtua nya setuju dengan syarat harus menjaga komunikasi. Erga pun segera packing dan memilih tanggal 23 untuk meninggalkan Yogyakarta.
"Untuk apa sih, bro ke Bandung cepet-cepet? Enak gih disini. Maen futsal bareng. Emang ada temen lo di Bandung?"Leon, teman karib Erga datang ke rumah Erga untuk membantunya packing.
"Biarin ah. Lebih cepat lebih baik, toh? Eh itu novelnya tolong ambilin dong."
"Novel yang ini, bro?"Leon mengangkat novel yang berjudul "Cinta Itu Kamu". Erga hanya mengangguk. Lelah menjawab pertanyaan dari Leon yang bawel itu.
"Gila, lo! Sejak kapan jadi kutu buku gini? Hahaha! Gila.. lawak banget lo, bro! Ngakak gue sial."
"Leon, gue rasa lo udah boleh pulang. Makasih ya udah bantuin."Erga mendorong Leon keluar dari kamarnya. Bukannya jadi moodbooster nya Erga, tapi malah jadi moodbreaker . Huh!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hantu Paling Aneh
Teen FictionCerita ini adalah tentang Erga, cowok yang baru saja patah hati karena baru saja diputusin dengan cewek bernama Marsya yang telah mewarnai harinya selama 6 bulan. Erga yang kesal pun segera mempercepat kepergiannya ke Bandung untuk melanjutkan kulia...