chapter 13

6.3K 641 12
                                    

[Rose Weasley]
Setelah kejadian kemarin, kami jadi lebih dekat. Sekarang aku tahu kalau dia sangat lucu. Nyaris mustahil rasanya kalau aku tidak sakit perut kalau sedang bersamanya.

Aku berjalan keluar dari kelas Herbologi dan mendapati Damian yang sudah menunggu di luar. Saat dia menyadari kedatanganku, dia langsung menoleh sambil memamerkan senyumannya. Damian berjalan menghampiriku, lalu kami berjalan beriringan menuju kelas selanjutnya--kebetulan kami sekelas--.

"Well, bagaimana Profesor Longbottom tadi?" Tanyanya. Aku menaikkan kedua bahuku.

"Seperti biasa," jawabku singkat, lalu tersenyum ke arahnya.

Damian mencondongkan tubuhnya ke arahku, "tahu tidak, kata orangtuaku, saat masih bersekolah, Profesor Longbottom itu tidak setampan sekarang." Aku memukul bahunya pelan dengan buku tebal yang kupegang.

"Ssttt! Jangan begitu." Peringatku, namun aku tertawa kecil dan Damian ikut tertawa.

"Oke, kalau begitu. Apapun yang Tuan Putri mau." Dia berjalan ke hadapanku dan hal itu membuatku berhenti. Lalu dia pura-pura membungkuk untuk memberi hormat. Aku tertawa karena tingkahnya, lalu melanjutkan perjalanan kami.

****

"Rose," panggil Al saat aku sedang berjalan di koridor sendirian. Dia berhenti tepat di hadapanku, lalu aku memberikannya senyuman kecil.

"Hey, Al.." Jawabku. Dia menatapku dengan serius dan tanpa ekspresi. Senyumanku luntur seketika.

"Ada apa?" Al menarik nafasnya dalam-dalam, lalu menghembuskannya lewat mulut. "Bisa kita bicara berdua?" Tanyanya.

Aku mengangguk, lalu kami berjalan ke koridor yang cukup sepi.

"Rose..." Mulainya, kemudian kembali terdiam. Al bersandar pada dinding dan dia menatap lantai.

"A-aku uh.. Melihatmu dengan Damian seharian ini, kau ada hubungan apa dengannya?" Pertanyaan Al membuatku tertegun. Aku menatap manik hijaunya, lalu menelan ludahku kasar.

"Kami hanya berteman, memangnya kenapa?" Balasku pada akhirnya. Al memegang kedua bahuku, "aku tahu dia pernah hampir melakukan sesuatu padamu padahal kau sudah bersama Scorp."

Aku menggigit bibir bawahku, namun tidak menjawabnya. "Aku hanya khawatir cowok mesum itu akan mengulangi kelakuannya, Rose. Aku hanya khawatir padamu," ujar Al. Tatapannya melunak, lalu dia menarik tubuhku ke dalam pelukkannya. Aku memeluknya dan menghirup wangi khas Al yang sudah sejak lama kurindukan.

Kami sudah nyaris tidak pernah berkomunikasi lagi selama di tahun ketujuh ini dan hal itu membuatku sangat dan amat merindukan Al yang dulu.

Aku melepaskan pelukkan kami, lalu tersenyum kepadanya. "Tenang, Al.. Aku janji aku akan menjaga diriku," kataku, lalu Al menyunggingkan sebuah senyuman tipis.

"Yeah, aku tahu kau pasti bisa menjaga diri... Dan jangan pernah lupa, Rose, kau punya aku kalau kau membutuhkan sesuatu." Jawabnya. Aku menganggukkan kepala, lalu Al mencium puncak kepalaku.

"Bilang padaku kalau Scorpius atau Damian menyakitimu. Aku tak akan segan-segan untuk membalas mereka," ujarnya lagi.

"Hey, jangan lupakan aku. Aku juga mau menjaga kakakku, tahu!" Kata sebuah suara di belakangku. Begitu aku menoleh, aku mendapati Hugo yang sedang tersenyum ke arahku. Kamu bertiga tertawa bersama, lalu saling berpelukkan seperti di salah satu film Muggle berjudul Teletubbies.

A Deal With Malfoy [Scorose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang