Saat sarapan tadi semuanya terus meributkan kencanku dengan Nial hari ini. Zayn dan Louis tak henti-hentinya menggodaku dan Niall. Lucu jg rasanya saat melihat wajah Niall yg memerah karena malu. Kenapa hatiku tak bisa berpaling padanya?!
Daritadi kulihat Harry lebih banyak diam. Ia malah beberapa kali bertukar pandang dengan Cara. Sebenarnya aku penasaran sekali ingin mengetahui rahasia mereka berdua. Tetapi jika dipikir-pikir lagi, untuk apa? Pasti tidak ada hubungannya denganku.
Mungkin sudah sepuluh menit lebih aku hanya berguling-guling di kasur. Kulirik jam tanganku. Jam setengah sembilan. Aku janji pada Niall untuk berangkat jam sembilan. Berarti ini saatnya untuk bersiap-siap.
Kubuka lemari pakaian. Aku berpikir sebentar sambil mengamati koleksi baju-bajuku. Tanganku meraih hotpants dengan tanktop yg agak longgar, lalu rambut kubuat kepang daun dan wajah kupoles makeup natural saja. Sekarang sedang summer jadi lebih baik menggunakan pakaian yg agak longgar dan makeup natural. Setelah selesai kubuka pintu, Niall sedang berdiri tepat di depan kamarku.
“kau sudah lama berdiri disini?” tanyaku
Pria yg sedang memakai kemeja merah marun dengan jeans itu menjawab. “ tidak,kok. tadinya aku mau mengetuk pintu tapi kau keluar duluan. Kau tampak cantik memakai itu” ujarnya sambil memandangku dari atas sampai bawah.
“thanks, bisa kita berangkat sekarang?”
Niall mengangguk,lalu segera meraih tanganku.
“tunggu, gimana nanti kalo ada paparazzi atau directioners? Aku tak mau masuk infotaiment karna kita dating” kataku sesampainya di dalam mobil.
“tenang saja, kita tidak pergi ke tempat yg ramai banyak orang kok.. “ katanya lalu ia memakai sunglass yg daritadi di pegangnya. Sunglass hitam yg sanga cocok sekali di wajahnya. Aku sempat terpaku menatapnya.
“whats wrong?” tanyanya membuatku tersadar.
“nothing,just you look so cute” kataku sambil tersenyum.
Aku bisa melihat mukanya sedikit memerah. Ia tersenyum malu. “thanks” jawabnya pelan. “ kita berangkat sekarang?”
“tentu saja” lalu suara mesin menyala dan tak lama mobil pun melaju.
Pertama Niall membawaku ke sebuah bukit dengan hamparan rerumputan hijau yg luas. Kami bermain sepeda lalu makan sandwich yg Niall bawa dari villa sambil bersanda gurau kemudian menyanyi dengan gitar yg dibawanya. Suara Niall ketika menyanyi “Little Things” terdengar sangat merdu sekali. Pantas saja banyak gadis-gadis yg menggilainya karna suara bagusnya itu, aku harap siapapun gadis yg berhasil mencuri hatinya dapat mencintainya sepenuh hati dan tidak menyakiti hatinya.
Menjelang malam Niall membawaku ke sebuah Pesta Carnaval yg diadakan setiap tahun di kota kecil ini yg tidak jauh dari London hanya orang-orang desa saja dan beberapa turis yg ikut memeriahkan acara ini. Dengan begitu aku merasa sedikit tenang kemungkinan adanya paparazzi yg membuntuti kami sangat kecil. Di Pesta Carnaval kami bermain melempar bola ke dalam gelas kecil yg diputar dan yg berhasil memasukkannya akan mendapatkan hadiah berupa boneka teddy bear. Niall berhasil memasukkan bola kedalam gelas dan mendapatkan hadiah boneka teddy bear. Niall berhasil memasukkan bola kedalam gelas dan mendapatkan hadiah boneka tersebut namun Niall memberikan bonekanya padaku katanya sebagai tanda terima kasih karena telah mau nge date dengannya. Setelah bermain itu kami menaiki bianglala melihat pemandangan kota London di malam hari dari jarak jauh. Terlihat sangat indah.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam sebelas malam saat kami akan kembali ke villa. Seluruh badanku terasa pegal dan lelah. Akhirnya aku pun tertidur selama perjalanan pulang.
YOU ARE READING
The True Love (Harry Styles Love Story)
FanfictionCharlotte Diana Thorne seorang siswi SMA yang sangat nge fans sekali dengan One Direction apalagi dengan membernya yang bernama Harry Styles. Bermula dari sering kirim e-mail dengannya dan mendapatkan hadiah dari Harry berupa tiket pesawat terbang k...