Aku terus mengurung diri di kamar. aku tahu Niall pasti mencemaskan keadaanku. And then why? Kebaikan Niall hanya membuatku semakin merasa bersalah. Tadinya aku ingin terus berada di kamar. Tapi ada seseorang yg mengetuk pintu.
“Charlotte, I don’t know what happened to you. But please keluarlah. Cara dan yg lainnya menanyakanmu. Dan tentu saja aku menjadi sasarannya. Mereka menuduhku yg bukan-bukan. Ayolah come on!!! i won't force you to tell what happened, I promise! Tapi tolong keluar dan tunjukkan yg lain bahwa kau baik-baik saja” kata Niall dibalik pintu.
Suara Niall terdengar sangat memelas. Aku bisa membayangkannya. Ia pasti tertekan karena dituduh macam-macam oleh Zayn dan yang lainnya. Dengan berat hati aku berjalan ke arah pintu dan membukanya.
Langsung kulihat wajah Niall dengan senyum merekah di wajahnya.
“good girl” kata Niall senang.
Kupaksakan diriku tersenyum. Bagaimanapun ini semua bukan salah Niall malahan seharusnya aku berterima kasih atas idenya itu aku tau yg sebenarnya, menurutku sih.
“yang lain sudah berkumpul dibawah, come on!” kata Niall sambil menarik tanganku. Sesuai dengan apa yg dikatakan Niall, semuanya memang sedang berkumpul.
“Hai beautiful! Seharian ini aku tidak melihatmu. Kukira kau sedang bertengkar dengan Niall” seru Zayn saat melihatku.
“heh Zayn kau sudah punya perrie jangan coba-coba deketin Charlotte ya” kata Louis yg duduk disebelah Zayn sambil memukul lengannya.
“aww, sakit Lou. Aku hanya becanda” ucap Zayn sambil mengusap lengannya yg sakit karna dipukul oleh Louis.
Aku menoleh ke Niall “Mmmm… tidak kok. Cuma ingin dikamar saja” kataku sambil memaksakan diri terseyum.
“ Sebenarnya ada apasih? Knapa Charlotte dan Cara lebih senang mengurung di kamar akhir-akhir ini. kalian sudah bosan ya disini?” kata Liam sambil melihat padaku dan Cara.
“bukan begitu ,Li. Tadi aku sedang ngobrol lewat e-mail dengan seseorang” kata Cara. Lalu ia menoleh ke arah Harry dan tersenyum lebar.
Harry juga membalas senyuman itu. Senyuman yg penuh arti. Aku sempat terpaku melihatn apa yg mereka lakukan. Menyebalkan!!!
“by the way, tidak jauh dari sini ada pantai. Rencananya kita semua mau kesana mala mini. Ka ikut kan? Kata Liam.
Aku melihat ke arah yg lain. Sesuai dugaanku, mereka semua juga sedang melihat ke arahku.
“of course aku ikut!!!” kataku.
******
Malam itu bulan bersinar terang. Suasana di sekitar vila Zayn sepi. Hanya ada beberapa vila di lingkungan ini. walau jarak dari vila ke pantai cukup dekat,entah knapa Zayn memaksa naik mobil. Dan yg lainnya pun setuju.
Ternyata pantainya sama seperti jalan yg tadi aku lalui. Sepi. Hanya ada kami dan beberapa penduduk di sana. Liam,Louis,Zayn,Niall dan Cara langsung berlari ke arah laut dan bermain air ditepinya. Untung malam ini laut sedang tidak pasang. Jadi kami tidak usah kawatir bermain di dekat laut.
Lama juga kami bermain air. Malahan kami sempat membuat istana pasir yg biasa dibuat anak-anak saat sedang bermain di pantai. Kami juga berfoto bersama dengan kamera yg sudah disiapkan oleh Zayn. Untuk beberapa saat kegundahanku berada di dekat mereka,terutama Harry, sirna. Ya walaupun aku tetap menjaga jarak darinya.
“Charlotte disebelah sana ada penjual kembang api. Tolong belikan ya pasti seru main kembang api di pinggir pantai” kata Cara padaku sambil menunjuk ke arah timur.
YOU ARE READING
The True Love (Harry Styles Love Story)
FanficCharlotte Diana Thorne seorang siswi SMA yang sangat nge fans sekali dengan One Direction apalagi dengan membernya yang bernama Harry Styles. Bermula dari sering kirim e-mail dengannya dan mendapatkan hadiah dari Harry berupa tiket pesawat terbang k...