bab 15>>Pengorbanan Untuk Mendapatkan Kepercayaan 1: Bangsa Lycan<<

2.3K 112 0
                                    

BAB 15

>>Pengorbanan Untuk Mendapatkan Kepercayaan 1: Bangsa Lycan<<

Akhirnya, Zero dan Terrence berhasil menemukan sebuah petunjuk. Dengan petunjuk itulah Zero dan Terrence langsung menyusun sebuah rencana. Pertama-tama, mereka berencana untuk pergi ke sebuah gua yang berada di luar Darkforest. Menurut berita dari vampire maupun mahkluk lainnya, gua itu merupakan tempat berkumpulnya para lycan. Zero dan Terrence pergi ke tempat itu dengan tujuan untuk meminta bantuan kepada para lycan agar bisa mencegah kebangkitan Roger. Lalu jika mereka telah berhasil, mereka akan langsung pergi ke desa para hunter dengan tujuan yang sama.

Setelah menempuh perjalanan dengan jarak yang cukup jauh, kini Zero dan Terrence telah berhasil keluar dari kawasan Darkforest tanpa diketahui oleh vampire lainnya. Karena merasa lelah, mereka pun memutuskan untuk beristirahat sebentar.

"Fuh... akhirnya kita bisa kabur tanpa ketahuan," ujar Zero sambil menghela nafas.

"Apa masih jauh?" tanya Terrence. Ia menyeka keringat yang sejak tadi terus bercucuran di wajahnya.

"Sekitar tujuh kilometer lagi," jawab Zero.

"Kalau begitu kita harus bergerak cepat sebelum kita kehabisan waktu. Lagipula, sejak tadi aku telah merasakan keberadaan banyak lycan yang sejak tadi mengawasi kita di sekitar sini," kata Terrence sambil mengamati keadaan di sekitarnya.

"Iya, iya, aku tahu, kok," jawab Zero dengan santai. "Tenang saja. Saat ini, hari masih pagi. Para lycan tidak akan bisa membahayakan kita karena kekuatan mereka hanya akan berguna saat malam hari, apalagi saat bulan purnama muncul. Dengan keadaan seperti ini, kita bisa mengalahkan mereka dengan mudah," jelas Zero.

"Aku tahu hal itu, tapi kita sudah tak punya waktu lagi," kata Terrence mencoba mengingatkan Zero. "Ayo!" ajaknya.

"Dasar kau ini. Harusnya, kan aku yang memimpin perjalan ini," gerutu Zero sambil menatap Zero kesal.

Tanpa membuang waktu, Zero dan Terrence kembali melanjutkan perjalanan. Mengingat jarak yang harus mereka tempuh untuk mencapai gua yang ditinggali bangsa lycan masih sangat jauh, Zero dan Terrence berniat untuk mempercepat gerakan langkahnya. Namun, ketika mereka baru berjalan beberapa langkah, tanpa sengaja kaki Zero tersandung sebuah tali yang sepertinya sengaja dipasang. Tak lama kemudian, tiba-tiba sebuah rangkaian bambu yang ternyata adalah sebuah perangkap jatuh dari atas sebuah pohon, sehingga membuat Zero dan Terrence terperangkap dan tak bisa melarikan diri lagi. Setelah itu, gumpalan asap berwarna putih muncul, membuat Zero dan Terrence sulit bernafas.

"Zero, jangan bernafas!" seru Terrence sambil menutup hidungnya.

"A-apa? Memang kenapa?" tanya Zero yang tak mengerti dan mulai terlihat panik.

"Pokoknya kau jangan bernafas!" jawab Terrence memperingatkan.

"Ah, sudahlah! Pokoknya kita harus keluar dari sini sekarang juga!" kata Zero yang tak memperdulikan peringatan Terrence.

Zero merogoh saku celananya untuk mencari sesuatu. Dan saat ia mengeluarkan telapak tangannya dari saku celananya, tampak sebuah belati dengan sarung berwarna hitam. Tanpa membuat waktu, Zero mencoba memotong beberapa batang bambu yang mengurung dia dan Terrence. Namun, tak lama kemudian tubuh Zero menjadi lemas. Setelah itu, Zero mulai tak sadarkan diri.

"Sial! Sudah kubilang jangan bernafas," gerutu Terrence tampak kesal.

Terrence mendekati Zero lalu memukul-mukul pipi temannya itu untuk menyadarkan Zero. Namun, usahanya sia-sia. Berkali-kali ia berusaha membuat Zero sadar, tapi tetap tak berhasil. Bahkan saat ini, Terrence mulai merasa tubuhnya semakin lemas. Dan tak lama kemudian, ia tak sadarkan diri dan terbaring di dekat tubuh Zero.

The Hunter Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang