Malamnya kulihat Harry sedang membaca buku di ayunan besar dibelakang vila.
“Hai Harry..” sapaku.
“belum tidur?”
Aku melihat jam tanganku. “Sekarang kan baru jam tujuh”
“Oh..” katanya lalu kembali serius membaca buku.
Aku duduk disebelahnya. Tadinya aku ingin mengajaknya ngobrol. Tapi kurasa itu hanya akan menganggunya. Meski demikian, duduk di sebelahnya pun aku sudah merasa senang. Akhirnya aku hanya mengutak-atik hpku.
“Charlotte, kau disini!”
Tiba-tiba Niall datang “sedang apa kalian berdua?” tanya Niall lalu duduk disebelahku.
“Hanya sedang menikmati pemandangan malam” jawabku sekenanya. Sebenarnya aku tidak terlalu senang dengan kehadirannya. Entah kenapa sejak kejadian itu aku selalu risi jika berada di dekatnya.
Niall sepertinya merasakan itu. Ia berusaha mengajakku ngobrol dan memberikan lelucon-lelucon yg membuatku tertawa.
“Sssttt…” kata Harry yg merasa sedikit terganggu.
Aku dan Niall langsung diam.
Secara tidak sengaja tiba-tiba hpku hampir terjatuh. Saat berusaha menangkapnya, aku kehilangan keseimbangan dan terjatuh! Beberapa detik sebelum menyentuh tanah, aku merasa ada yg memelukku. Kami berdua pun jatuh bersama.
Aku baru sadar ternyata tubuhku tidak menyentuh tanah, tapi di atas tubuh seseorang. Aku sempat beradu pandang dengannya beberapa saat. Kusadari saat itu bahwa mata hijaunya sangat indah. Mata terindah yg pernah kulihat.
“Kalian tidak apa-apa?” tanya Niall yg membuat kami tersadar.
Aku langsung bangun dari atas tubuhnya, yg tak lain adalah Harry. Ia pun berdiri dan membersihkan kemejanya.
“Harry, thanks ya” kataku
Harry tersenyum. “Tidak apa-apa” Matanya lalu beralih pada Nialll. “Lain kali jaga Charlotte baik-baik”
“Oh ya, sorry” kata Niall menyesal.
Aku melihat kea rah hpku yg gagal ku tangkap. Kulihat baterai dan cassingnya sudah terlepas.
“yah rusak, padahal aku ingin menelpon temanku”
“biar kuantar kau mencari telepon” kata Niall
Saat kami beranjak pergi, Harry menghampiriku. “Pakai punyaku aja. Kemarin telepon disini suaranya kurang bagus saat kupakai.” Katanya sambil mengeluarkan iPhone nya.
“Thanks tapi….”
“Sudah tidak apa-apa. Ini..” ia memberikan iPhone nya.
“Nanti kembalikan aja ke kamarku yaa” katanya lalu pergi.
“Aneh. Tidak biasanya ia meminjamkan barang miliknya kepada orang lain,” kata Niall
“I dunno…” kataku sambil sedikit menjauh dari Niall karena ingin menelpon Rena. Aku ingin memberi tau apa yg terjadi denganku dan Harry serta Niall disini.
-SKIP-
Sudah beberapa kali pintu itu kuketuk,tapi tak ada jawaban. Akhirnya kuberanikan diri masuk ke kamarnya yg tidak dikunci.
“Harry…..!” panggilku tapi tak ada jawaban.
“Harry…..!” kuulang sekali lagi dan tetap tidak ada jawaban.
Saat berbalik dan ingin keluar,kudengar dari arah belakang suara pintu terbuka.
“Charlotte? Ada apa?”
Aku menoleh dan…..
“Ah, sorry!” Aku kaget sekali melihat Harry yg baru keluar dari kamar mandi dan hanya memakai celana pendek ya semacam boxer.
“Tidak apa-apa. Ada apa?” katanya sambil menghampiriku.
Sepertinya ia sama sekali tidak canggung berbicara denganku dengan memakai celana pendek. Padahal, jantungku sudah berdebar-debar kencang sekali.
“Ini. Hpmu kukembalikan. Terima kasih,” kataku sambil memberikan iPhone nya.
“Oh…,” katanya sambil mengambil hp nya.
Selama beberapa detik kami diam.
Lalu, “Yaudah kalau begit aku balik ke kamar. Good night Harry…” kataku sambil membalikkan badan.
“Charlotte…!”
Aku menoleh. “Ya…?”
Harry menghampiriku dan memandangku dengan ragu beberapa saat. Lalu ia mengecup keningku.
“Good night….” Katanya.
Aku terkejut tapi tetap berusaha tersenyum dan stay cool. “Bye!” kataku lalu segera keluar.
Hfttt… aku menyandarkan badan ke pintu kamarku. Kuelus keningku beberapa kali. Oh GOD! Ia mengecup keningku.
YOU ARE READING
The True Love (Harry Styles Love Story)
FanfictionCharlotte Diana Thorne seorang siswi SMA yang sangat nge fans sekali dengan One Direction apalagi dengan membernya yang bernama Harry Styles. Bermula dari sering kirim e-mail dengannya dan mendapatkan hadiah dari Harry berupa tiket pesawat terbang k...