bab 3 >>Menyenangka Atau Menakutkan?<<

3.1K 157 1
                                    

BAB 3

>>Menyenangkan Atau Menakutkan?<<

Di pagi yang cerah ini semua hunter berkumpul di lapangan latihan. Mereka berbaris dengan rapi dan tenang tanpa terdengar suara sedikit pun. Sepertinya ada sesuatu yang telah terjadi.

"Hari ini, aku mendapat sebuah berita dari Kapten Rasen yang menjaga pos di perbatasan desa di bagian selatan. Sebuah berita yang bisa dipastikan akan memaksa kita sebagai seorang hunter untuk bekerja lebih ekstra dan tidak akan bisa pulang ke rumah untuk beberapa waktu. Ya, aku rasa ini benar-benar berita yang menyebalkan." Celoteh Kapten Syrrius. "Apa kalian tahu berita apa itu?" tanya Kapten Syrrius

"Eh, memang ada berita apa?" hampir seluruh hunter salin melontarkan pertanyaan tentang hal yang sama sehingga membuat suasana di lapangan menjadi ribut. Ini karena para hunter terlalu sibuk menjaga pos mereka masing-masing. Setiap hari mereka harus memasang mata dan telinga agar tak ada vampire yang bisa memasuki desa. Setelah selesai melakukan pekerjaan, para hunter hanya bisa beristirahat saja, tapi tentu saja waktunya terbatas karena mereka harus menggantikan hunter lain yang juga telah merasa lelah dan butuh istirahat. Selain itu mereka juga sering menginap di pos jika ada suatu masalah yang dapat mengancam keselamatan penduduk desa.

"Ternyata kalian tidak tahu, ya?" tanya Kapten Syrrius. "Baiklah, kalau begitu aku akan menjelaskannya." Katanya.

Seluruh hunter mulai berkonsentrasi kembali dan mendengarkan penjelasan dari Kapten Syrrius. Saat itu juga suasana menjadi tenang seperti semula.

"Menurut berita yang kudengar, akhir-akhir ini ada banyak warga yang dengan sengaja memasuki hutan Darkforest dengan sengaja. Belum diketahui secara pasti apa alasannya, tapi ada dugaan bahwa mereka pergi ke Darkforest untuk mencari vampire agar vampire itu bersedia menjadikannya sebagai Aiden." Jelas Kapten Syrrius.

"Ha? Aiden?" Sherry tampak heran.

Jelas saja dia menjadi heran karena Aiden adalah manusia yang dijadikan sumber darah oleh para vampire dalam waktu setahun. Meski begitu, setelah waktu habis, mereka tak akan mati, bahkan menurut cerita orang yang pernah dijadikan Aiden bisa hidup abadi. Mungkin itu sebabnya banyak warga yang ingin dijadikan Aiden. Hanya saja cerita itu belum bisa dibuktikan karena memang belum ada bukti yang membenarkan bahwa seorang mantan Aiden bisa hidup abadi.

"Kenapa mereka ingin dijadikan Aiden?" bisik Sherry pada Ikiru yang saat itu ada disampingnya.

Ikiru mengangkat bahunya. "Mana aku tahu. Mungkin mereka jatuh cinta pada vampire itu." Balas Ikiru.

"Benar juga, sih. Vampire itu kan terkenal rupawan." Sherry membenarkan jawaban Ikiru sambil tertawa kecil.

"Karena itu, kali ini kita sebagai para hunter yang mendapat tugas untuk berjaga di pos bagian timur diberi tugas untuk berjaga dua puluh empat jam tanpa henti. Alasannya, tentu saja karena pos yang kita jaga adalah pos yang paling dekat dengan Darkforest. Selain itu kita juga akan mendapatkan bantuan dari hunter yang berasal dari pos lain. Dan mulai malam ini, kalian sudah harus mulai menjalankan tugas itu. Jadi siapkanlah perbekalan yang kalian perlukan." Ujar Kapten Syrrius.

"Baik, Kapten." Jawab para hunter serempak.

