BAB 1
>>Ketika Aku Bertemu Denganmu<<
Siang yang hening dan tenang di Darkforest. Hutan terlarang yang tak pernah dikunjungi manusia. Sekali masuk maka tak akan pernah bisa keluar lagi. Bahkan jika bisa keluar pun manusia itu akan mati juga karena kehabisan darah.
Disini mereka hanya bisa berjaga. Duduk di pos yang sengaja dibuat untuk para hunter yang ditugaskan untuk menghabisi para vampire yang berniat menyerang desa.
"Kyaaaaa...." Suara teriakan yang terdengar dari arah Darkforest itu mengubah suasana yang tadinya tenang menjadi kacau dan membuat para hunter panik.
"Hey, kalian semua! Kenapa hanya panik?" seru Kapten Syrrius. Dia adalah orang yang terpilih menjadi kapten yang akan memimpin para hunter dalam mejalankan misi atau pun hal lain yang menjadi tugas hunter.
"Biarkan aku pergi bersamamu, Kapten." Ucap Sherry yang telah menyiapkan pistolnya.
"Baiklah, Sherry dan Ikiru akan pergi bersamaku. Jack, sementara waktu kuserahkan pos ini juga para hunter lain padamu. Jika ada vampire yang masuk, lakukanlah apa yang biasa kalian lakukan." Kata Kapten Syrrius.
"Baik, Kapten." Jawab semua hunter bersamaan.
"Nah, Sherry, Ikiru, ayo cepat! Kita tak boleh kehilangan satu nyawa lagi hanya karena vampire menyebalkan yang telah membuat kita mendapatkan pekerjaan yang merepotkan dan penuh pengorbanan ini." Ujar Kapten Syrrius sambil menggunakan sarung tangannya.
"Baik, Kapten." Jawab Ikiru dan Sherry serempak.
Tanpa membuang waktu mereka bertiga bergegas pergi. Melompati pagar kayu yang menjulang tinggi yang digunakan sebagai pembatas antara Darkforest dan desa yang dilindungi oleh para hunter.
20 menit sudah mereka berada di dalam kawasan Darkforest. Mereka mencari dan mencari namun belum juga menemukan orang yang mengeluarkan teriakan yang tadi mereka dengar.
"Berhenti!" seru Kapten Syrrius secara tiba-tiba.
"Bugh...." Suara itu terdengar tepat setelah Kapten Syrrius mengeluarkan perintahnya. Saat Ikiru melihat ke arah sumber suara itu, ternyata suara itu berasal dari arah Sherry yang saat itu sudah dalam keadaan tersungkur di tanah. Sepertinya sejak tadi ia asyik berlari mengikuti Kapten Syrrius yang berlari lebih cepat darinya dan Ikiru. Tapi saat Kapten Syrrius mengeluarkan perintah untuk berhenti, Sherry tak bisa mengendalikan kecepatannya, hingga membuatnya tersandung sebuah batu dan terjatuh.
Ikiru mengulurkan tangannya. Ia berusaha membantu Sherry yang saat itu sedang menahan rasa sakit untuk kembali bediri. Sherry pun tak menolak pertolongan itu. Tangan kanannya meraih tangan Ikiru dan akhirnya ia bangkit kembali.
"Terima kasih." Ucap Sherry setelah berhasil berdiri. Ikiru hanya mengangguk sambil mengeluarkan senyum manisnya. Banyak orang mengatakan kalau itu adalah senyuman maut karena senyuman Ikiru bisa membuat wanita seakan terhipnotis, tapi hal itu tak akan berlaku bagi Sherry, karena Sherry hanya menganggap Ikiru sebagai kakaknya.
Sherry berbalik. Ia menatap Kapten Syrrius yang sedang asyik memperhatikan sekeliling hutan. Sepertinya ia sedang memikirkan sesuatu.
"Kapten Syrrius!" panggil Sherry.
"Ya, Sherry, ada apa?" tanya Kapten Syrrius dengan nada santai. Sepertinya ia tak mengetahui kalau Sherry terjatuh karena kebiasaannya yang sering mengeluarkan perintah secara tiba-tiba.
"Apa kau tidak merasa bersalah karena membuatku terjatuh?" tanya Sherry kesal.
"Apa? Kau terjatuh? Lalu apa kau terluka?" Kapten Syrrius mulai terlihat panik. Matanya mengamati Sherry dari ujung kepala sampai ujung kaki.