3 years later.
Keluar dari kamar mandi dengan handuk kimono yang menutupi tubuhku, aku sedikit menghela nafasku ketika melihat Harry yang masih tertidur pulas di tempat tidur. Waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi, tapi dia masih tidur sepulas itu, sedangkan 1 jam lagi dia sudah harus berada di kantor.
Dasar tukang tidur.
Berjalan kearahnya yang masih tertidur pulas, lalu mendudukkan diriku di pinggir tempat tidur. "Harry...Harry." Ucapku, dengan sedikit mengguncang bahunya itu. Dan respon yang dia berikan hanya sebuah erangan. "Harry, ayo bangun. Kau harus segera berangkat bekerja." Ucapku, dengan kembali mengguncang bahunya.
Perlahan Harry mulai membuka matanya, dan dia menatapku dengan tersenyum. "Good morning, beautiful." Ucapnya, yang kemudian mencium pipiku.
"Morning. Ayo cepat bersihkan tubuh mu dan bersiap." Balasku, lalu bangkit dari atas tempat tidur untuk berpakaian. Tapi baru aku berdiri dengan kedua kakiku, secara mengejutkan Harry menarik tanganku, yang membuatku jatuh tepat di atas tubuhnya. "Apa lagi, Harry? Aku bilang kau harus segera—" ucapku terhenti karena jari telunjuk Harry yang berada di depan bibirku.
"Morning kiss? Kau melupakannya. Setelah itu, baru aku akan segera bersiap." Ucapnya, seraya tersenyum. Dan karena hal itu aku sedikit memutar mata.
"Jangan memutar matamu seperti itu. Or I will..."
"Or what?"
"Or I will kiss you all day long." Ucapnya, yang kemudian mencium setiap bagian wajahku tanpa henti, sampai membuat diriku terkikik geli.
"Harry, hentikan!" ucapku di sela-sela tawaku dan dia yang masih menciumi wajahku. Yang akhirnya ciumannya berhenti tepat di bibirku.
Setelah beberapa saat, dia baru melepaskan bibirnya dari bibirku dan kami saling menatap satu sama lain. Disela-sela sesi berbalas tatap itu, terdengarlah suara tangisan dari si kembar. Kimberly dan Harley, kedua anak kami. Mereka berdua menangis dengan suara yang cukup keras, bersaut sautan sambil memanggil-manggil diriku dan Harry.
"Biar aku yang tangani. Kau segeralah bersiap, jangan sampai terlambat." Ucapku, lalu mengecup singkat bibirnya. Baru setelah itu aku bangkit dan segera melangkah menuju sebuah pintu yang menghubungkan kamar kami dengan kamar si kembar.
**
"Jadi, kalian berdua berencana untuk liburan ke Malibu lusa nanti?" Tanya Mom. Dan saat ini kami berdua sedang makan siang bersama—yang memang sudah menjadi kegiatan wajib yang setidaknya seminggu sekali harus dilakukan—di salah satu restoran langganan kami selama hampir 2 bulan ini.
"Ya. Tadinya kami berencana untuk pergi ke Milan atau Bercelona, tapi karena Harry hanya ambil cuti selama 3 hari, jadi ya kami tidak bisa pergi jauh-jauh." Ujarku sambil menyuapi si kembar dengan makanan yang aku buat sendiri di rumah. "Dan karena dad sedang berada di Seattle, lebih baik mom ikut dengan kami. Pasti liburan kali ini akan terasa lebih menyenangkan."
"Tapi ini kan waktu bagi kalian untuk berkumpul bersama. Jika mom ikut, mom justru akan menjadi pengganggu bagi kalian."
"Tentu saja tidak mom." Ucapku, sambil menatapnya dengan penuh permohonan.
Dan Mom memberikan senyumannya kearahku. "Nikmati saja liburan kalian sekeluarga, ok."
Aku pun menurunkan kedua sudut bibirku.
"Hey, ingat. Kau ini sudah punya 2 orang anak. Jangan bersikap seperti anak-anak begitu." Ujarnya, yang kontan membuatku tertawa kecil, begitupun dengannya.
Selesai makan siang bersama, aku dan Mom pergi ke supermarket terlebih dahulu. Dan setelah dari sana aku baru mengantarkannya pulang.
Sesampainya di rumah aku langsung membawa Harley dan juga Kimberly yang sedang tertidur masuk ke dalam rumah. Kembali melangkah keluar untuk mengambil beberapa belanjaan yang ada di dalam bagasi mobil, ketika aku baru membuka bagasi, aku merasakan ponsel yang berada di dalam tasku bergetar panjang, yang tandanya ada panggilan masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
FanficWith You everything is different. With You, I feel better. With You, I feel comfortable. With You, I feel safe. I always feel different when I'm With You. Dan aku juga merasa bahwa kau adalah orang yang tepat untukku. Bahwa memang kau lah yang se...