"Baiklah, kalau begitu kalian boleh meninggalkan lapangan ini sekarang." Perintah Kapten Syrrius.

"Ya, Kapten." Kata seluruh hunter. Sebelum beranjak pergi, mereka memberi hormat kepada Kapten Syrius.

***

Langit mulai gelap. Para hunter mulai berkumpul di pos masing-masing sambil membawa perbekalan. Dengan diterangi cahaya dari obor yang dipasang di sekita pagar kayu pembatas, mereka mulai menjalankan tugas dan mengamati di sekitar area Darkforest.

"Hei, menurutmu vampire itu keren atau tidak?" tanya seorang hunter bernama Raven pada Sherry yang saat itu sedang berdiri di sampingnya.

"Vampire?" tanya Sherry yang terlihat bingung.

"Iya, vampire." Jawab Raven.

"Entahlah, menurutku mereka menakutkan." Jawab Sherry sambil mengisi pistolnya dengan silverbullet.

"Kenapa kau bisa berpikir begitu? Menurutku mereka keren kok." Raven seakan tidak setuju dengan pernyataan Sherry.

"Sekarang kau memang berpikir seperti itu, tapi setelah kau diserang nanti, kau baru akan tahu kalau vampire itu benar-benar menakutkan." Ujar Sherry.

"Oh, iya, aku baru ingat. Kau kan pernah diserang vampire." Kata Raven sambil menepuk keningnya. "Lalu apa vampire itu meminum darahmu?" tanyanya.

"Iya, tapi hanya sedikit." Sebenarnya Sherry tak ingin menceritakan hal itu pada Raven karena ia tak ingin mengingat kejadian itu lagi, tapi entah mengapa tiba-tiba ia mengucapkan hal itu.

Raven tersentak kaget mendengar jawaban Sherry. "Benarkah?" tanyanya seakan tak percaya. "Wah, itu keren!" seru Raven sambil menepuk-nepukkan kedua tangannya.

Sherry menatap Raven dengan perasaan heran. "Eh? Keren katamu?" tanya Sherry bingung.

"Iya, tentu saja itu keren."

"Kenapa kau bisa mengatakan keren? Itu menakutkan tau. Rasanya menjijikkan sekali."

"Memang ,sih itu menjijikkan, tapi menurut banyak orang jika darahmu sempat dihisap dan kau berhasil lari dari vampire itu, maka kemungkinan kau akan menjadi Aiden vampire yang telah menghisap darahmu itu." Jelas Raven.

"Apa?" Sherry terlihat sangat kaget mendengar hal itu. "Kau bercanda, kan?" Sherry berusaha memastikan, tapi sebenarnya ia tak ingin mendengar jawaban Raven karena ia takut kalau Raven akan memberi jawaban yang tak diinginkannya.

"Iya, itu benar. Banyak orang mengatakan kalau vampire itu akan mencari orang yang telah ia hisap darahnya, tapi itu hanya berlaku bagi korban yang berhasil lolos. Setelah itu saat kau bertemu dengannya lagi, maka ia akan menggigit lehermu dan menghisap sedikit darahmu, dan saat gigitan kedua inilah kau telah resmi menjadi Aidennya." Jawab Raven sambil memasang ekspresi wajah ketakutan yang dibuat-buat.

"Itu berarti aku harus menghindarinya?" tanya Sherry yang mulai ketakutan.

"Entahlah." Jawab Raven dengan sangat santai. "Tapi kalau aku menjadi kau, aku lebih memilih untuk mencari vampire itu dan memintanya untuk menjadikanku sebagai Aidennya. Hihi, itu pasti akan menyenangkan." Kata Raven sambil tersenyum-senyum sendiri. Sepertinya ia sedang membayangkan ketika ia dijadikan Aiden oleh vampire yang tampan.

"Apa benar ini akan menyenangkan? Tapi bagaimana jika menakutkan?" batin Sherry.

=*=Bab 3 Selesai=*=

The Hunter Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang