bab 2 >>Ingatan yang Tak Bisa Terhapus<<

3.8K 161 2
                                    

BAB 2

>>Ingatan yang Tak Bisa Terhapus<<

          2 minggu berlalu sejak kejadian yang hampir merenggut nyawa Sherry terjadi. Kini semua mulai berjalan normal seperti biasa. Bahkan Sherry yang telah pulih dari cederanya sudah bisa kembali berjaga di pos. Meski begitu, bayangan tentang kejadian tentang hari itu masih belum bisa Sherry lupakan. Setiap hari ia selalu mengingat kejadian mengerikan itu. Walau sudah berusaha melupakannya, tapi bayangan itu tak pernah hilang dari pikirannya. Sepertinya ini terjadi karena ancaman Zero yang mengatakan bahwa ia akan meminum habis darah Sherry. Jika mengingat hal itu, wajah Sherry pasti akan terlihat pucat. Kelihatannya dia benar-benar takut hal itu akan benar-benar terjadi.

          “Hei!” seru Ikiru sambil menepuk bahu Sherry, hingga membuat Sherry terkejut. Ia menatap wajah Sherry yang pucat. “Kau mengingatnya lagi?” tebak Ikiru. Ia tahu pasti bahwa saat ini, Sherry sedang memikirkan saat-saat ketika Sherry sedang bertarung melawan banyak vampire yang ingin menghisap habis darahnya.

          Sherry menganggukkan kepalanya. Wajahnya tampak cemas. “Kau ingat vampire yang telah berhasil meminum darahku?” tanyanya.

          “Ya, tentu saja aku ingat.” Jawab Ikiru.

          “Aku takut kalau dia benar-benar akan datang lalu meminum darahku sampai habis.” Kata Sherry.

          “Tenang saja, vampire itu tak akan berani datang kemari. Disini ada banyak hunter yang berjaga di setiap pos. Kalau dia masih nekat datang, itu berarti sama saja dia bunuh diri.” Ikiru berusaha menenangkan Sherry.

          Sherry tetap tak berubah. Wajahnya masih terlihat tidak tenang. “Tapi Zero bukan vampire sembarangan. Semua vampire yang akan menyerangku memanggilnya  Tuan. Jadi aku yakin kalau dia lebih kuat dari pada vampire yang pernah kuhadapi selama ini.” Kata Sherry.

          “A-ap-pa? Zero?” suara itu mengagetkan Ikiru dan Sherry. Mereka pun menoleh kearah pemilik suara itu.

          “Kapten Syrrius?!” Ikiru dan Sherry mengucapkan nama itu secara bersamaan. Dengan segera mereka berdiri lalu memberi hormat pada Kapten Syrrius.

          Kapten Syrrius berjalan menuju tempat Sherry. Ia menatap wajah Sherry dengan ekspresi serius. “Apa kau tadi menyebut nama Zero?” tanya Kapten Syrrius berusaha memastikan bahwa ia tak salah mendengar nama yang telah disebut oleh Sherry.

          “I-iya. Ada apa, Kapten? Apa ada yang salah dengan hal itu?” tanya Sherry panik. Di dalam hatinya ia berdoa agar Kapten Syrrius memberi jawaban yang dapat membuatnya tenang.

          “Sherry, aku sarankan padamu untuk tidak memasuki Darkforest lagi.” Usul Kapten Syrrius. Kali ini wajahnya benar-benar tampak serius. Padahal biasanya saat ada masalah apa pun itu ia akan terlihat santai, tapi sekarang benar-benar berbeda.

          “Memang kenapa, Kapten?” tanya Sherry yang semakin merasa takut.

          “Dia adalah salah satu vampire terkuat dan paling berbahaya diantara vampire yang pernah kutemui. Selain itu, Zero juga memiliki sifat pendendam. Jadi jika ada orang yang berani membuatnya marah, ia akan mengejar orang itu sampai ia berhasil membunuhnya.” Jelas Kapten Syrrius. “Selain itu kau juga harus tetap berhati-hati meski kau berada di desa.” Sambungnya.

          “K-kenapa? Bukankah pertahanan desa kita sangatlah kuat? Kita memiliki banyak hunter, jadi mana mungkin vampire itu berani memasuki desa.” Ikiru yang sejak tadi diam akhirnya mulai berbicara.

The Hunter Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang