Pagi ini Ayah kembali mengantarku karena memang biasanya aku akan berangkat bersama dengan Hailey ke kampus. Dan ketika aku akan menaiki mobil Ayah, aku kembali melihat pria yang waktu itu memasukki rumah aunt Anne.
Ternyata memang benar, pria itu adalah Harry. Dia benar-benar Harry yang berada di pesta Liam waktu itu. Jadi, dia benar-benar Harry yang dulu pernah bermain bersamaku ketika kecil?
Ketika aku masih terpaku menatapnya karena rasa ketidak percayaan, secara tiba-tiba Harry mengarahkan pandangannya kearahku. Entahlah, mungkin karena dia merasa ada yang terus memperhatikannya. Saling berbalas pandang, kemudian secara perlahan senyumannya itu mulai mengembang dengan dia yang juga melambaikan tangannya kearahku.
"Kenya, ada apa? Kenapa kau tidak segera masuk?" dan suara Ayah seketika membuyarkan lamunanku.
"Hah...iya, aku akan segera masuk."
Setelah aku masuk, aku melihat Harry yang masih saja terus melihat kearah mobil. Ada apa dengan dia sebenarnya?
"Ada apa? Apa kau melupakan sesuatu?" Tanya Ayah yang membuatku langsung menoleh kearahnya.
"Tidak, tidak ada apapun."
"Baiklah. Pakailah sabuk pengamanmu dan kita akan segera berangkat." Mendengar perintahnya aku segera memakai sabuk pengaman. Dan tak lama Ayah mulai mengendarai mobil melaju pergi.
Dan sekali lagi aku mengalihkan pandanganku kearah belakang dan Harry masih saja terus mengarahkan pandangannya kearah mobil. Berusaha untuk mengabaikan Harry, aku pun kembali mengalihkan pandanganku.
"Ayah, apa Ayah tau soal tetangga baru kita?" Tanyaku, membuka pembicaraan.
"Ya, dia adalah teman lama Ibu bukan."
"Dan apakah Ayah tau soal anak laki-lakinya?"
"Maksudmu Harry?"
"Ayah juga tau tentang dia?"
"Tentu Ayah tau. Dulu itu dia sering datang berkunjung dan dia juga teman bermainmu dulu." Jadi memang benar dia orangnya. "Memangnya kenapa kau menanyakan hal itu?" Tanya Ayah kemudian.
"Tidak, aku hanya ingin bertanya saja." Balasku dan tersenyum simpul kearahnya.
"Kau ini..." ucapnya seraya menoleh sesaat kearahku dan mengelus puncak kepalaku.
**
Sesampainya di kampus dan setelah berpamitan dengan Ayah, aku segera melangkahkan kakiku menuju kelas mata kuliah pertamaku. Sesuai dengan perkiraanku, Hailey sudah sampai di kelas.
"Hailey." Ucapku seraya mendudukkan diriku dibangku yang ada disampingnya.
"Hi, Kenya...kenapa? Ada sesuatu yang terjadi?" Ucapnya seraya mengernyitkan dahinya.
"Kau harus tau..." ucapku dan menghembuskan nafasku sesaat. "Ternyata, memang dia orangnya." Lanjutku dan Hailey terlihat memasang ekspresi bingungnya. "Harry. Dia adalah anak dari penghuni baru, dari rumah yang berada persis didepan rumahku." Lanjutku lagi, menjelaskan.
"Bagaimana kau bisa tau kalau itu memang dia?"
"Karena aku melihatnya memasukki rumah itu kemarin malam, dan tadi aku juga melihat dia keluar dari sana. Dan Ayahku juga bilang hal yang sama dengan yang Ibuku katakan. Jadi, memang dia orangnya."
"Ok...lalu, bagaimana perasaanmu setelah mengetahui hal itu?"
"Tentu aku cukup kaget. Aku sangat berharap bukan dia orangnya, tapi pada kenyataannya tidak sesuai dengan dugaanku." Ujarku dan mulai menyenderkan tubuhku pada sandaran bangku, seakan merasa pasrah dengan fakta yang baru saja aku temui.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
FanfictionWith You everything is different. With You, I feel better. With You, I feel comfortable. With You, I feel safe. I always feel different when I'm With You. Dan aku juga merasa bahwa kau adalah orang yang tepat untukku. Bahwa memang kau lah yang se...