"Kita sampai." Ucap Ayah ketika kami sudah sampai di kampusku.
"Bye Ayah. Have a nice day." Ucapku dan mengecup pipinya sekilas dan segera turun dari mobil.
"Bye Kenya. Have a nice day too." Ucapnya dan aku melambaikan tanganku kearahnya.
Aku pun mulai melangkahkan kakiku memasukki gedung kampus. Ketika aku sedang berjalan di koridor, tiba-tiba ada yang menepuk pundakku dari belakang, yang membuatku langsung menoleh dan mendapati keberadaan Louis dihadapanku.
"Hi, Kenya." Ucap Louis dengan senyuman yang merekah.
"Hi."
"Kau sendirian? Tidak bersama dengan Hailey, eh?"
"Ya, seperti yang kau lihat." Ucapku seraya mulai berjalan kembali.
"Apa kau sedang ada konflik dengan Hailey?" Mendengarnya membuatku sedikit terkekeh.
"Of course not, aku dan Hailey baik-baik saja. Kenapa kau langsung berbicara seperti itu?"
"Biasanyakan kau selalu bersama dengan Hailey, jadi aneh saja kalau melihat kalian tidak bersama."
"Sedangkan kau, tidak bersama dengan teman-temanmu, eh?"
"Belum ada satupun dari mereka yang datang." ujarnya, membuatku menganggukkan kepala.
Setelah beberapa saat kami masih terus berjalan berdampingan, akhirnya aku sampai tepat di depan kelasku. Dan kami mulai memisahkan diri.
"Ohya, Kenya?" panggilnya membuatku yang baru selangkah memasukki kelas kembali berbalik kearahnya. "Apa besok kau akan datang ke pesta yang diadakan oleh Liam?" Tanya nya kemudian.
"Hmm...entahlah, tapi sepertinya iya."
"Ok. So, see you around." Tersenyum kearahnya, lalu aku kembali memasukki kelas yang kondisinya belum terlalu ramai, dan memilih untuk duduk dibangku nomor 3 dari depan dan letaknya ditengah-tengah.
Drrtt...drrtt...drrtt...
Merasakan adanya getara dari ponsel yang ada didalam saku celanaku membuatku segera mengambilnya. Ada pesan masuk dari Austin. Aku pun langsung membukanya dan membacanya.
Austin : Hello sweetheart. Bagaimana tidurmu semalam?
Kenya : Hi! Tidurku semalam sangat nyenyak. Bagaimana dengamu?
Austin : Sangat, sangat nyenyak. Apa kau sudah berada di kampus?
Kenya : Ya.
Austin : Kau sudah sarapan bukan? Jika belum, kau harus segera sarapan. Aku tidak mau kau sakit hanya karena tidak sarapan.
Membaca pesannya yang satu itu membuatku kontan tersenyum lebar. Dan ketika aku ingin membalas pesan itu secara tiba-tiba ada seseorang yang duduk dibangku kosong yang ada didahapanku, dan pergerakkannya yang sedikit rusuh ketika memposisikan tubuhnya dibangku membuatku terganggu, jadi aku mendongak dan mendapati Hailey yang ternyata ada disana.
"Tidak bisakah kau lebih santai ketika duduk?" ucapku, dan dia hanya bersikap acuh. Aku pun memilih untuk kembali sibuk dengan ponselku, dan aku bisa lihat kalau Hailey melirik-lirikkan matanya untuk melihat kearah ponselku.
"Ken, pulang kuliah temani aku ke mall, ya?" ucapnya membuatku mendongak sambil menatapnya dengan menaikkan sebelah alisku.
"Untuk apa? Belanja lagi?" tanyaku penuh selidik dan Hailey tampak tersenyum, dan juga menatapku dengan tatapan memohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
FanfictionWith You everything is different. With You, I feel better. With You, I feel comfortable. With You, I feel safe. I always feel different when I'm With You. Dan aku juga merasa bahwa kau adalah orang yang tepat untukku. Bahwa memang kau lah yang se...