-22-

1.5K 52 1
                                    

"Ga! Itu ada roti bakar!"

"Hah? Kebakaran?"

"Iiih.. Roti bakar!"jelas Shelvy dengan tegas.

"Ooh, Roti bakar. Bilang dong! Dimana?"

"Dasar idiot! Sini..."Shelvy menarik tangan Erga dan membawanya ke restoran bernamakan La'mercs. "La'mercs? Nggak pernah kenal. Cari yang lain aja yuk! Itu pasti nggak enak.."

Tanpa mendengar perkataan Erga, Shelvy langsung memasuki restoran yang cukup besar dan mewah itu. Terpaksa, Erga harus mengalah. "Dasar cewek egois!"

"Selamat datang di La'mercs resto. Ini buku menu nya, silahkan memilih"pelayan wanita itu memberikan buku menu yang cukup indah desainnya.

"Hmm.. cream cheese sama chocolate buttercream,ya. Ga, lo pengen apa?"tanya Shelvy pada Erga yang masih memandang buku menu. Sebenarnya Erga tidak mencari makanan apa yang akan ia pesan, tapi Erga mencari dimana kolom harganya.

"Chocolate waffles aja deh,"

Pelayan tersebut pun menulis pesanan keduanya. "Lalu, minumnya?"tanya pelayan itu.

"Oh, iya lupa!"seru Shelvy lalu membuka kembali buku menu. "Ah, kenapa harus diingetin sih?"batin Erga, ia takut uang di dompetnya tidak cukup untuk membayar makanan ini.

"Blueberry smothie"

"Air putih aja,"ujar Erga.

"Baik, mas dan mbak. Ditunggu ya pesanannya"pelayan itu pun berbalik dan menuju ke dapur.

Hanya menunggu 10 menit saja, pesanan mereka sudah datang. Keduanya pun langsung melahap pesanan mereka. Tetapi tidak dengan Erga, yang takut melihat harga nanti.

"Haaah! Kenyang banget. Makanan disini super, ya!"ucap Shelvy sembari membersihkan mulutnya dengan tisu basah.

"Ini bon nya, ya. Silahkan tinggalkan uang pas di dalam amplop"pelayan wanita tadi kembali memberikan amplop hitam yang harus kita isi dengan uang pas, kalau membayar dengan uang lebih, jangan harap ada kembalian.

"What? Rp.375.000?"kekhawatiran Erga benar. Harga di restoran ini bukan main. Ia tidak tahu ada berapa banyak uang di dompetnya.

"Gila kali, air putih aja 10 ribu!"

"Murah kali, Ga."kata Shelvy.

"Iya lah, lo kan orang kaya!"

"Kok lo jadi marahin gue sih?"

"Siapa suruh makan disini? Uang gue cuman 200. Gue nggak ada uang. Lo ada nggak?"

Shelvy menggeleng. Ia baru sadar dompet nya tertinggal di Bandung. "Jadi gimana dong?"tanya Shelvy. Tidak mungkin untuk kabur. "Gimana kalau kabur?"bisik Erga. Hah, baru saja Shelvy memikirkan kalau tidak mungkin kabur, tetapi Erga malah mengajak untuk kabur.

"Terserah lo aja deh"Shelvy pasrah.

"Dalam hitungan ketiga ya, Shel. 1..2..3..!"Erga memegang kencang tangan Shelvy dan mereka berlari menjauh dari restoran itu. Terdengar beberapa satpam memanggil mereka dan ada juga yang mengejar mereka.

Hantu Paling AnehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang