Aku dan kak Luke hampir seminggu chatingan nonstop. Senin depan kak Luke akan menghadapi ospeknya, sedangkan aku yang akan mengemban kelas XII masih masuk bulan depan, jadi aku santai aja sih.
Yang membuat aku heran adalah ada saja topik yang kami bicarakan. Entah itu ke hal yang berbau kekanak-kanakan. Contohnya, game. Kami membahas game-game selain itu kami membahas One Direction.
Kak luke memang salah satu fanboy Direct. Eh, tapi dia sudah tidak tahu berita update tentang 1D. Dia menyukai 'Harry Styles'. Aku juga tidak tau kenapa, yang jelas dia menyukai nama 'Styles'-nya.
Ann : emang kamu ga guling-guling kak, waktu liat Harry?
Kak Luke : Enggalah de, kakak bantal-bantal aja.
Aku langsung berpikir maksudnya, benar juga? aku bilang guling-guling dia bantal-bantal.
Aku semakin tahu sifat-sifatnya sedikit, seperti dia sering menggunakan emot jembatan ----> -_-
Skip>>
Aku masuk ke ruang kelasku. Aku sekelas lagi dengan Flo, Claire dan Lian. Hal yang mengejutkan adalah sudah hampir sebulan aku dan Kak Luke chatingan. Senang sih, tapi aku tidak tau nanti cara bersikap didepannya. Pastinya dia akan datang ke sekolah untuk mengambil ijazahnya.
Setiap harinya aku 'nongkrong' di depan kelasku. Bukan bermaksud apa, hanya saja semenjak tragedi chatingan aku sering menghayal sesuatu. Menghayal dalam artian positif. Karena kelas belajar belum efektif, inilah kesempatan nongkrong didepan kelas ya kali bisa ketemu kak Luke HAHAHA
Aku mengecek notif mencari tahu kapan pengambilan ijazah dilakukan. Setidaknya aku bisa menyiapkan mental. Lalu aku menemukan satu notif bahwa besok adalah cap tiga jari. Ada perasaan senang dan takut secara bersamaan. Senangnya, aku bisa bertemu kak Luke, takutnya, aku takut ketemu kak Luke. Semenjak itu hal yang kutakutkan selain kecoa adalah BERTEMU KAK LUKE.
Next day~
Aku pulang sekolah seperti biasa. Hari ini memang hari cap tiga jari untuk kakak kelasku dulu. Tapi lupakan sajalah lagian mereka belum mengambil rapotnya.
Akhir-akhir ini aku sering bertengakar kecil-kecilan dengan kak Luke. Seperti saling menyalahi dan menuduh. Itu sifat terbarunya. Hari ini saja kami sedang bertengkar, tapi dibilang bertengkar juga tidak.
Ann : kak udah cap tiga jari?
Kak Luke : udah-_-
oh fuck. Aku langsung mengabari Selena-teman beda kelas. Selena adalah salah satu penggemar kak luke. Dia bertanya pada kak Luke apakah dia sudah cap tiga jari atau belum dan kak luke jawab 'belum de'
Jadi dia membohongiku?
kenapa dia bohong?
Apa maksudnya ini?semua pertanyaan langsung terlintas dikepalaku. Aku masih tidak percaya kak luke membohongiku. Dia bohong bohong dan bohong!
esoknya aku cerita pada Flo kalau kak Luke berbohong padaku.
"Kenapa dia bohong padamu Ann?". Aku menggeleng. Alu masih tidak percaya saja. Apa maksudnya dia? aku pikir, dia berbohong padaku agar tidak bertemu denganku. Hei! Itu terkesan seperti aku menunggunya. Cih! apa maksudnya ini?
Aku mengisi spidol kelasku dikantor guru bersama Flo. Ada tiga spidol yang harus diisi tintanya. Aku berhati-hati agar tintanya tidak menetes dibajuku.
fuck! itu jaket almamater universitas kak Luke!
"Ann, itu kan jaket almamater kak luke? kita lamain ngisinya". Ucap Flo sambil memegangi spidol yang sudah kuisi. Sebenarnya aku sudah tau kalau dia belum cap tiga jari. Mengapa begitu, karena inilah yang disebut 'Rantai Fangirl'
KAMU SEDANG MEMBACA
The Junior Diary : Luke Hemmings
Fanfiction~Every love story is beautiful but Ours is my favorite~ dedicated to my senior, Patrick Part 1-13》True Story