chapter 24

5.1K 513 12
                                    

[Rose Weasley]
Kalau bukan karena ancaman Lily, aku tidak akan repot-repot membawa tiga tumpuk kotak ke Menara Gryffindor sekarang. Mungkin seharusnya aku sedang bersantai ria sekarang.

Bukannya aku takut dengan ancaman, tetapi Lily benar-benar mengambil Firebolt beserta beberapa buku kesayanganku dan bersumpah akan membakar itu semua jika aku tidak menuruti perintahnya, yaitu:
"Datang ke Menara Gryffindor pada pukul setengah dua nanti, lalu pergi ke kamarku. Nanti bawa kotak sepatu yang ingin kau pakai dan juga gaun dari Aunt 'Mione."

Untung saja aku cukup hebat dalam hal tawar-menawar, jadi aku bilang pada Lily kalau aku akan datang pada pukul empat dan dia mengiyakannya.

Serius, deh. Lebih baik aku belajar seharian penuh daripada hanya belajar setengah hari, namun harus berdandan untuk pesta yang berlangsung hanya dalam kurung waktu sekitar dua sampai tiga jam.

Such a waste.

Jadi, di sinilah aku dengan tiga kotak tertumpuk di hadapanku, berusaha untuk menaiki tangga sambil menjaga agar kotak-kotak ini tidak terjatuh.

Setelah mengucapkan kata kunci, aku langsung memasuki Ruang Rekreasi dan menaruh ketiga kotak itu di sebuah meja.

"Rose!!" Panggil seseorang dari arah tangga dan membuatku menoleh ke arahnya.

Aku mendapati Lily dan Lucy yang sedang menuruni tangga dengan semangat. Mereka berdua sudah rapi dan terlihat sama-sama cantik.

"Baiklah, ayo kita langsung mulai," ajak Lucy begitu mereka tiba tepat di hadapanku.

Baru saja Lucy memutar tubuhnya, namun karena Lily tidak mengikuti gerakkannya dan malah memperhatikanku dengan seksama, dia kembali menghadap ke arahku. "Tunggu. Di mana kotak-kotak yang seharusnya kau bawa?"

Aku menghela napas panjang, lalu menunjuk ke arah meja. "Itu. Tapi kalian harus membantuku untuk membawanya, oke?"

Lily dan Lucy mengangguk, kemudian masing-masing dari kami mengambil satu kotak. Setelah itu, kami bertiga langsung berjalan menuju kamar.

"Rose, duduk di sana," perintah Dom begitu aku masuk. Dia juga sudah rapi dan dia memegang berbagai alat make-up yang tidak kuketahui apa namanya.

Dengan berat hati, aku menuruti perintah Dom. Aku meletakkan kotak yang kubawa di kasur Lily, kemudian duduk di sebuah kursi yang sudah disediakan untukku.

Dom berjalan ke hadapanku. "Tutup matamu," katanya dan aku langsung menurutinya. Dom merias wajahku dengan entah-apapun-itu-aku-tidak-peduli.

Semua itu berlangsung dalam sekitar setengah jam, namun bagiku itu berlangsung selama satu abad. Berbagai macam alat dia gunakan untuk merias wajahku dan yang aku ketahui namanya hanyalah dua: lipstick dan bedak. Aku tahu aku memang benar-benar parah.

"Kau sudah boleh membuka matamu sekarang," ujar Dom dengan nada senang. Aku membuka mataku secara perlahan-lahan. Sebuah keajaiban aku tidak tertidur sedaritadi.

"Apakah sudah selesai?"

Dom menggeleng, lalu memajukan tubuhnya ke arahku. "Lihat ke atas," perintahnya.

Aku melakukan hal yang dia perintahkan, lalu Dom mulai melakukan sesuatu dengan bawah kedua mataku.

"Selesai."

Aku menghela napas lega dan saat aku ingin berdiri, tiba-tiba seseorang menahanku sehingga aku kembali terduduk.

"Not yet, Rosie Posie. We have to do something with your hair," ujar sebuah suara yang terdengar seperti suara Molly.

A Deal With Malfoy [Scorose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang