09

4.5K 420 16
                                    

Pagi ini sebelum aku dan Hailey berangkat ke kampus, aku sempat melihat Harry yang baru keluar dari rumahnya. Sebelum dia menaiki mobilnya dan melaju pergi, dia sempat menatapku, tapi kali ini tatapan yang dia berikan kepadaku terlihat berbeda dari biasanya. Tatapannya terlihat begitu dingin dan sama sekali tidak ada senyuman diwajahnya itu.

Sungguh aku masih bingung dengan apa yang membuat dirinya menjadi seperti itu. Apa dia marah kepadaku? Tapi apa kesalahanku kepadanya sehingga dia tampak seperti sedang marah denganku?

"Ken, Kenya..." mendengar ucapan Hailey aku pun tersadar dari lamunanku. Dan saat ini kami sudah berada di kelas mata kuliah pertama kami.

"Ya, ada apa?"

"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu kepadamu. Kau ini kenapa? Dari tadi melamun terus."

"Hanya sedang memikirkan sesuatu."

"Memikirkan Austin lagi, eh?"

"Tidak, bukan itu."

"Lalu?" Tanya nya, yang kemudian mulai mendekatkan tubuhnya kearahku. Sepertinya rasa penasarannya mulai muncul.

"Hmmm...menurutmu jika ada orang yang tiba-tiba sikapnya berubah, apakah tandanya orang itu marah kepadamu?" tanyaku, dan Hailey langsung tampak mengenyit bingung.

"Maksudmu sikapnya berubah?"

"Ya, berubah. Dia yang tadinya mengenalmu secara tiba-tiba berubah, seakan-akan dia menjadi orang lain dan tidak lagi mengenali dirimu."

"Ya, bisa jadi dia marah. Kenapa kau bertanya seperti itu?" Tanya Hailey dan aku menggelengkan kepalaku seraya tersenyum simpul kearahnya.

"Tidak, aku hanya bertanya saja."

"Ok, kalau begitu." Ucap Hailey, yang tampaknya tidak begitu tertarik dengan topik pembicaraan kami kali ini. Dan hal itu membuatku merasa sedikit lega karena aku tidak perlu susah payah mencari berbagai alasan untuk menghadapi rasa ingin taunya yang cukup tinggi itu.

**

Ketika kelas selesai, aku dan Hailey pun berjalan menuju kafetaria. Dan saat aku dan Hailey berjalan di koridor, aku sempat berpapasan dengan Harry. Aku menatapnya seraya memberikan senyuman, tapi tidak dengan Harry. Dia hanya melirikku dan tatapannya itu masih sama, dingin tanpa ada senyuman sedikitpun. Dan sampai sekarang aku masih bingung, sebenarnya apa yang terjadi dengannya?

Sejak tadi aku masih saja memikirkan tentang hal itu. Aku juga tidak tau kenapa aku terus-menerus memikirkannya. Aku sudah berusaha untuk tidak terlalu memikirkan tentang hal itu, tapi pikiranku tidak mau bekerja sama dengan diriku.

"Ken..." ucap Hailey yang membuatku kembali dari lamunanku.

"Iya, ada apa?" Ucapku seraya menoleh kearah Hailey.

"Lagi-lagi kau melamun." Ucapnya yang kemudian menghembuskan nafasnya. Aku hanya tersenyum kecil kearanya. "Ada apa? Hal apa yang sedang kau pikirkan dari tadi? Ceritakan kepadaku."

"Tapi..."

"Ceritakan Ken." Ucap Hailey dengan sedikit menuntut. Aku pun mulai menghembuskan nafasku secara perlahan.

"Aku rasa....Harry...Harry marah padaku." Ucapku, kemudian sedikit menggigit bibir bawahku, merasa sedikit takut dengan respon yang akan diberikan oleh Hailey.

"Jadi ini yang kau pikirkan sejak tadi?" Tanya Hailey. Aku pun menganggukkan kepalaku, dan merasa cukup lega dengan respon yang dia berikan. "Dan yang tadi pagi itu, apa karena Harry juga?" Tanya Hailey lagi, dan lagi-lagi aku hanya menganggukkan kepalaku. "Lalu, jika Harry marah kepadamu, kenapa kau sampai memikirkannya seperti itu? Apa jangan-jangan...." dan inilah respon yang aku takutkan dari dirinya.

With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang