chapter 33

7.5K 579 101
                                    

[Scorpius Malfoy]
Sudah sekitar setengah jam aku menatapi gaun berwarna merah cerah yang sekarang tergeletak di atas kasurku.

Aku tahu persis kebiasaan Rose: tidak pernah membeli gaun untuk pesta. Dan tadinya gaun ini untuknya, namun sekarang aku tidak tahu bagaimana caranya untuk memberikan gaun ini kepada Rose.

Apa aku harus mengikuti jejak si Anonymous itu?

Aku mengambil selembar kertas dan mulai menulis dengan tulisan yang kubuat sebeda mungkin dari tulisanku yang biasanya.

To: Rose Weasley
Gaun ini untukmu. Pakailah untuk ke Pesta Natal nanti, ya?
-S for Someone.

Astaga, kenapa isi surat yang kutulis malah terdengar aneh? Aku menggelengkan kepala, lalu mengayunkan tongkat sihirku ke arah gaun merah tersebut sehingga gaun itu terlipat secara sihir.

Aku mengambilnya dan surat itu, lalu keluar dari kamarku. Setahuku, Rose sedang pergi ke Hogsmeade dengan sepupu-sepupunya sekarang, jadi aku bisa menyelinap masuk ke dalam kamarnya.

Aku membuka pintu kamarnya yang tidak terkunci, lalu berjalan masuk. Aku meletakkan gaun dan suratnya di dekat jendela supaya terkesan seperti dikirimkan oleh orang yang tinggalnya jauh, bukan seseorang yang malah seasrama dengannya.

Setelah yakin, aku mengedarkan pandanganku. Kamar Rose tidak berubah, masih sama seperti dulu. Rapi dan indah. Aku membiarkan diriku tersenyum kecil mengingat bagaimana aku pernah bertengkar dengannya di atas kasur, cuddling, dan berbagai hal lain.

Setelah yakin dengan semuanya, aku keluar dari kamarnya dan kembali memasuki kamarku. Aku menghempaskan tubuhku di atas kasur, kemudian memejamkan mata.

Kenapa aku peduli dengannya? Kenapa hatiku panas ketika melihatnya berciuman dengan orang lain? Kenapa aku harus merasakan hal-hal aneh seperti ini? Kenapa rasanya menyakitkan untuk menjauhinya?

Pikiranku dipenuhi dengan pertanyaan kenapa dan tidak ada satupun pertanyaan yang bisa kujawab.

Apa aku menyukainya? Tidak mungkin. Aku tidak mungkin menyukainya. Rose tidak berbeda dengan gadis lain dan lagipula aku sudah dijodohkan, kan?

Aku mendengus sarkastis. Siapa juga yang peduli dengan perjodohan itu?

Saat aku sedang hanyut di dalam pikiranku, tiba-tiba saja terdengar suara ketukkan dari jendela. Aku membuka sebelah mataku untuk mengintip ada apa di sana dan mendapati burung hantu milik Mum.

Aku membukakan jendela untuknya dan mengambil surat yang sudah terikat di kaki.

Tanpa membuang-buang waktu, aku mulai membaca surat itu.

Dear Scorpius,
Apa kabarmu, Nak? Mum harap kau baik-baik saja di Hogwarts.

Begini, kau sudah lama sekali tidak bertemu dengan Shanon, kan? Bagaimana kalau kau kembali ke Manor setelah pesta?

Kalau kau tidak mau, Mum tidak akan memaksa, tetapi Ayah-mu mendesakku untuk membuatmu datang. Balaslah secepatnya, ya?

Aku mencintaimu.

P.S: bagaimana kabar Rose Weasley?

Love,
Mum.

Aku kembali melipat surat itu dan meletakkannya di meja nakas. Kembali setelah Pesta Natal? Yang benar saja?

"Aku titip salam untuk Scorpius Malfoy, ya!" Ucap suara seorang perempuan dengan nyaring. Aku membuka pintu kamarku sedikit dan menguping dari celah pintu.

"Astaga, Lils. Baiklah, baiklah. Aku akan menyampaikannya." Itu suara Rose. Namun suaranya terdengar lebih lemas.

"Kalau begitu, semoga harimu menyenangkan, ya!" Ucap Lily. Aku tidak bisa mendengar jawaban Rose atau mungkin dia tidak menjawab.

A Deal With Malfoy [Scorose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang