Charlotte’s POV
Hari ini aku dan the boys akan liburan bersama di villanya Zayn. Setelah selesai berkemas-kemas dan sarapan aku turun ke loby menunggu Harry menjemputku. Karena tak sabar menunggu aku telpon ke hp nya yg nomernya waktu diberikan Paul.
“Hello? Harry?”
“Ya”
“ini aku Charlotte, kau dimana? Aku sudah ada di loby hotel menunggumu”
“Oh iya ini sudah deket kok nanti aku kabari lagi ya. Ini nomermu kan?”
“iya, oke bye”
“bye”
Tak lama kemudian Harry dan the boys datang menjemputku. Mereka naik BMW X5 milik Niall karena kulihat ia yg menyetir.
“aku tidak melihat Liam?” kataku sambil melihat ke sekeliling mobil.
“ia berangkat duluan dengan Danielle” kata Harry sambil terus mengutak-atik iPhone nya.
“Oh Danielle pasti ia cantik sekali ya. Dilihat dari tv saja cantik apalagi kalau bertemu langsung. Harry, cantik mana antara aku dengan Danielle?” kataku polos. Aku sebal melihat Harry yg sama sekali tidak menoleh ke arahku.
Akhirnya ia menoleh. Ia menatapku sambil tersenyum tapi lalu menggeleng
“sepertinya berbeda jauh”
“oke fine! Thanks” Aku langsung cemberut dan berpura-pura marah padanya
Harry tertawa melihat raut wajahku seperti itu
“hahahaha tidak kok, aku hanya bercanda” kata Harry sambil menepuk pundakku.
Setelah satu jam perjalanan,barulah kami sampai ternyata villanya Zayn sangat besar. Katanya, ini adalah villa keluarga. Kakeknya sendiri yang mendesain bangunannya.
“kamarmu di sebelah kamar Harry. Minta antarkan saja. Ia sudah tau kok letak kamarnya” kata Zayn saat kami sudah di dalam villa.
Tanpa aku minta, Harry membantu koperku.
“ayo aku antar” katanya. Aku pun mengikuti dibelakangnya.
“ini kamarmu” kata Harry sambil membuka salah satu pintu. Ia menyalakan lampu dan membuka tirai jendela kamar.
“sebekah kiri kamarku dan sebelah kanan kamar Niall. Kalau ada apa-apa panggil saja kami”
Tanpa menghiraukan apa yg ia ucapkan, aku berjalan ke jendela.
“waaahhh, dari sini taman belakangnya terlihat indah sekali. Di sana ada bunga tulipnya” seruku gembira.
Harry tersenyum melihatku “ kau suka? Oh ya beristirahatlah. Aku mau ke perpustakaan dulu”
“disini ada perpustakaan?”
Harry mengangguk “sebenarnya ruang baca. Tapi karena banyak sekali buku disana, jadinya lebih mirip perpustakaan. Mau melihat?”
“tentu!” kataku semangat.
-SKIP-
Karena bosen di dalam perpustakaan, aku pergi dari perpustakaan dan meninggalkan Harry yg sedang asyik baca buku. Dan saat ini aku sedang asyik melihat-lihat lukisan yg dipajang di dinding. Sepertinya, kakeknya Zayn lebih senang melukis pemandangan ketimbang objek lain. Aku hanya melihat satu-dua lukisan berobjek manusia. Itu pun diambil dari sudut pandang yg aneh.
Tiba-tiba aku baru sadar bahwa jalan di depanku buntu. Gawat aku tersesat! Aku bermaksud menyusuri jalan yg kulalui tadi sampai mendapati jalannya terbagi menjadi dua. Dan celakanya aku lupa ke kanan atau ke kiri. Lalu kucoba untuk lewat kanan.
“Charlotte?”
Tiba-tiba ada yg menyebut namaku dari belakang. Ternyata Zayn. Ia sedang bersama Niall, Louis, Liam dan seorang wanita bertubuh langsing dan jangkung. Itu Danielle tak salah lagi!
“sedang apa kau disini? Tanya Zayn
“aku tersesat…” kataku pasrah. Kulihat raut wajah mereka berubah.
“Mana Harry? Bukannya tadi kau bersamanya?” kata Louis
“ia sedang baca buku di perpustakaan serius sekali. Aku merasa bosen jadi aku pergi dan kulihat saja lukisan-lukisan dan pada akhirnya tersesat” kataku
“Harry memang begitu tidak suka baca buku, tp kalau siudah menemukan buku yg bagus serius sekali bacanya” balas Louis.
Aku mengalihkan pandangan ke Danielle disebelah Liam
“oh iya aku sampai lupa memeperkenalkan kalian berdua. Charlotte perkenalkan ini Danielle, dani ini Charlotte directioners yg aku ceritakan padamu tadi” kata Liam
“Hai Danielle” sapaku
“Hai Charlotte, senang bertemu denganmu. Panggil saja Dani” balas Danielle
“senang bertemu juga denganmu Dani” kataku
Akhirnya aku diajak berkeliling oleh mereka. Katanya sih supaya aku tidak tersesat lagi. Saat berkeliling aku sempat banyak mengobrol dengan Danielle ya menceritakan tentang kariernya dan awal bagaimana ia bisa jatuh cinta dengan Liam. Ternyata Danielle disini hanya 2 hari setelah itu akan kembali ke London untuk tour dancernya.
-SKIP-
Setelah makan malam aku pergi ke kamarku. Kamar ini ternyata cukup menyeramkan saat malam hari. Pandanganku menyapu sekeliling kamar. Beberapa foto yg tidak kukenal tergantung di dinding. Matanya seolah-olah terus mengawasiku. Belum lagi ditambah jendela yg sangat lebar.
“Tok.. Tok..”
Tiba-tiba pintu kamarku diketuk.
“Charlotte, ini aku Harry. Boleh masuk?” kata seorang di balik pintu, yg tak lain adalah Harry.
“ya, masuk saja. Tidak dikunci kok”
Harry lalu membuka pintu. “Aku hanya memastikak keadaanmu baik-baik saja”
“seperti yg kau lihat, aku baik-baik saja” kataku sambil memaksakan diri untuk tersenyum. Padahal sebenarnya aku takut sekali.
“ada yg kau perlukan?”
“Mm…tidak. Terima kasih”
“kalau begitu good nite have a nice dream” ujar Harry sambil membalikkan badan
“Harry!” seruku.
“ada apa?”
“apa kamarmu sama dengan kamarku?” tanya ragu.
Harry memerhatikan kamarku. “kurang lebih sama dengan kamarmu. Kenapa? Kau takut”
Aku mengangguk “iya”
“mau kutemani? Katanya
Aku menatap wajahnya “ kau tidak keberatan?”
“sebenarnya aku jg blm bisa tidur. Aku ingin melanjutkan membaca buku ini dulu.” Katanya sambil menunjukkan buku yg dibacanya di perpustakaan tadi. “ jadi mau ketemani?”
Aku mengangguk “iya, thanks Harry”
“iya” Harry mematikan lampu dan menyalakan lampu baca di meja yg tak jauh dari tempat tidurku dan memulai baca.
Aku membaringkan badan. Selama beberapa saat aku memandang Harry. Lama-lama aku mengantuk, tak terasa mataku pun terpejam.
“semakin dilihat, semakin terlihat manis” aku mendengar seseorang mengucapkannya. Ah mungkin hanya mimpi.
YOU ARE READING
The True Love (Harry Styles Love Story)
FanfictionCharlotte Diana Thorne seorang siswi SMA yang sangat nge fans sekali dengan One Direction apalagi dengan membernya yang bernama Harry Styles. Bermula dari sering kirim e-mail dengannya dan mendapatkan hadiah dari Harry berupa tiket pesawat terbang k...