Author Pov
Ve terbangun karena mendengar suara gaduh di dapur. Ve mengikat rambutnya lalu bergegas mandi dan berganti pakaian. Setelah itu ia duduk depan cermin dan memoles bedak serta liptint, ia menatap dirinya dalam-dalam. Hari ini ia akan mulai pekerjaannya sebagai manusia.
"Ve sudah bangun?"
Ve menoleh ke atas dan mendapati penyihir kecil itu sedang terbang.
"Ya, kinal belum bangun?" tanya Ve.
"belom. dia mah kebo banget, bangun kalo ada yg bangunin" jawab acil mengingat majikan kebluknya itu.
Ve merapihkan ikatan pada rambutnya lalu berjalan menuju dapur, ia melihat ibu yang tengah menyiapkan bahan2 untuk dibawa ke toko.
"Pagi ibuu, sini Ve bantu" ucap Ve lalu memasuk2an bahan-bahan yang masih belum tertata.
"Pagi Ve. Em.. Ve, tolong bawa ini semua ke toko ya? Biasanya Melody sudah datang jam 7 tadi. Ibu harus menyiapkan bekal dulu untuk Kinal" ucap ibu sambil merapihkan keresek yang harus Ve bawa.
"nanti Ve mampir ke warung dulu ya buat beli gula 10 bungkus. ini uangnya, kalo mau naik angkot pake aja kembaliannya" lanjut ibu seraya memberi selembar uang 100rb.
"oke deh bu, Ve berangkat dulu ya" ucap Ve seraya menenteng 3 buah keresek lalu berjalan keluar rumah.
Seperti yang ibu suruh, Ve membeli gula 10 bungkus lalu kembali berjalan menuju toko. Ve sampai pukul 8 dan terlihat seorang wanita sedang menyapu di depan terasnya.
"Pagi kak melody" sapa Ve dengan ramah lalu membuka pintu toko menggunakan pangkal lengannya.
"Pagi.. Veranda ya? Eh itu langsung taro di dapur aja Ve" ucap Melody sambil terus mengikuti Ve.
"Iya kak Mel" jawab Ve seraya menaruh keresek tadi di meja dapur.
Ve dan Melody pun menata bahan-bahan yang tadi Ve bawa. Setelah selesai, Melody melakukan rutinitasnya membuat kue.
"Ve bisa bikin kue?" tanya Melody sambil memasukan terigu kedalam mangkuk besar.
"Dulu bunda pernah ngajarin Ve bikin kue buat ulangtahun ayah, tapi Ve ga terlalu bisa kaya Bunda" jawab Ve. ia melihat ke langit melalui jendela dapur, ia merindukan ibunya.
Melody yang mengetahui kalau orangtua Ve sudah tiada jadi merasa iba. Ia memeluk ve dari samping lalu mengelus pipinya.
"Kak Mel. Pipi Ve jd kena teriguuu nih" ucap Ve membuat Melody terkekeh. Ia lupa kalau tadi abis megang terigu.
"Maaf Ve, kakak lupaa" ucap Melody
"Nih biar Kak Melody tambah cantikk" ucap Ve sambil memoles sedikit terigu di pipi Melody.
"Ve.. Ini bukan buat mainan, ayo bikin kue sama kakak" ajak Melody sambil membersihkan terigu di pipinya.
Ve dan Melody-pun asik membuat kue untuk ditaro di etalase nanti. Bermacam2 kue sudah jadi, Ve membawanya untuk di tata di etalase. ia juga berdoa semoga rasanya tidak mengecewakan.
Setelah membersihkan dirinya, ia memutar tanda close menjadi open yang menggangtung di depan pintu. Sambil menunggu pelanggan yang datang, Ve membantu Melody yang sedang mengelap meja.
ting
"Pagii, waaah toko sudah rapih ya. Ibu bantu apa dong kalau semuanya sudah selesai? hehe" ucap Ibu yang baru datang.
"iya nih bu, imel di bantuin sama Ve jadi cepet selesai" jawab Melody sambil tersenyum
"Wah makasih ya Ve. ngomong2 bukannya kamu kerja?" tanya Ibu seraya menggantung jaketnya dekat meja kasir.
"Iya ibu, Ve kerja manti jam 3 sore sekalian nunggu Kinal pulang kuliah biar ada yang bantu2 disini" jawab Ve
"jam 3? terus kamu pulang jam berapa?" tanya Melody
"Jam 9an kak Mel. tapi tergantung Ve datang sih, yang pentimg Ve kerjanya selama 6 jam" jawab Ve sambil tersenyum
"Loh? kalo Kinal pulang jam 6 dan kamu baru bisa kerja jam 7, berarti kamu pulang jam 1 pagi?" tanya Melody disambut anggukan Ve.
"Tapi kalo Ve mau pulang jam 7 atau 8 paginya juga bisa hehe" jawab Ve
"Ve harus hati-hati ya, ibu gamau Ve kenapa2 kalau pulang malem" ucap ibu sambil mengelus rambut Ve. Ve hanya mengangguk sambil tersenyum.
ting
Seorang wanita paruh baya datang bersama anaknya, perlahan banyak pelanggan yang juga berdatangan. Kinal's Bakery memang selalu rame setiap harinya. Ibu dan Ve mulai menyiapkan pesanan2 pelanggan dan Melody yang berjaga di kasir.
Tak terasa waktu menunjukan pukul 4 sore, Kinal baru saja pulang karena jalanan macet. Pekerjaan Ve digantikan oleh Kinal. Sekarang Ve bersiap menuju Classy Cafe.
Ve berdiri depan cermin merapihkan bajunya. Baju garis-gairis dengan rok hitam selutut membalut indah tubuh Ve, ia menggunakan topi serta kacamata membuat Ve semakin cantik. Ve menyelempangkan tasnya lalu berjalan menghampiri Kinal.
"Kinal, jadi nganter?" tanya Ve disambut gelengan dari Kinal.
"lagi rame Ve, lo sendiri juga gapapa kan?" tanya Kinal.
"iya gapapa, gue pergi yaa. bilangin sama ibu kayanya gue pulang jam 11 atau 12an." ucap Ve membuat Kinal terkejut
"Ngapain balik jam segitu?!! kalo ada apa2 gimana?" tanya Kinal sedikit kencang
"Gue baik2 aja Nal. Tenang ajaa. Udah ya gue berangkat" jawab Ve kemudian berjalan keluar toko sebelum Kinal tak mengizinkannya.
Ve berjalan menuju halte bus lalu duduk sambil menunggu bus-nya datang.
"Ve? Gue panggilin kok ga nyaut sih. Tega banget bikin gue harus nyusul kesini"
bersambung
UMZ. GARINK YHA? GT? MAAPIN:(
VOTMENT YHA? MAU GA? ENGGA YA? GAPAPA SIH HAHAHQ
MAKASIH
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love
RomanceSudah dua kali aku menggelar pesta pernikahan, dan dua kali pula pesta itu gagal. Iblis-iblis sialan itu tak datang di hari pernikahan kami. Sakit, Sungguh. Jika ada kata yang menggambarkan perasaan lebih dari sakit dan hancur, itulah perasaanku. Be...