bab 11 >>Waktunya untuk Pesta<<

2.5K 137 0
                                    

BAB 11

>>Waktunya Untuk Pesta<<

Hari semakin malam. Desa timur tampak semakin ramai oleh warga yang sibuk mempersiapkan pesta yang dibuat untuk merayakan terciptanya perjanjian damai antara bangsa vampire dan manusia. Berbagai macam makanan maupun minuman telah tertata rapi di atas meja yang telah diatur dengan sangat rapi di lapangan latihan. Lilin dan obor yang telah di tata di sekitar area lapangan latihan mulai menyala menyinari tempat itu hingga menciptakan suasanya tenang dan nyaman.

Pesta hampir dimulai, tapi Sherry belum juga bergegas menuju pos. Saat ini ia sedang kebingungan mencari baju yang akan dia gunakan untuk datang ke pesta. Ya, selama ini Sherry memang tak pernah memiliki satupun baju pesta. Jadi tidak heran jika dia selalu panik saat ada pesta yang diadakkan.

Berjam-jam sudah Sherry menggeledah lemarinya untuk mencari pakaian yang cocok digunakan untuk datang ke pesta, tapi tak juga menemukannya. Akhirnya dengan rasa putus asa, Sherry memutuskan untuk menggunakan sebuah baju yang ia rasa cocok untuk datang ke pesta.

"Tok... tok... tok..." terdengar suara ketukan pintu dari arah luar kamar Sherry.

Setelah selesai menggunakan pakaian, Sherry melangkahkan kakinya menuju pintu kamar lalu membukanya. Saat itu juga, ia terdiam ketika melihat seorang gadis yang sedang berdiri di depannya. Gadis itu kelihatan sangat cantik dengan gaun panjang berwarna kuning keemasan yang digunakannya.

"Sherry, pakaian macam apa yang kau gunakan? Sekarang kan bukan waktunya untuk bertugas menjaga pos?" tanya gadis tadi yang tak lain adalah Raven. Ia tampak kaget setelah melihat Sherry yang masih saat itu telah menggunakan seragam yang digunakan hunter untuk bertugas.

"Memang kenapa? Bukankah pesta akan diadakan di pos? Jadi tidak masalah kan kalau aku menggunakan seragam tugas? Lagi pula aku juga tidak berminat untuk datang ke pesta itu," jawab Sherry santai. Ia melangkah keluar dari kamar lalu menutup pintu.

"M-mau ke mana?" tanya Raven bingung.

"Tentu saja ke pos. Bukankah kita akan menghadiri pesta di sana?" Sherry menuruni tangga, meninggalkan Raven yang saat itu masih berdiri di depan kamarnya.

"Dengan seragam itu?" tanya Raven lagi sambil mengejar Sherry. Namun langkahnya agak sedikit lebih lambat dari biasanya karena terhalang oleh gaunnya yang panjang.

"Loh, Sherry? Kenapa kamu tidak menggunakan gaun seperti Raven? Jika kamu berdandan seperti Raven, Ibu yakin kamu akan terlihat lebih cantik dari biasanya," ujar Ibu Sherry yang saat itu telah siap berangkat ke pos dengan gaun putih yang tampak anggun untuk menghadiri pesta.

"Pesta seperti ini tidaklah penting. Lebih baik aku menjaga pos dari serangan monster-monster yang berniat menyerang desa," jawab Sherry cuek. "Baiklah, Bu, aku akan berangkat lebih dulu," kata Sherry berpamitan pada ibunya.

"Apa kamu tidak ingin pergi bersama Ayah dan Ibu?" tanya ibu Sherry menawarkan.

Sherry menggelengkan kepala. "Aku ingin pergi sendiri," jawab Sherry. Tanpa membuang waktu, ia melangkahkan kaki keluar dari rumah dan bergegas menuju pos.

"Raven, apa kau juga akan menyusul Sherry?" tanya ibu Sherry ketika melihat Raven yang baru saja menuruni tangga.

"Iya," jawab Raven sambil tersenyum.

"Apa kau tak ingin pergi bersama kami dengan menggunakan kereta kuda?" tanya ayah Sherry yang baru saja keluar dari kamarnya.

Raven berpikir sejenak. "Kurasa akan lebih baik jika aku pergi bersama Tuan dan Nyonya. Lagi pula, aku juga merasa kesulitan saat berjalan menggunakan gaun yang merepotkan ini," jawab Raven yang tak menolak tawaran dari kedua orang tua Sherry.

The Hunter Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang