Because him

441 27 0
                                    

Author Pov

tok tok tok

"Ve, buka pintunya.." ucap Aldi sambil melonggarkan dasinya.

clek

"Ve kenapa? Abis nangis?" tanya Aldi yang melihat wajah Ve yang sembab.

Ve hanya menggeleng.

Aldi memeluk Ve erat, mencoba menenangkannya. Entah apa yang terjadi pada gadisnya ini.

"Ve udah makan?"

Ve menggeleng. Masih dalam pelukan Aldi.

"Mau makan diluar?"

Ve kembali menggeleng.

"Ve mau apa?"

"Aku bosen dirumah, boleh aku kerja ditempat kamu lagi? Aku gabisa terus2an ngerepotin kamu Al"

"Veranda, kamu itu pacar aku. Aku bakal lakuin apapun untuk kamu, aku pengen bikin kamu bahagia, kamu gapernah ngerepotin aku sayang. Jangan ngomong gitu lagi, oke?"

"Tapi Al...."

"Stop Ve, ayo masuk. Aku mau ngasih kamu sesuatu"

Aldi mengrangkul Ve lalu berjalan beriringan menuju sofa ruang tamu. Ve duduk dengan asal sementara Aldi duduk sambil mengeluarkan sesuatu dari tas-nya.

"Ini buat kamu"

Aldi memberikan sebuah kotak persegi panjang transparant dengan hiasan pita berwarna merah. Ve membelalakan matanya. Ia melihat sebuah kalung cantik yang ada di dalamnya. Tidak! Tidak! Bukan itu yang membuat Ve kaget.

Ve menelan ludahnya, dengan takut ia menatap mata Aldi. Teduh. Tak ada sorot apapun dari matanya selain kasih sayang.

"Ini bagus bgt Al, kamu beli dimana?" tanya Ve sambil mengambil kotak itu.

"Aku ga beli, itu punya mama"

Deg.

"Ahh.. Aldi, aku gabisa terima ini.." Ve jadi salah tingkah.

Kalung dengan liontin berbentuk sayap, begitu cantik dan elegan. Tapi sayap itu akan bersinar kalau seorang dewi kematian memakainya, itu alasan kenapa Ve benar2 terkejut akan kalung itu.

"Sini aku pakein" ucap Aldi seraya hendak mengeluarkan kalung itu dari kotaknya.

"Jangan!"

"Kenapa?"

"E..Eh.. Nanti aku pake sendiri aja" jawab Ve sambil mengambil kotak itu dari Aldi.

kringg kringg

"Sebentar aku angkat telfon dulu" ucap Aldi lalu beranjak dari sofa

fhhhhh
Hampir!

"Duh! Semuanya itu hampir bgt! Untung seabis kerja jadi dewi kematian, gue duluan yang sampe rumah! Fyuh...Gue gabisa diem dirumah terus!" gumam Ve.

Ia kembali ingat, 15 menit sebelum Aldi pulang td ia harus bekerja sebagai dewi kematian. Ia menangis melihat seorang anak kecil yang mengalami pelepasan, makanya td saat bertemu Aldi wajahnya sangat semabab.

Ve gabisa diem dirumah terus. Setidaknya kalo dia ga dirumah, dia ada alasan buat kerja itu. Hm....

"Ve?" panggil Aldi sambil memegang gagang telfon.

"Apa?"

"Ini telfon buat kamu"

Ve melonjak girang, itu pasti Kinal atau Ibu! Ahh Ve kangen keduanya. Dengan cepat ia mengambil alih telfon sambil menampakan senyum yg tak luntur dari bibirnya.

Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang