PART 5

1.1K 37 1
                                    

Tak terasa ujian tinggal beberapa minggu lagi. Sekarang aku tidak belajar hanya disaat tertentu saja tapi ini setiap saat bahkan saat belanja bulanan aku tidak lupa membawa catatan kecil ringkasan materi pelajaran yg materinya banyak. Tentu saja supaya lebih mudah dipahami dn bisa dibawa kemana-mana.

Hari-hari yg menegangkan dalam  bagian hidupku akhirnya tiba. Hari ini dan beberapa hari setelahnya aku akan menghadapi ujian akhir yg menentukan masa depanku. Apakah aku lulus atau tidak?

kemarin Mama sudah menelponku dan berkali –kali memberiku semangat. Karena itu, aku tidak ingin mengecewakannya.

“doakan aku ya Bi smoga sukses ujiannya “ kata ku saat berpamitan pergi bersekolah

“iya Non, smoga cita-citanya ingin menjadi dokter tercapai ya buat Mama Non sama Tuan bangga”

Mendengar kata-kata Bi Sum aku tertegun, ternyata banyak orang disekelilingku peduli dan memberiku semangat bahkan Harry juga. How lucky I am!!!

Setelah melewati hari-hari yg menegangkan untuk menunggu hasil ujian, akhirmya hari ini hasil ujianku diumumkan. Dan ternyata aku lulus dengan nilai yg memuaskan, bahkan aku berhasil menduduki peringkat ke 5 di antara teman-teman sekolahku.

Aku senanggg sekali, paling tidak satu pintu menuju kesuksesan sudah terbuka. Orang yg pertama  yg akan kuberitahu sudah pasti Mama. Aku yakin pasti Mama akan senang mendengarnya.

“honey, Mama sangat bangga padamu. Kau memang anak yg bisa Mama andalkan” kata Mama

“makasih,Ma udah ngedukung aku. Aku janji ga akan mengecewakan Mama “ balasku.

Setelah itu aku langsung mengirim e-mail ke Harry. Kuceritakan tentang kelulusanku kepadanya. Tak disangka, malamnya Harry langsung membalas e-mailku. Bahkan aku sudah berhasil mendapatkan yg aku inginkan, ia mempunyai hadiah untukku. GOD!!!! Apa ya yg Harry berikan padaku?! Boneka? Atau selembar kertas yg berisikan tanda tangan? Sudahlah aku hampir gila karena memikirkannya.

-SKIP-

Sepekan kemudian,saat aku sudah mulai kesal karena tidak juga mendapatkan hadiah yg dijanjikan Harry, seseorang datang ke rumahku dan menyerahkan sebuah paket.

“silakan  tanda tangan disini. Punya saudara tinggal di inggris ya?” kata pak pos sambil menyerahkan kertas tanda pengiriman dan pulpen.

“oh, iya itu teman saya. Terima kasih pak!” kataku saat mengembalikan kertas itu dan menerima paketnya.

Ah, hadiah dari Harry akhirnya tiba. Sambil membawa masuk paket itu ke dalam. Di kamar aku langsung membuka bungkusan itu… ternyata isinya CD album barunya One Direction. Aku pun langsung memasukkan ke CD Player untuk mendengarkannya.

Selain CD, dalam bungkusan itu juga ada poster One direction lengkap dengan tanda tangannya Zayn,Harry,Liam,Niall dan Louis. Tapi ketika aku membuka lipatan poster itu bermaksud menempelkannya di dinding ada sesuatu yg jatuh. Ternyata sebuah amplop. Apa lagi ya? Saat ku buka bungkusannya aku terkejut ternyata isinya tiket pesawat  ke Inggris dan sebuah liontin yg bertuliskan namaku. Ternyata Harry ga main-main saat mengajakku ke Inggris.

-SKIP-

“Charrlotte jgn lupain gue yaa” kata Rena saat di bandara

“gak akan Ren. You’re my bestie and you’ll always be”  kataku sambil memeluknya

“oke deh charryy, take care ya, have a safe flight. Keep contact,ok!”

“of course babe J “ seruku sambil pergi meninggalkan Rena dan berjalan menuju bagian penumpang pesawat yg akan membawa ku ke Inggris.

Perjalanan ke Inggris ternyata cukup melelahkan, tapi sekaligus menyenangkan. Bahkan, rasanya masih tidak percaya jika saat ini aku berada di Bandara HeathroW,London. Ketika menuju pintu keluar bandara, tanganku memegang liontin kalung yg sedang kupakai. Tentu saja kalung yang diberikan Harry. Aku memandangnya beberapa saat dan tersenyum.

“are you Charlotte Diana Thorne?” kata seorang pria dengan accent britishnya yg kental.  Pria itu berusia sekirar 35 tahun. Dan aku mengenalnya, dia itu Paul.

“yes I am. You’re paul rite?”

Ia tersenyum padaku.

“ yess, you rite! Harry ask me to pick you up”

“Harry? Menyuruhmu??” tanyaku tak percaya.

“sekarang mari saya antar anda ke hotel. Saya yakin anda pasti kesulitan mencari hotel sendiri” katanya sambil membawakan barang-barangku.

“baiklah,mungkin kau benar” kataku sambil berjalan mengikutinya.

Sebuah mobil Range Rover warna hitam telah menanti kami

“silakan” katanya sambil membukakan pintu belakang untukku.

Aku tersenyum dan langsung masuk ke mobil. Mobil ini memang sangat nyaman. Joknya berlapis kulit cokelat muda.  Tercium aroma lavender dari pewangi yang membuatku lebih merasa tenang.

Setengah jam kemudian kami sampai disebuah hotel bintang lima yang terletak di pinggir jalan utama London. Paul memesan satu kamar deluxe. Ia jg langsung membayar semuanya. Padahal, tadinya aku berharap tidak menyusahkannya. Tapi aku yakin ini perintah dari Harry. Rupanya Harry memang begitu perhatian.

Setelah mengantarku Paul pun pamit.

“oh wait” katanya sambil mengambil selembar kertas dan pulpen. Ia lalu menuliskan sesuatu dikertas itu.  “ if you need something you can call this number. This is Harry’s phone number” aku menerima kertas itu dan menatapnya beberapa saat. Oh my god! Nomer hp nya Harry!!

“hey whats wrong?” tanya Paul

“ ohh nope, nothing. Hmm thanks Paul” kataku

“yeah u’r welcome. I have to go. Bye Miss Charlotte. Good evening “ katanya lalu pergi dari kamarku.

Setelah menutup pintu dan melepas pandang ke seluruh kamar, aku menjatuhkan diri ke kasur. Kulihat jam di tanganku  ter nyata sudah pukul 5 sore. Aku merasa lelah sekali. Tanganku kembali meraih kalung yg sedang kupakai.

Harry sebentar lagi aku akan bertemu denganmu, ujarku dalam hati sambil mengecup liontin bertuliskan namaku. Aku pun memejamkan mata.

TO BE CONTINUE

BY: RidhaRf

The True Love (Harry Styles Love Story)Where stories live. Discover now