Sekarang aku, Luke dan Calum sudah berdiri di depan arena The Script mengadakan konser. Kami sengaja datang sangat-sangat awal karena ideku. Maksudku ide tolol, seperti, datang awal-dapat foto bersama. Entah darimana ide tolol atau mungkin semacam pikiran tolol yang terkuak dan mendapat persetujuan dari kedua kakak kelasku itu.
Kadang aku merasa iba pada Calum harus menikmati konser sendirian seperti bocah yang menyedihkan tapi selama perjalanan berlangsung, Annalisse-sang pencerah, bertutur, biasanya wanita-wanita penyuka band akan terlihat rocky. Dan kalian bisa berkenalan, semacam aliran sesat. Sudah dipastikan wanita yang menonton konser band 'biasanya' dengan pasangan.
"Aku tidak mengerti kenapa aku menyetujuimu untuk datang lebih awal". Ucap Luke tiba-tiba. "Aku baru sadar menyetujui ide tolol".
"Daripada seat kita diambil orang?". Ucapku membela. Mana mungkin orang mengambil seat orang lain. Sudah jelas, ia akan ditendang oleh petugas keamanan di venue.
"Tidak ada bahasa menonton konser 'seat-diambil-orang', sepertinya ini konser pertamamu, Ann?". Kali ini Calum yang berbicara. "Ugh pretty-pretty girl with that ripped jeans".
"Fuck Calum, pacarku menggunakan ripped jeans". Ucap Luke menginterupsi. Aku sebenarnya sudah tau siapa pretty-pretty girl itu.
"Hei bukan Ann yang kumaksud". Calum memasang wajah sedatar triplek dan sedatar roti tawar yang setiap pagi kuolesi dengan nutella--aku lapar. "Bagaimana jika aku mengatakan sesuatu yang random, seperti you-both-looks-like-a-relationship-goals menggunakan kaus itu?".
"Katakan saja". Ucap Luke datar. Ingat! Tidak sedatar triplek.
"Tidak jadi, aku lapar". Aku langsung menoleh Calum. Seperti mendapat followers baru di instagram dan ternyata followers barunya adalah Ryan Tedder. Fyi, twitterku di follback oleh Danny 'The Script' dan itu membuat Luke menjadi Hacker twitterku dan men-DM Danny untuk mem-follback-nya.
"Sama, aku juga lapar". Dan Calum langsung mengajakku ber high five. "Aku sempat memikirkan roti isi nutella tadi".
"Aku kira kau memikirkan sesuatu porn tentang Luke, karena sejak tadi kau memandangi Luke sambil menggigit dan menjilati bibirmu". Ucap Calum santai. Mungkin jika diibaratkan daguku sudah jatuh sampai ke tanah-ini lebay.
"Dammit, otakmu teracuni seseorang Ann". Luke dan Calum tertawa, dan aku memutar mata jengah.
"Otakku tidak se-dirty kalian". Aku bangkit berdiri. "Aku akan pergi mencari makanan".
Dan langsung saja Luke ikut berdiri dan langsung menggandeng tanganku, "Jika pikiran kotor itu memang ada dan tentang ternyata itu adalah aku, tak apa, asalkan bukan orang lain".
"Fuck all Luke Hemmings". Ia pun tertawa dan dibalik tawaannya ada teriakan 'jangan-lupa-bawakan-aku-makanan' dibelakang sana.
***
Kami pun berdiri didepan toko yang menampilkan ayam'telanjang' berputar-putar di sebuah kotak kaca dan disinari lampu-lampu. Apa itu grill?
"Ayam yang menyedihkan". Ucap Luke. "Mau mencoba menu ayam menyedihkan itu?".
"Aku pikir, pikiran seorang kakak kelas akan lebih bagus dari seorang junior. Dan pertanyaan barusan adalah hal yang mematahkan pikiranku itu". Aku tertawa renyah, "Boleh kupanggil Luke-nerdy-stupid-sweetener-Hemmings?".
"Asal ada unsur 'sweet'-nya tidak apa-apa". Akhirnya kami berjalan lagi meninggalkan toko yang menjual ayam menyedihkan itu. "Aku suka berdua denganmu, tertawa, dan mulai bertindak gila. Selama ini kupikir, Annalisse masih canggung pada Luke-handsome-Hemmings".
KAMU SEDANG MEMBACA
The Junior Diary : Luke Hemmings
Fanfiction~Every love story is beautiful but Ours is my favorite~ dedicated to my senior, Patrick Part 1-13》True Story