BAB 26 >>Hilang<<

687 48 5
                                    

Strategi telah tersusun rapi. Semua tim telah bersiap di masing-masing tempat sekitar ladang yang telah ditentukan Sherry. Berdasarkan waktu yang telah diperkirakan, dua menit lagi sebelum musuh sampai di tempat. Hal itu membuat suasana tampak semakin tegang. Semua pasukan yang berada di pihak para hunter pun mulai memegang senjata mereka erat-erat dan bersiap-siap untuk menyambut kedatangan musuh.

"Kuharap rencana ini akan berhasil," ucap Sherry yang tergabung di tim 4 sambil memegang kedua pedangnya erat-erat dengan tangan yang mulai terasa dingin. "dan kuharap Raven akan segera kembali dalam keadaan selamat."

"Jangan khawatir. Terrence ada bersamanya, jadi dia pasti akan baik-baik saja," sahut Zero yang saat itu berada di sampingnya.

Anging malam yang dingin bertiup dan terasa menusuk tulang. Kapten Syrrius yang telah ditunjuk menjadi kapten dari tim 1 terus memasang telinga untuk mencoba mengetahui kedatangan musuh melalui suara yang mereka buat. Wajahnya tampak serius. Jantungnya terus berdebar dengan cepat. Ini adalah pertama kali baginya merasakan perasaan cemas ketika akan menghadapi pertarungan. Apa lagi saat ini tim 1 adalah tim yang ditugaskan untuk berada di posisi paling depan dari pasukan lainnya. Hal ini tentu saja membuatnya merasa memiliki tanggung jawab yang sangat besar untuk menjamin keselamatan pasukannya.

Drap... Drap... Drap...

Sayup-sayup telinga Kapten Syrrius mulai menangkap suara langkah kaki dari kejauhan. Suaranya yang terdengar sangat kecil dan lambat, tapi tidak begitu lambat untuk sampai di tempat itu dalam waktu singkat.

"Hmph, sepertinya waktunya sudah hampir tiba." Lilith yang saat itu berada di sekitar altar langsung menyeringai ketika ia mulai merasakan keberadaan pasukannya yang sudah semakin dekat dengannya.

"Musuh akan tiba sebentar lagi. Perintahkan kepada seluruh pasukan untuk segera bersiap-siap!" perintah kapten Syrrius dengan wajah yang terlihat sangat serius.

"Baik, Kapten," sahut Ikiru yang saat itu berada di samping Kapten Syrrius.

Setelah mendengar perintah dari Kapten Syrrius, Ikiru langsung mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi dengan jari telunjuk yang diacungkan seperti sedang memberi isyarat pada setiap pasukan untuk segera bersiap-siap. Ini adalah salah satu rencana Sherry yang bertujuan untuk memberikan perintah tanpa menimbulkan suara sedikitpun agar musuh tidak menyadari keberadaan semua pasukan sekaligus.

Satu persatu vampire yang telah berada di puncak pohon yang telah ditentukan melihat isyarat dari Ikiru. Vampire-vampire tersebut adalah vampire yang telah mendapat tugas untuk mengamati setiap isyarat yang disampaikan oleh tim 1 karena mereka memiliki pengelihatan yang tajam. Tanpa membuang waktu lagi, para vampire itu langsung kembali ke kelompoknya masing-masing untuk segera melapor pada setiap kapten tim.

"Tim satu sudah memberi perintah. Kita juga harus bersiap-siap!" perintah Lucian yang ditunjuk sebagai kapten tim 4 kepada seluruh pasukan tim 4 dengan menggunakan cara yang sama seperti yang dilakukan Ikiru.

Sesuai perkiraan Kapten Syrrius, dari kejauhan musuh mulai terlihat berlari menuju ke arah pasukannya. Jumlahnya yang banyak membuat kapten Syrrius langsung tersenyum pahit.

"Ah, kuharap pertarungan kali ini tidak akan berlangsung lama agar aku bisa segera tidur dan bermimpi indah," gumam Kapten Syrrius dengan ekspresi wajah yang dibuat sesantai mungkin.

"Tuan, ini bukan saatnya untuk menghayal." Ikiru mengingatkan.

"Kau tahu, Ikiru? Tidur adalah hal yang sangat diperlukan ketika tubuh kita merasa lelah karena itu sangat baik untuk kesehatan. Jadi bagaimana kalau kau menginap di rumahku setelah pertarungan ini berakhir sambil merayakannya dengan beberapa gelas bir?" tanya kapten Syrrius dengan nada memohon meski sebenarnya ia hanya sedang mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri agar jantungnya tidak berdebar lebih semakin cepat.

The Hunter Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang