PART 15

702 29 2
                                    

Harry’s POV

“Car, rencananya gagal kan”  kataku pada Cara yg berjalan disampingku saat ditaman yg cukup ramai.

“iya aku tahu Hazz” katanya datar sambil memetik bunga tanpa menoleh ke  arahku.

“lalu bagaimana?” tanyaku lagi lebih serius lalu ku hadapkan tubuhnya ke arahku. Dia menatapku dengan wajah datar.

“aku tak tau hazz, kau benar mereka selalu bersama. Aku jadi bingung harus bagaimana misahin mereka berdua”

“sudah ku duga dari awal pasti gagal. Aku salah seharusnya tak menyetujui rencanamu”  Cara kembali memetik bunga dan berjalan menjauhi aku. Lalu aku mengikutinya dari belakang tak jauh darinya. Oh tuhan kenapa masalahnya menjadi rumit begini. Selama beberapa saat aku dan Cara saling diam tak tau harus mulai berbicara apa.Cara tetap diam lalu ku pikir sejenak apa mungkin tadi aku salah bicara ya?? Kuputuskan untuk memulai permbicaraan lagi karna tak tahan saling berdiam diri begini..

“hmm… maaf ,tadi aku tak bermaksud begitu” Cara masih tak memperdulikanku. Ku hadapkan lg tubuhnya ke arahku .

“oke, I forgive you haz.. btw aku bingung knapa kau bisa menyukai fansmu sendiri  dan lebih gila lg seorang HARRY STYLES IS KING OF FLIRTING KALI INI TAK MAMPU MENDEKATI SEORANG FANSNYA YG BERNAMA CHARLOTTE?” Cara tertawa puas.

Kubekap mulutnya itu dengan tanganku,sudah gilakah ini dia berteriak seperti itu, nanti kalo ada yg tau bagaimana…

“Husssssssstt shut up! Kau jangan teriak seperti itu bisa bahaya nanti kalo ada yg tau” kataku sambil memerhatikan sekelilingku memastikan tak ada orang yg mendengarnya. Lalu kita berdua kembali berjalan menyusuri taman yg luas ini.

“sorry, haz! Lucu saja untukku kau bisa begitu” katanya sambil menahan ketawa.

“udahlah, jangan dibahas lagi” ucapku

“oke, kau tepati kan janjimu slama disini kau akan menenamiku teruss kmana pun aku pergi haz?” ucap Cara serius

“iya, aku kan sudah janji padanya. Aku akan menjaga dan menemanimu kemana saja”

“thanks haz, skrang sudah jam brpa??” tanya Cara padaku, lalu kulirik jam tangan yg kupakai di tangan kiriku.

“jam lima sore, knapa? Kau ingin pulang?” tanyaku

“iyalah,aku belum masak untuk makan malam nanti. Bisa gawatt!!!” ucapnya lalu menarik tanganku dengan berjalan tergesa-gesa. Memang sih langit sudah berwarna orange, matahari jg hampir tenggelam yg menambah keindahan taman ini. seandainya Charlotte bisa lihat betapa indahnya langit sore di taman ini.

*******

Charlotte’s POV

“Ternyata kau disini” kata Niall saat menemukanku sedang duduk sendiri di atap. Kubiarkan angin malam menerpa wajah dan tubuhku tak peduli betapa dinginnya malam ini. akhir-akhir ini memang aku sering berada di atap sendirian memikirkan hubungan Harry dengan Cara yg tiap hari semakin dekat.

“ayo turun, Cara sudah siapkan makan malam. Disini dingin ayo cepat turun nanti kau kedinginan berlama-lama disini” ucap Niall disampingku.

“kau duluan saja, nanti aku menyusul. Yang lain jangan menungguku,makan saja duluan” balasku dengan datar tanpa menoleh kearah Niall.

“Charlotte, kau berjanjilah padaku tidak berbuat yg macam-macam” katanya serius sambil menatapku tajam.

Aku berpikir sejenak, “kau pikir aku ingin bunuh diri? Tidaklah, aku masih waras kok. Aku tidak senekat itu kan masih ada kau yg setia menemani dan menghiburku ” pekikku sambil tertawa. 

Niall menghela napas lega “baguslah kalau begitu aku tak rela kehilanganmu, jangan lama-lama disini nanti kau sakit” katanya lalu turun ke bawah.

Setelah beberapa lama Niall turun, aku pun turun tak enak jg dengan Cara dan yg lain kalau aku tak ada di meja makan bersama mereka. Selama makan malam Liam dan yang lainnya bercanda dan tertawa mendengar lelucon yg dibuat Louis. Aku hanya diam mendengar celotehan mereka. Niall beberapa kali menanyakan keadaanku, tentu saja ku jawab baik-baik saja. Tak lama kepalaku terasa sedikit pusing dan minta izin agar aku kembali ke kamar duluan, Niall jg mengikutiku dibelakang saat masuk ke kamar.

“kau baik-baik saja?” tanyanya dengan cemas saat aku duduk di tepi kasur dan dia di hadapanku duduk dimeja rias samping tempat tidurku.

“iya, aku hanya ingin sendiri saja” kataku

“sudahlah jangan dipikirkan. Aku pikir mereka sekarang memang cume berteman, aku tidak serius saat bilang mungkin Harry akan berpikir kembali padanya. Maaf bila hal ini yg membuatmu seperti ini”  kata Niall lembut sambil mengelus-elus pundakku.

Aku diam saja, mataku terus menatap lantai tak ingin menggubris perkataan Niall.

“are you okay?” tina-tiba Harry datang dengan wajah panic.

Spontan aku dan Niall menoleh ke arahnya

“im okay, just headache”  walau cukup terkejut dengan kedatangannya,aku berusaha tersenyum untuk meyakinkan keadaanku

“oh, okay sepertinya sudah ada Niall yg menemanimu” ujar Harry sambil beranjak meninggalkan kamar.

“Hazz, wait!!  Actually aku ingin ke minimarket krna persediaan snack dikamarku mulai menipis.  Kau disini saja temani Charlotte” kata Niall cepat.

“oh, okay” ucapnya bdatar. Lalu Niall dengan buru-buru keluar dari kamarku.  Aku tidak tau dia berbohong atau tidak. Tapi sepertinya ia memang sengaja membiarkan aku bersama Harry.

Pintu tertutup dan beberapa detik setelahnya jg tidak ada suara. Harry menatapku lalu tersenyum. Ia seperti tidak tau harus ngomong apa.

“sudah baikan?” tanya Harry akhirnya.

Aku mengangguk “ ya sedikit”

“sorry, kalau aku belakangan ini aku tidak terlalu memerhatikanmu. Sepertinya aku terlalu sibuk dengan Cara jadi aku melupakanmu..”
“its okay. Cara kan temanmu dari dulu, lagipula ada yg lain yg selalu menemaniku” kataku berusaha untuk bersikap biasa.

Harry diam.

“haz?”

“ya ada apa?”

“Cara is your ex-gf?” tanyaku ragu.

Harry menatapku. “ how did you know?”

“Niall yg memberitahuku”

Harry mengangguk. “ iya, waktu itu aku hadir di acara fashion week di London dan Cara sebagai model pada saat itu. Selesai acara aku berkenalan dengannya, setelah beberapa lama kenal dan aku nyaman dengannya akhirnya aku memacarinya. Tapi karena kita berdua sama-sama sibuk kita bersepakat untuk berteman saja…”

“dia cewe  yg baik,cantik dan ramah” kataku. Padahal aku merasa sangat cemburu dengannya. Tapi tidak bisa kumungkiri bahwa dia memang baik dan ramah.

“iya memang kau benar. Yaudah, sebaiknya kau sekarang istirahat. Aku tidak mau kau sakit” kata Harry sambil menepuk pundakku.

Aku menatapnya “ good night!” kataku sambil memeluknya, tercium aroma parfumnya yg menyegarkan . Rasanya aku tak ingin melepaskan pelukan ini bahkan aku ingin memeluknya lebih erat.

“Good night, have a nice dream” ucap Harry lalu aku melepaskan pelukannya dan melihat wajahnya yg sedang tersenyum memamerkan dimplesnya itu. Lalu Harry pun pergi kembali ke kamarnya. Setelah dia pergi aku masuk ke kamar mandi untuk berendam air hangat agar membuatku lebih santai karna banyak pikiran dan setelah itu beristirahat semoga saja besok aku tampak lebih segar.

*****

The True Love (Harry Styles Love Story)Where stories live. Discover now