Melangkah turun dari mobil, dan setelah Harry menyerahkan kunci mobilnya kepada petugas vale, dengan menggandeng tanganku, kami berdua melangkah memasuki lobby sebuah hotel bintang 5.
"Jadi kita akan makan malam disini?" Tanyaku, dan Harry hanya menganggukkan kepalanya. "Tapi kenapa kita berjalan kearah sini? Bukannya di sebelah sana tadi ada restoran?" ucapku lagi, seraya menoleh kearah belakang tubuhku, lebih tepatnya disisi kanan lobby dimana restoran yang aku lihat berada.
"Ada restoran yang lebih spesial daripada yang disana." Balasnya, dan kali ini aku hanya menganggukkan kepalaku, mengerti.
Melangkah memasuki lift, kemudian aku melihat Harry yang menekan tombol lantai 24. Mengetahui Harry membawaku menuju lantai teratas dari hotel ini, rasanya aku tau restoran spesial seperti apa yang dia maksud.
"Hmm...apa ketika makan nanti aku bisa sambil melihat bintang?" tanyaku dengan bersemangat sekaligus penasaran.
"Ya, seperti yang kau suka." Dan senyumanku langsung mengembang dengan begitu lebar. Sungguh aku sudah tidak sabar untuk melihat bintang-bintang yang indah di atas sana. "Lihat betapa bahagianya dirimu saat ini." Ucap Harry lagi dengan senyuman manis terlukis di wajahnya. Dan lagi-lagi aku hanya bisa tersenyum bahagia kearahnya.
Setelah menunggu didalam lift selama 1 menit, akhirnya kami berdua sampai di lantai 24. Dan ketika pintu lift terbuka, dengan masih menggandeng tanganku, Harry membawaku memasuki sebuah restoran, dan menuntunku menuju area outdoor restoran itu. Terpaan angin malam dan pemandangan indah kota New York dimalam hari langsung menyambut kedatangan kami berdua. Aku pun menghentikan langkahku, yang juga membuat Harry berhenti melangkah, dan langsung mendongakkan kepalaku menatap kearah langit malam yang bertaburan banyak bintang. Benar-benar indah.
Merasakan ada sesuatu yang menyentuh kedua bahuku, aku langsung mengalihkan pandanganku dan mendapati kemeja flannel Harry sudah tersampirkan di kedua bahuku. Lalu aku menoleh kearah Harry yang saat ini hanya menggunakan kaus putih lengan pendeknya. "Aku hanya tidak ingin kau kedinginan nanti." Ujarnya, sambil sedikit membetulkan posisi kemejanya di bahuku.
"Bukannya justru kau yang tidak kuat dingin?"
"Terima saja sikap baik dari kekasihmu ini, ok?"
Tersenyum kearahnya, lalu aku menanamkan kecupan singkat pada pipinya. "Terimakasih." Ucapku, dan senyuman manis itu kembali terlukis di wajahnya.
Kembali melangkahkan kaki kami, Harry membawaku menuju sebuah meja yang berada didekat pagar pembatas dari kaca tebal. Dan dari sini kami bisa melihat dengan jelas pemandangan indah kota.
Walaupun aku dan Harry baru menjalin hubungan serius kurang lebih selama 1 bulan, tapi aku sungguh bisa merasakan kalau memang dia adalah orang yang tepat untukku. Rasa nyaman dan aman selalu aku bisa rasakan ketika berada di dekatnya. Sikap manisnya yang sudah dia tunjukkan dari sebelum kami seserius ini juga tidak hilang, justru semakin bertambah. Seperti makan malam romantis kali ini.
Setelah memesan dan berselang beberapa menit makanan beserta minuman yang kami pesan datang, aku masih saja menatap keatas sana. Benar-benar tidak bisa berpaling darinya.
"Sebegitu sukanya ya kau melihat bintang sehingga orang setampan diriku jadi terabaikan disini." Ujar Harry.
Aku yang sedang terkagum-kagum melihat bintang langsung mengalihkan pandanganku kearahnya. "Salah sendiri kenapa kau membawaku ke tempat seindah ini."
"Ya sudah, lain kali aku tidak akan membawamu ke tempat semacam ini lagi."
"Ish...kau ini." Gumamku dengan nada jengkel. Harry pun hanya terkekeh geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
FanfictionWith You everything is different. With You, I feel better. With You, I feel comfortable. With You, I feel safe. I always feel different when I'm With You. Dan aku juga merasa bahwa kau adalah orang yang tepat untukku. Bahwa memang kau lah yang se...