-6-

2.4K 68 0
                                    

Shelvy berjalan memasuki kampus dengan gayanya yang serba mewah, blouse berwarna magenta ditutupi cardigan abu-abu panjang dengan bawahan celana katun dan sepatu wedges.

Shelvy tinggal di rumah orangtuanya yang bertempatkan di perumahan yang elit dan mewah. Ayah nya bekerja sebagai direktur suatu perusahaan terkenal di Jakarta. Sementara Ibu nya bekerja di butik turun-temurun peninggalan Oma nya.

Walaupun tergolong orang kaya, Shelvy sampai kuliah pun belum juga pernah merasakan apa itu kasih sayang dari sebuah keluarga. Kakaknya, Dyla memilih tinggal di apartemen dan sering mengkonsumsi narkoba. Dyla juga terjerat dalam kasus pergaulan bebas sejak SMA.

Sementara Ayahnya sangat sibuk dengan pekerjaan, bahkan sekalinya pulang pun pasti Ayahnya berkelahi dengan Ibunya tanpa alasan. Ya bisa dibilang Shelvy adalah anak broken home. Karena hal tersebut, Shelvy selalu bersifat angkuh, egois, dan mudah emosi kepada orang-orang di dekatnya.

"Shel, tugas yang kemaren gue suruh lo bawa mana? Pengen gue kumpulin ke Pak Wijaya hari ini" Monita mendatangi Shelvy di kantin yang sedang menikmati kopi pertamanya hari ini.

"Oh iya, gue lupa. Sorry ya"jawab Shelvy lalu melanjutkan meminum kopinya.

"Eh lo santai banget sih jawabnya! Paling telat tuh hari ini! Lo nggak tau gue ngerjain itu berapa lama? 1 minggu non stop, Shel! Jadi lo sih enak tinggal nunggu hasil doang. Gue nggak mau tau pokoknya lo harus kumpulin tugas itu ke Pak Wijaya hari ini. Dasar setan!"

"Heh, mulut lo itu ya! Gue kumpulin hari ini. Tapi nggak usah ngatain gue juga! Lo minta di tampar, hah?!"Shelvy yang sudah emosi langsung berdiri dan menatap muka Monita tajam.

"Nggak usah sok jagoan! Cuman menang tampang doang lo" 

Taaaak! 

Tamparan hebat tersentuh di pipi Monita. "Jangan coba-coba ya sama gue!" Shelvy mengambil tasnya lalu meninggalkan Monita yang masih memegang pipinya.

Ketika Shelvy menuruni tangga lantai 3, ia menabrak seseorang yang tidak asing lagi wajahnya. Erga! "Ah, lo yang bener dong jalan. Rese deh"kata Shelvy membenarkan kaca matanya.

"Lah elo lagi. Lo emang cari masalah mulu deh sama gue. Yaa gue tau sih gue emang ganteng. Tapi nggak usah caper gitu bisa kali ya? Hehehe"ucap Egar nyengir.

Ketika sedang asiknya Erga tertawa di depan wajah Shelvy, tamparan pun mendarat dengan hangat di pipi Erga. "I dont give a shit, man!"

***

Hantu Paling AnehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang