chapter 31

4.8K 498 28
                                    

[Scorpius Malfoy]
Setelah menempelkan poster-poster di sepenjuru Hogwarts, aku langsung kembali ke Asrama Ketua Murid untuk beristirahat. Begitupula dengan Rose, sementara Prefek-Prefek kembali ke asrama mereka masing-masing.

Tiga hari lagi merupakan Hari Natal, jadi aku dan semua Prefek sudah harus bersiap-siap. Mulai dari membantu para profesor mendekor Aula Besar, mempersiapkan semua hal yang diperlukan, daftar makanan, dan masih banyak lagi (walaupun Profesor Dumbledore pernah bilang tidak usah khawatir dengan persiapannya, tapi tetap saja kami diminta bantuan).

Aku membuka kemejaku karena walaupun sekarang ini masih musim dingin, tiba-tiba saja udaranya terasa panas - mungkin efek sehabis bekerja - .

Aku beranjak ke kamarku dan menjatuhkan diriku di atas kasur. Aku menarik selimut sampai sebatas pinggang dan memejamkan mata, mencoba untuk beristirahat sampai tiba-tiba pintu kamarku terbuka.

Aku menoleh dan mendapati Rose di sana. "Hey," sapaku terlebih dahulu. Dia tersenyum, namun tidak menjawab sapaanku, lalu duduk di pinggir kasur.

"Ada apa?" Tanyaku. Rose mengembuskan napas.

"Aku benci untuk mengatakan ini, tapi aku membutuhkan bantuanmu untuk mengerjakan sesuatu."

Aku menyeringai mendengar ucapannya. "Apa?"

"Bantu aku mengerjakan esai Ramuan karena aku sudah mencarinya di mana-mana dan yang aku cari-cari itu tidak bisa ditemukan," katanya frustasi.

Aku mengangkat sebelah alisku. "Seorang Rose Weasley tidak bisa menemukan yang dia cari-cari?"

Rose berdecak sebal. "Aku serius, Malfoy! Kumohon bantu aku, ya??"

Aku menghela napas. Apa untungnya bagiku kalau membantu Rose? Bisa berdua dengannya?

Tunggu, apa yang tadi aku katakan? Berdua dengannya? Demi Merlin, aku sudah semakin gila.

"Malfoy!" Panggil Rose, membuatku kembali terfokus ke arahnya.

"Baiklah, aku akan membantumu," jawabku. Rose tersenyum senang dan aku benci untuk mengakui ini, tapi senyumnya terlihat lebih manis daripada yang biasanya. Atau mungkin ini tanda-tanda mataku sudah rusak?

"Kalau begitu, kau harus pakai bajumu dan ikut aku ke Perpustakaan," perintah Rose. Aku menyeringai lagi.

"Kenapa? Tidak mau kalau tubuhku tereskpos ke mana-mana dan membuat mereka mimisan?" Candaku. Rose membesarkan kedua bola matanya, lalu memukul perutku pelan. Aku tertawa kecil.

"Pokoknya ikuti saja perintahku. Aku akan menunggumu di Ruang Rekreasi," ucap Rose sambil bangkit dari kasur dan berjalan ke arah pintu.

"Atau kau sangat perhatian denganku sampai-sampai tidak mau aku masuk angin?" Tanyaku lagi, setengah menggoda. Rose membalikkan tubuhnya untuk menghadap ke arahku.

"Kau menjijikkan dan terlalu percaya diri, Malfoy!"

Aku memegang dadaku dengan dramatis sambil memasang wajah sedih. "Kau menyakitiku, Rose...."

"Kau menjijikkan." Kemudian Rose pergi meninggalkan ruanganku.

Aku membiarkan diriku tertawa puas selama beberapa detik sebelum akhirnya memakai hoodie hijau milikku dan menghampiri Rose di Ruang Rekreasi.

A Deal With Malfoy [Scorose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang