Charlotte’s POV
Aku bangun pagi-pagi sekali. Kuperhatikan setiap sudut kamarku untuk memastikan tidak ada barang yg tertinggal. Ternyata semua sudah beres. Aku siap kembali ke Indonesia. Setelah sarapan,kami pun segera memasukkan barang-barang ke dalam mobil. Seperti yg kuduga barang bawaan kami bertambah banyak dibanding saat berangkat. Untungnya mobil Niall cukup luas. Jadi kami tetap bisa duduk dengan tenang dan nyaman.
“look! This is our photos when we were on the beach a few days ago” kata Zayn sambil memperlihatkan foto-foto kami. “Charlotte, ambil saja foto yg kau suka. Sebagai kenang-kenangan”
Aku melihat foto-foto itu dan menyimpan beberapa foto yg aku sukai. Tentu saja aku memilih foto yg terdapat sosok Harry di sana.
Cara tidak ikut mengantarku ke Bandara. Katanya ia ada janji dengan seseorang dan ingin segera menemuinya.
“ia adalah tunanganku. Kita belum bertunangan secara resmi. Hanya bertunangan di sebuah taman yang indah dan disaksikan beberapa orang-orang terdekat kami. Harry salah satunya.” Kata Cara saat aku bertanya tentang orang yg akan ditemuinya.
Dari penjelasan setelahnya,kuketahui bahwa Harry adalah sahabat baik dari orang yg disebut-sebut sebagai tunangan Cara. Cara dan tunangannya sempat kehilangan kontak beberapa pekan lalu karena tunangannya memdadak harus pergi ke Amerika. Sebelum pergi,tunangannya menitipkan Cara pada Harry sahabatnya. Dan Harry berjanji akan selalu menjaga Cara. jadi itulah makna yg sebenarnya dari kata-kata Harry beberapa hari yg lalu. Yg cukup membuatku kehilangan selera makan dan susah tidur. Tapia pa gunanya lagi mengetahuinya sekarang? Hari ini aku tetap akan kembali ke Jakarta dan meninggalkan orang yg paling aku cintai dan kukagumi.
“oke guys we’re arrived!” seru Louis menghentikan pembicaraan kita. Ia pun mematikan mesin mobil.
Kami semua pun keluar dari mobil
“Charlotte, sini biar kubantu bawain kopermu” ujar Harry datar.
Sejak berangkat tadi, ini adalah kalimat pertama yg ia ucapkan padaku.
“thanks” kataku.
Sambil menunggu waktu keberangkatanku, kami duduk dan mengobrol. Obrolan yg terakhir!
“Charlotte, kalau kau akan kesini lagi, hubungi kami ya. Kalau tidak ada kegiatan,kami mau kok menemanimu,” kata Liam.
“Ya. Atau kalau kami sedang sibuk,kau hubungi saja Niall. Sesibuk apapun dia pasti ia rela meluangkan waktunya untukmu. “ sambung Zayn diikuti dengan derai tawanya.
“thanks, tapi aku tidak mau merepotkan kalian lagi” kataku sambil menatap Niall.
“oh,ya aku berterima kasih pada kalian semua yg sudah menemaniku selama di Inggris. KaIian membuat liburanku kali ini menjadi terindah yg pernah aku miliki” ujarku lagi. Saat mengatakan semua kata-kata itu, aku merasa ingin menangis.
“Charlotte…” tiba-tiba Harry yg duduk disebelahku mengucapkan namaku dengan lembut.
“kau yakin sekarang akan kembali ke negaramu?” ujarnya. Aku bisa melihat ada sesuatu yg berbeda darinya saat ini.
Pandanganku melarikan diri dari tatapannya yg tajam.
“begitulah. Biar bagaimanapun, aku mempunyai kehidupan yg harus kujalani setelah ini di negaraku” jawabaku. Rasanya aku ingin memeluknya dan menangis sepuas-puasnya sambil mengutarakan perasaanku padanya selama ini.
Sebelum aku benar-benar melakukan ide gila itu, terdengarlah pengumuman bahwa pesawatku akan segera berangkat. It just time to say goodbye.
“oke guys, I have to go now” ucapku sambil berdiri dan mengambil koperku. “ take care yourselves” ucapku untuk terakhir kali.
YOU ARE READING
The True Love (Harry Styles Love Story)
FanfictionCharlotte Diana Thorne seorang siswi SMA yang sangat nge fans sekali dengan One Direction apalagi dengan membernya yang bernama Harry Styles. Bermula dari sering kirim e-mail dengannya dan mendapatkan hadiah dari Harry berupa tiket pesawat terbang k...