"Kenya...Kenya...ayo bangun!" teriak seseorang tepat ditelingaku, seraya mengguncang bahuku dengan cukup keras. Mendengar suara lengkingan yang memekakkan telinga, membuatku mengerang sambil menaikkan selimutku sampai menutupi kepala. "Kenya, cepat bangun. Ayo kita jalan-jalan hari ini." Suara Hailey masih terus terdengar ditelingaku, dan saat ini aku bisa merasakan tangannya yang menarik selimut yang menutupi wajahku, lalu dia berusaha untuk menarikku dari atas tempat tidur.
"Aku masih ngantuk, jadi biarkan aku tidur lagi." Erangku, sambil mempertahankan diriku agar tetap berbaring ditempat tidurku yang nyaman ini.
Tapi Hailey masih saja berusaha untuk menarik tubuhku dari atas tempat tidur lengkap dengan suaranya yang menyebalkan yang mengganggu tidurku. "Kenya, ayo cepat bangun." Erangnya.
"15 menit lagi, ok."
"Tidak, kau harus bangun sekarang."
"Ok, 5 menit."
"Tidak ada 15 menit, 5 menit, ataupun 1 menit. Kau harus bangun sekarang."
Karena pada akhirnya aku sudah tidak bisa kembali masuk kedunia mimpi yang disebabkan oleh suaranya yang sungguh amat sangat mengganggu, aku mulai membuka mataku dan bangkit dengan malas dari tempat tidur sambil menatap kearah Hailey dengan begitu kesal. "Dasar berisik." Gumamku lalu melangkah dengan gontai ke kamar mandi.
"Ya, aku tau, aku ini memang sahabat yang baik." Ujarnya, seakan merasa begitu bangga Karena sudah berhasil membangunkanku. "Jangan lama-lama, ya? Aku tunggu kau dibawah." Ucapnya lagi, tapi aku memilih untuk tidak menjawabnya, dan langsung saja menutup pintu kamar mandiku dengan cukup kencang.
**
Setelah Hailey mengganggu tidur nyenyakku dihari Sabtu ini, sekarang aku hanya dibawa berkeliling kota dengan mobilnya karena memang kami masih belum mempunyai tujuan kemana kami akan pergi. "Ken, apa kau punya ide?" Tanya Hailey sambil masih fokus menyetir.
"Entahlah, aku juga bingung Hailey." Balasku sambil menghela nafas cukup panjang. "Lebih baik kita pulang saja, jika kita tidak punya tujuan seperti ini."
"Hari ini adalah hari Sabtu, Ken. Tidak ada yang namanya bermalas-malasan di rumah dihari Sabtu yang cerah seperti ini." Ujarnya, dan lagi-lagi aku menghela nafasku cukup pajang. Well, bagiku hari Sabtu dan Minggu, atau hari-hari libur yang lain memang menjadi hari yang tepat untuk bermalas-malasan di rumah.
"Hmm...bagaimana kalau kita nonton saja?" Ucap Hailey lagi setelah sempat hening selama sesaat. "Bukankah itu ide bagus, Ken?" lanjutnya lagi.
"Ya. Sudah lama juga aku tidak nonton di bioskop." Responku seraya menoleh sesaat kearahnya, dan melihat Hailey yang tampak sedang tersenyum dengan begitu lebarnya.
Dan akhirnya kami punya tujuan untuk pergi. Setelah sampai ditempat tujuan kami, yang merupakan bioskop favorit kami, AMC Loews Lincoln Square 13, kami langsung melangkah memasukki gedung bioskop itu. Membeli tiket dan juga membeli popcorn serta minuman, aku dan Hailey tidak perlu menunggu begitu lama karena ketika kami sampai, pintu studio dimana kami akan menonton film sudah dibuka.
Duduk pada bangku yang sesuai dengan nomor yang tertera pada tiket kami, aku pun mulai berusaha membuat diriku senyaman mungkin agar aku bisa fokus menonton film. Sedangkan Hailey yang duduk disamping kananku tampak sudah sibuk memakan popcorn nya, dan aku yakin popcornnya itu akan habis ketika film baru beberapa menit dimulai.
Setelah menemukan posisi duduk yang pas dan pastinya nyaman, aku pun mulai duduk dengan begitu manis sambil menunggu film dimulai. Mengarahkan pandanganku kearah sekitarku yang sudah cukup dipenuhi dengan beberapa orang yang sedang mencari tempat duduk, tanpa sengaja pandanganku tersangkut pada sesosok pria berambut kriting yang sedang duduk dibangku paling pinggir yang ada dideretan bangku disebrang deretan bangku ku berada. Tapi dia berada sedikit didepan, jadi aku aku hanya bisa melihat sedikit tampilan samping tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
FanfictionWith You everything is different. With You, I feel better. With You, I feel comfortable. With You, I feel safe. I always feel different when I'm With You. Dan aku juga merasa bahwa kau adalah orang yang tepat untukku. Bahwa memang kau lah yang se...