PART 4

1.1K 40 0
                                    

Saat sampai dirumah, aku buru-buru melihat laptopku. Tuhkan, belum dibales. selesai deh! Harry tidak akan membalas e-mailku lagi. ia pasti menganggapku seorang fans yg tidak tahu diri. sudah dijawab e-mailnya eh malah nanya yang bukan-bukan. tapi mungkin aku bisa meminta maaf kepadanya. siapa tahu ia akan memaafkanku dan tetap mau membalas e-mailku.

Akhirnya, aku mengirimkan e-mail lagi untuk Harry. Kali ini isinya permintaan maafku padanya. Aku menyesal telah bertanya yg macam-macam dan bersifat pribadi. setelah selesai, aku menjatuhkan diri ke tempat tidur. Kali ini aku pasrah dan tidak berharap banyak Harry akan membalas e-mailku. Hanya ini yg bisa aku lakukan. sudahlah, mungkin tidur sejenak bisa menjernihkan pikiranku.

mungkin karena kelelahan, aku tidur sampai hari menjelang malam. aku baru tersadar saat jam di kamarku menunjukkan pukul 7 malam. dengan malas aku keluar kamar.

"baru bangun tidur, Non? makan malam baru aja siap. kok bisa sih tidur siang sampe malem gini?" tanya Bi Sum keheranan.

aku hanya tersenyum "gatau nih Bi. Mungkin kecapean" kataku sambil duduk di meja makan.

Selesai makan malam aku langsung mandi. hmm... berendam dengan air hangat dan bath foam lavender memang sangat enak. badanku langsung segar, sekarang sudah pukul 8 malam. tadinya aku bermaksud mematikan laptop saat ku lihat ada e-mail masuk.

Hah?! Ternyata dari Harry!

Aku pun membacanya, membacanya dengan perlahan-lahan.

ternyata ia tidak sama sekali tersinggung dengan pertanyaanku. ia belum membalas e-mailku karena sedang  sibuk menyiapkan konsernya. baru saja ia akan membalas, aku ternyata telah mengirim e-mail lagi. ia pun bingung dan meminta maaf karena membuatku merasa bersalah. yang membuatku bahagia, katanya ia jadi tak sabar ingin bertemu denganku. ia mengundang ku ke inggris!!!! waaa.....bagaimanaaa iniii???!!!!!!!

setelah membaca e-mail itu, aku jadi merasa sangat bersalah kepada Rena. Tanpa sadar aku telah menuduhnya macam-macam. padahal dia yg selalu membantuku saat bingung menjawab e-mail dari Harry. tapi bagaimana sekarang? nasi sudah menjadi bubur. aku sudah terlanjur membuatnya marah.

aku mengambil gagang telepon dan menghubungi ponsel Rena. tapi tidak diangkat. Gawat! ia benar-benar marah. 

malam itu aku terus memikirkan bagaimana caranya meminta maaf pada Rena. jika meminta maaf seperti biasa, itu pasti sulit. ia pasti akan terus menghindariku. mmm.... tunggu! sepertinya aku ada ide.

aku langsung mengambil buku PR Fisika, biasanya aku paling malas mengerjakan PR mata pelajaran yg satu ini. tapi sekarang dengan semangat kukerjakan PR itu sampai selesai. kuharap rencanaku ini berhasil.

-SKIP-

Pagi ini aku buru-buru berangkat ke sekolah agar tidak terlambat. aku menunggu Rena datang. tak lama kemudian ia sudah berada di dalam kelas. tapi ia sama sekali tidak menoleh saat melewati mejaku. aku pun memberanikan diri menghampiri Rena di tempat duduknya dengan membawa buku PR Fisikaku. Dengan sengaja kujatuhkan buku yg ada di mejanya.

"eh sorry" ujarku dan mengambil buku itu.

sama sekali tak ada respon dari Rena. ia hanya sibuk dengan ponselnya ditangannya.

"Ren, lo udah ngerjain PR Fisika?" tanyaku

Rena menggeleng

"mau minjem punya gue ga?" tanyaku lagi sambil menyodorkan buku PR Fisikaku.

" lo udah ngerjain?" tanya Rena datar

"udah,udah semuaa"

"tumben" kata Rena tetap dengan nada datarnya.

aku hanya bisa tersenyum mendengarnya. " mau pinjem ga?"

Rena memandangku sebentar,.

" boleh deh" katanya sambil mengambil buku dari tanganku. aku lalu duduk di sebelah Rena.

"Renn gue minta maaf ya soal kemaren yg gue marah-marah karena e-mail itu"

"oh, kenapa lo minta maaf sama gue?" katanya datar, pertanyaan itu cukup menyulitkanku

"Mmmm.... ya karena gue udah nuduh lo yg macem-macem. ternyata Harry ga sama sekali tersinggung. dia lg sibuk nyiapin konser. Ren mafin gue ya :( " kataku memohon. saat itu aku benar benar merasa brsalah.

Tapi Rena malah tertawa

" ya ampun Charr. lo tuh lucu amat sih! dari tadi sbenernya gue udah pengen ketawa tau"

"maksut lo?"

"mau minta maaf aja susah bener pake jatuhin buku segala" katanya sambil tertawa.

"yeee..... lo semalem kenapa ga ngangkat telpon gue?"

"iyaa gue maafin, oh itu kmren ponsel gue ketinggalan pas pergi"

"kalo gitu gue ngapain pusing mikirin minta maaf sama lo. same bikin PR Fisika segala lagi" kataku kesal.

Tawa Rena makin menjadi-jadi mendengar ocehanku.

"diem lo Ren galucu tauu!!!"

-SKIP-

Rasa heran dn penasaran membuatku membaca kembali e-mail balasan dari Harry. aku benar-benar tidak percaya Harry mengundangku ke Inggris. Tapi sepertinya aku tidak bisa melakukannya dalam waktu dekat ini. aku harus ikut ujian akhir. dan itu tidak main-main karena menentukan masa depanku.

Aku pun membalas e-mail Harry dan memberitahukan bahwa sebentar lagi aku akan ujian akhir. jadi aku tidak bisa memenuhi undangannya. Tak disangka,besoknya  Harry sudah membalasnya. jawabannya singkat. Tapi cukup mengejutkan dan membuatku terharu.

OK, I'LL BE WAITING FOR YOU UNTILL THAT MOMENT COME. GOOD LUCK! :D

TO BE CONTINUE~

BY : RidhaRf

The True Love (Harry Styles Love Story)Where stories live. Discover now