'Bunda, Rio belum datang?' Tanyaku sambil terus terisak. Bunda hanya menggeleng lemah.
'Sudah ku bilang, jangan meminta yang aneh2 Veranda! Ini sudah kedua kalinya kau batal menikah. Cukup! Jangan jatuh cinta kepada bangsa lain' ucap Ayah dengan tegas.
'Tapi Rio bilang dia mencintaiku dan--'
'Cukup Ve! Dia iblis! Iblis tetaplah iblis! Iblis itu jahat, mereka punya 1001 cara untuk menipu kita!'
'Ayah, Rio berbeda! Dia iblis yang baik, bahkan mungkin dia iblis yang terlahir paling baik' bantah Ve.
Toktoktok
'Permisi Raja, Ratu' ucap Shania sambil memberi hormat pada Ayah dan Bunda Ve, dan secepat kilat menatap Ve dengan gelisah.
'Ve. Rio ada di depan, sama cewek!'
KRETEK......
'Shania, temani Ve disini. Jangan kemana2!' perintah Ayah dengan tegas, sepersekian detik kemudian Ayah dan Bunda keluar dari kamar Ve.
'Shan....' Ve semakin menangis mendengar ucapan Shania tadi.
'Stop Ve. Gue udah bilang kan jangan jalin hubungan sama iblis. Lo aja ga pernah mau denger' ucap Shania sambil mengelus rambut panjangku.
'Shan. Gue sayang sama dia.. Gue ga bisa hidup tanpa dia' rengek Ve sambil menyeka air matanya
'Mulai deh alaynya keluar. Pusing gue. Denger ya, iblis itu ga cocok sama kita. Mereka lebih cocok sama pecun yang sebangsa sama mereka'
'emang Rio sama siapa?'
'Azarin. Pecun yang waktu itu lo ceritain ke gue, yang ketangkep basah tidur bareng Rio. Noh skrg dia hamil dan-- woi mau kemana lo setan?!!!' teriak Shania saat aku pergi meninggalkannya padahal ia belom selesai bicara.
Aku berlari ke halaman depan dan melihat Rio yang merangkul Azarin dan bayinya dengan penuh sayang. Sepertinya ia ingin melindungi Azarin dari kemarahan Ayah.
'Ayah.. Bunda.. Boleh Ve aja yang nyelesaiin semuanya?' tanya Ve mengejutkan semuanya.
'Ngapain kamu kesini Ve? Kemana Shania?! Cepat kembali ke kamar mu!' Perintah Ayah.
'Sayang. Biarin Ve nyelesaiin urusannya, dia sudah dewasa' bujuk Bunda Dan seperti biasa, Ayah akan menuruti apa kata Bunda.
'Jangan sakiti ANAKU' ucap Ayah sambil melihat ke arah Rio dengan tatapan tajam kemudian berjalan pergi.
'Rio, Azarin. Bayi kalian lucu sekali, cantik seperti ibunya' ucap Ve tulus sambil melihat bayi perempuan yang ada di gendonga Azarin.
'Ve, maafin aku. Aku ga bermaksud--'
'udahlah Rio. aku ngerti kok, semoga kamu bahagia ya' ucap Ve memotong omongan Rio.
'Ve. Aku sayang kamu. Tapi Raja Iblis ga ngizinin aku menikah sama kamu. Maaf aku ga bisa nepantin janji aku. Maaf aku merencanakan terlalu jauh. Tapi sungguh, aku mencintaimu' ucap Rio dengan tulus
'Aku mengerti, Rio' jawab Ve sambil menahan air matanya. Jujur, ia juga sangat mencintai Rio.
'Cinta tak harus memiliki bukan? Aku yakin kita bakal bahagia walau ga bersama' ucap Rio semakin mengiris hati Ve.
'Ya, Rio..' hanya itu yang mampu keluar dari bibir Ve. Matanya sudah terasa sangat panas ingin menangis tp ia tahan.
Oek..Oek..Oek..
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love
RomanceSudah dua kali aku menggelar pesta pernikahan, dan dua kali pula pesta itu gagal. Iblis-iblis sialan itu tak datang di hari pernikahan kami. Sakit, Sungguh. Jika ada kata yang menggambarkan perasaan lebih dari sakit dan hancur, itulah perasaanku. Be...