Hantu Paling Aneh

Tentang Valena

"Erga! Duh, untung kamu dateng.."Bu Imel, langsung berlari ke arah Erga yang masih terlihat lelah sepulang dari Yogyakarta. "Kenapa emang?"Erga melihat ke arah kamar Valena yang sangat penuh dengan penghuni kost.

"Lo bego atau tolol sih, Ga? Lo seneng-seneng di luar tapi nggak mentingin Valena?"teriak Jesica. "Apa apaan lo ngomong kayak gitu! Lo kira lo siapa? Kenal aja enggak! Eh, Valena itu bukan siapa-siapa gue, jadi terserah lah gue pengen ngapain."bentak Erga, ia memang agak kesal dengan anak SMA yang songong itu.

"Pikirin tentang perasaannya, bodoh!"kata Jesica lagi. Lalu Jesica pergi. Erga yang merasa tidak bersalah langsung memasuki kamarnya. Sementara Valena langsung saja keluar dari kamar dan memeluk Erga dari belakang.

"Duuh.. Apaan sih nih!"Erga melepas pelukan Valena.

"Aku kangen sama kakak"Valena kembali memeluk Erga. Terpaksa, kaos putih yang baru Erga beli berubah menjadi agak kemerah-merahan karena tangan Valena yang berdarah.

"Iya udah, lepasin ya Valena"Erga mencoba berkata halus. Susah berbicara dengan gadis ini.

"Kakak pergi sama siapa?"

"Shelvy"

"Itu siapa?"

"Pacar gue."jawab Erga polos.

"Tuh kan! Aaaaaaahhhh! Kak Erga udah punya pacar! Kak Erga jahaaaatttt! Aaaaaaaahhh!"Valena semakin menjadi-jadi. Ia seperti orang gila sungguhan sekarang.

Erga masuk ke kamar dan segera menguncinya. Ia takut dengan Valena. Huft, rasanya susah sekali untuk bersantai di kost. "Hei, Erga! Kangen.."Lura muncul di hadapan Erga. Ah, senang sekali rasanya. Ada Lura teman curhat Erga yang selalu ada di saat senang maupun sedih.

"Oiya, gue inget lo jadi inget permintaan lo. Sorry belum bisa sekarang. Huft. Tapi syarat gue udah lo penuhin. Eh, by the way, cinta sejati gue Shelvy kan?"

"Bukan! Cinta sejati kamu Valena"

"Hah?"Erga kaget. Mustahil.

"Bohong deh, hahaha! Iya, cinta sejati kamu Shelvy. Buruan pacaran gih. Jangan sampai Valena jahat itu merebut kamu!"

"Dasar! Valena jahat? Oh ya, lo belum cerita tentang Valena. Jadi lo kapan pengen nyeritain tentang dia?"

"Mau sekarang?"tawar Lura. Ia pikir waktunya sudah tepat.

"Oke!"

"Kalau gitu pegangan yang kuat! Kita bakal pergi dari kost ini ke tempat yang sangaaaat jauuuuuh!"

"Tapi nggak mati kan?"Erga masih saja bercanda.

"Siap-siap! 1...2......3....AAAAAA!"

BOOOOOOMM!