19

824 89 10
                                    

Aku melangkah masuk ke dalam rumah saat Luke sudah pergi. Yap, dia mengantarku pulang hari ini. Mungkin untuk kedepan-kedepannya juga seperti itu. Padahal aku juga tidak ingin diantar pulang olehnya jika itu akan menggangu kelasnya di kampus.

"Cie yang udah ga jomblo". Ucap mama yang sedang asik menonton TV diruang tengah.

"Apa sih ma?". Aku menggaruk tengkuk leherku yang tidak gatal.

"Itu yang minta helm kamu". Mama tersenyum genit sambil mencolek-colek daguku.

"Oh cuma temen". Ucapku dengan senyum dipaksakan. Aku belum siap jika mama tahu hahaha.

"Temen apanya? Pacar kamu kan?".

Aku mengernyitkan dahiku, "dia kan yang bilang sendiri kalo temenku?". Mama terkekeh. Apa ada yang salah?

"Begini nih enaknya kalo jadi pacarnya seorang junior bagi Luke. Gampang dibohongin. Luke sendiri yang bilang ke mama kalo dia pacarmu, ke papamu juga, bahkan ke Oma". Mama tertawa. Mungkin wajahku sudah memerah seperti tomat. Sumpah, aku tidak akan berbohong pada orang tua lagi. Dan satu lagi, aku ingin mencekik Luke. Beraninya dia bohong. Hih-_-

"hehehe". Aku menggaruk tengkukku. Sungguh, aku sangat malu. "Kok Oma juga tahu?".

"Oma yang membukakan pintu untuk Luke waktu itu". Aku hanya bisa tertawa terpaksa untuk menyembunyikan rasa maluku. Dasar penguin cupu!

***

Malamnya, aku tidak membalas chat maupun mengangkat telpon dari Luke. Tugasku menumpuk, tak mungkin aku buang waktuku untuk mengobrol dengannya. Padahal aku sudah bilang jika akan membuat tugas. Tinggal satu pelajaran yang harus kuselesaikan tugasnya, tapi ponselku terus berdering dan bergetar seenak jidatnya. Sialan Luke.

"Halo!". Ucapku seakan marah.

"Darimana aja sih? kenapa ga bales smsku? kenapa juga ga ngangkat telponku?".

"Buat tugas".

"Dih, gitu amat sih. Kenapa seenggaknya angkat gitu telponku".

"Yaya maaf. Sibuk".

"Yaudah kalo sibuk, besok aku jemput".

"Yaudah. Iya".

"Yaudah".

"Yaudah".

"Yaudah matiin".

"Yaudah matiin duluan".

"Kamu aja".

"Kamu".

"Dih yaudah. Bye sayang".

"........."

"Ga dijawab".

"......."

"terus aja ga dijawab".

"Fine. Bye sayang".

Tuut...tuuut....tuuut....

Sebut saja pasangan aneh. Aku masih saja ngefly saat Luke memanggilku Sayang. Bukan apa, dulu inilah yang ku khayalkan dan itu terjadi. Kupikir, ini kali pertamanya Luke memanggilku sayang. sakit.

Besok tepat satu minggu aku dan dia jadian. Banyak yang sudah terlewati contohnya, banyak yang benci padaku. Selain itu, saat Luke menjemputku juga banyak yang ngomongin di belakang, menatap sinis, berdehem saat melewatiku.

Tapi ada yang lebih nusuk yaitu, ada seorang senior yang datang ke sekolah. Yang kutahu dia teman sekelas Luke dulu namanya kak Angel. Ia langsung berkata, kamu pacarnya Luke? serius? kamu yang nembak dia?

The Junior Diary : Luke HemmingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang