-11-

1.7K 57 0
                                    

"Ga lo langsung balik, ya?"tanya Shelvy sepulang nya mereka dari Jakarta Pancasila. Erga mengangguk cepat. Erga melihat Shelvy yang tidak kuat lagi berdiri. Wajahnya sudah lesu. Ia pasti kelelahan hari ini.

"Lo balik ke rumah lo?"

"Iya. Udah ya, Ga. Gue nyari taksi dulu di seberang. Dah!"

"Eh tunggu!"teriak Erga memegang tangan Shelvy tak sengaja. Cepat-cepat Erga melepaskan genggaman tangannya.

"Gue anter lo pulang. Gue takut ada hal buruk yang terjadi sama lo"

"Hahah sejak kapan lo peduli sama gue?"sahut Shelvy dengan jawaban yang tidak Erga harapkan. Erga terdiam. "Udah baik pengen dibantuin tapi malah ngehina" batin Erga kesal. Shelvy pun akhirnya memilih pulang sendiri.

Sementara Erga pulang ke kostnya. Saat itu ruang tamu kost sedang ramai, mungkin ada pertandingan bola pikirnya. Kemudian ia mencari Valena. Tidak ada di ruang tamu ataupun di dapur. Erga pun memilih untuk tidur. Biarlah ia bertemu dengan gadis itu keesokan hari.

***

Erga terbangun jam 11 malam karena nyanyian Lura yang membuat telinganya ingin terbakar saat itu. "Lo boleh tinggal disini. Tapi jangan ganggu gue, plis? Gue pengen tidur. Gue capek."bentak Erga kesal. Ia sudah menyadari dan mengakui bahwa ada hantu bernama Lura di kamarnya.

"Boleh nggak aku ngomong sesuatu?"Lura mendekati Erga. Erga menjauhi Lura karena ketakutan akan wajahnya yang pucat seperti hantu. Um, well memang sudah hantu sih.. Lura kemudian mendekati Erga lagi. Dan demikian seterusnya sampai akhirnya Erga terjatuh dari kasur. Lura juga ikut-ikutan jatuh. Erga hanya bisa pasrah.

"Ngomong apa sih?" ucap Erga, akhirnya. 

"Kamu mau nggak aku menghilang dari kehidupan kamu? Jadi kamu nggak bakal ketemu aku lagi selama-lamanya?"

Erga menjawabnya sambil tertawa. Pertanyaan yang mudah sekali. "Ya mau lah! Hahah siapa juga sih yang betah tinggal sama lo?"

"Jadi gini, Erga. Aku ini gentayangan karena...."

Taaaak!

Lura dengan cepat menghilang. Pintu kamar Erga dibuka oleh Valena tanpa mengetuk dahulu. "Ka Erga tadi ngomong sama siapa?"

"Ah? Enggak kok."jawab Erga gugup.

"Ah masa sih? Sama cewek ya? Ka Erga bawa cewek ke kamar ya?"tebak Valena.

"Terserah sih"balas Erga jutek.

"Iya deh. Biasa aja kali, Ka Erga!" "Kamu kalau masuk ke kamar aku ketuk pintu dulu kenapa?!"nada Erga agak keras. Ia jadi kesal sama Valena.

"Iya, iya. Lain kali aku ketuk pintu! Aku cuman pengen nitip kunci kamar aku. Malam ini aku nggak pulang"Valena menyerahkan kunci kamarnya pada Erga.

Erga pun meraih kunci tersebut. "Pengen kemana?"

"Mau tauuu aja..."Valena tersenyum dan kemudian meninggalkan kamar Erga.

Hantu Paling AnehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang