“Charlotte!” seru Niall sambil menepuk pundakku.
Aku menoleh kepadanya dengan malas. “Ada apa?”
“Temani aku ke perpustakaan yuk! Ada yg mau kutunjukkan padamu…” Niall lalu menarik-narik tanganku seperti layaknya anak kecil.
Akhirnya kuturuti kemauannya. Aku mengikutinya ke perpustakaan. Siapa tau disana ada Harry.
Saat sampai disana, Niall langsung mengambil sebuah buku bersampul depan tangan manusia. Aku menyapukan pandangan ke sekeliling ruangan. Huftt.. tak ada siapa-siapa selain kita berdua.
“Charlotte, siniiii!!! Ajak Niall sambil duduk di salah satu kursi.
“Ada apa?”
“Aku akan menunjukkanmu cara meramal” katanya sambil menarikku duduk di kursi sebelahnya.
Niall membuka satu per satu halaman buku itu. Setelah beberapa lama, sepertinya ia menemukan halaman yg dicari. Tanpa berkata apa-apa Niall langsung memegang tanganku.
“Ih.. apasih Niall”
“Sst.. diam dulu..” Ia memerhatikan garis tanganku lalu membaca buku itu lagi.
“Mmm… kau kelak akan mempunyai masa depan yg cukup menjanjikan walau sedikit kesepian,kelak kau akan dikelilingi orang-orang yg kau sayang. Eh memang kau kesepian? “ Mata Niall beralih padaku.
“Sepertinya tidak juga. Sudah lanjutkan lagi” ujarku tak sabar.
Niall lalu tersenyum lalu mulai memerhatikan garis tanganku lagi. “Kau akan memiliki banyak anak. Hah? Banyak anak?!” Niall memandangku tak percaya.
Aku pun sama herannya dengannya.
Saat itu tiba-tiba pintu perpustakaan yg tak jauh dari kami terbuka.
“Hei, sedang apa kalian disini?” tanya Zayn yg tiba-tiba datang.
Aku dan Niall kontan menoleh.
Zayn menatap kami. Pandangannya lalu tertuju pada tanganku yg sedang dipegang Niall. “Tunggu… jangan bilang kalau kalian berdua sebenarnya……. Hei, Liam lihat!”
Liam yg ada dibelakangnya mengikuti arah pandangan Zayn. “ What? Jangan bilang kalau kalian berdua menjalin hubungan ya?”
Aku jadi tambah bingung dan mengikuti pandangan mereka berdua. Ups! Aku langsung menarik tanganku dari genggaman Niall.
“Ini tidak seperti yg------- “
Sebelum kuselesaikan kalimatkumereka berdua telah pergi menyebarkan berita tidak benar ini ke seluruh dunia. Aku menoleh pada Niall, ia hanya meringis memamerkan deretan gigi putihnya.
“Ini bukan salahku ya….” Katanya.
“Ishh….”
-SKIP-
Saat kami makan malam bersama, Zayn memberitahu kejadian di perpustakaan pada Harry.
“Sepertinya Niall telah mengambil fansmu Hazz..” goda Zayn.
“I…. itu tidak benar” seruku kesal.
Harry menatapku yg sedang panik beberapa saat. Ia lalu tersenyum tipis dan melanjutkan makannya .
Aku jadi tambah serba salah melihatnya. Kulihat Niall seperti tidak terlalu ambil pusing. Malah mungkin ia menikmati gossip aneh ini!
“Pantas kulihat kalian sering berdua. Apalagi kamar kalian bersebelahan,” kata Liam menambah siksaanku hari ini.
“Wah, apa yg sudah kau lakukan Niall? Wah jangan-jangann…. Hahahahaha” tambah Louis yg ikut tertarik dengan masalah ini.
-SKIP-
YOU ARE READING
The True Love (Harry Styles Love Story)
FanfictionCharlotte Diana Thorne seorang siswi SMA yang sangat nge fans sekali dengan One Direction apalagi dengan membernya yang bernama Harry Styles. Bermula dari sering kirim e-mail dengannya dan mendapatkan hadiah dari Harry berupa tiket pesawat terbang k...