chapter 12

6.3K 642 14
                                    

[Scorpius Malfoy]
Aku berguling ke sisi kanan, lalu membuka mataku. Cahaya matahari langsung menusuk kedua mataku, sehingga aku harus mengerjap beberapa kali.

Aku bangkit dari posisi tidurku. Seketika dunia berpurar-putar. Oh, ini pasti efek mabuk semalam. Saat semuanya sudah mereda, aku menengok ke sebelah kiriku.

Seorang perempuan sedang terlelap di atas sana. Penasaran, aku menyingkap rambut yang menutupi wajahnya.

Merlin.

Mustahil. Aku---

Perempuan itu mengerang, lalu aku turun dari kasurku untuk memakai baju.

Saat aku sudah selesai, dia masih tertidur. Aku menghela nafas, lalu keluar dari kamarku yang berada di Asrama Slytherin, menuju ke Asrama Ketua Murid.

Aku tidak menyangka bahwa perempuan itu adalah Arletta. Tapi aku ingat persis kalau wangi yang kucium semalam hanya ada pada tubuh Rose dan kalaupun tidak, aku bersumpah wangi tubuh Arletta bukan wangi vanilla.

Saat aku tiba di Asrama Ketua Murid, aku langsung membersihkan tubuhku.

****

Dengan perasaan yang campur aduk, aku duduk termenung di sepanjang jam pelajaran Sejarah.

Aku tahu hal yang aku lakukan dengan Arletta hanyalah hal biasa tapi ini Arletta, dan dia adalah orang yang seharusnya paling aku hindari dalam melakukan kegiatan ini.

"Psst," panggil Al. Dia menjadi teman sebangkuku lagi hari ini. Aku menoleh ke arahnya.

"Ada apa?" Bisiknya pelan dan aku hanya menggeleng, lalu kembali memandang lurus ke depan.

"Scorp, kau aneh." Ujarnya.

"Terima kasih," balasku sarkastis, bertepatan dengan saat berakhirnya pelajaran ini.

Masih ada beberapa siksaan lagi, Scorp. Tahanlah, tahan.

Saat aku baru saja ingin berbelok--omong-omong, aku baru saja meninggalkan Al--, aku melihat surai merah di koridor yang satunya.

Aku berhenti melangkah, lalu bersembunyi di balik dinding. Aku mengintip sejenak dan ternyata dia tidak sendirian. Dia dengan---Damian.

Wajahnya menyiratkan bahwa dia sedang setengah ketakutan. Aku mengepalkan tanganku. Tiba-tiba saja kepala Damian berpaling ke arahku sehingga aku harus kembali bersembunyi.

Aku mendengarkan pembicaraan mereka dengan seksama.

"Hey, Weasley. Jangan takut. Aku hanya mau... meminta maaf," kata Damian. Aku tidak bisa mendengar suara Rose, mungkin dia tidak menjawabnya...

"Maaf karena di pertemuan terakhir kita, aku sudah berlaku tidak senonoh kepadamu." Ujarnya lagi. Bisa saja aku sudah mendecih saat ini, namun aku tidak boleh membuat suara sekecil apapun.

"Kau bisa membalasku, Rose. Lakukan apa saja terhadapku, sesukamu. Pukul aku, apapun." Ujarnya. Hatiku panas saat dia mengucapkan nama depan Rose. Cowok bajingan itu.

"Crabbe.." Ujar Rose. Tidak ada ketakutan di dalam suaranya.

"Aku tidak akan memukulmu, oke? Aku sudah memaafkanmu." Jawab Rose dan jawabannya membuat hatiku semakin panas. Demi Merlin, bagaimana Rose memaafkannya secepat itu?

A Deal With Malfoy [Scorose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang