Knows [2]

393 21 0
                                    

Veranda Pov

"Ve, Ve bangun Ve"

aku menggeliat saat Kinal menepuk-nepuk pipiku. Ahh jam berapa ini? Aku melihat ke arah jam dinding dan --Jam 3 pagi?!?!

"Gue belum tidur Kinal" ucapku parau sambil bergegas tidur kembali

"Bentar lagi rapat dimulai"

Oke. Mendengar kata Rapat aku langsung terbangun dan berubah wujud menjadi dewi kematian. Aku berjalan beriringan dengan Kinal dan Acil yang senantiasa terbang dibelakangnya.

Langit masih sangat gelap, tapi Kinal terlihat begitu semangat. Apa rapat selalu mengasyikan?

"dimana cil?" tanya Kinal, aku menguap.

"pohon itu"

HA? Rapat di pohon? Menggelantung? Yang benar saja!

"Cepet cil sebelum ada orang" perintah Kinal

Acil terbang mendekati pohon lalu sepertinya dia sedang di scan. Tiba-tiba pohon itu terbelah 2 dan menampilkan lorong dengan ratusan anak tangga.

Aku dan Kinal mulai berjalan menuruni anak tangga dan melihat banyak sekali orang disana, ada Aldi dan Shania juga.

"Shan!" panggilku

"Ve! Kamuu kemana aja?! Aku khawatir!"

bukannya Shania yg menyaut malah Aldi yg berlari menghampiriku. ckckck.

"Kamu yang semalem nurunin aku!"

"Tapi aku langsung nyari kamu lagi, maafin aku"

"Ya, gapapa"

Tok Tok Tok

suara palu mengetuk meja terdengar, Aldi menariku untuk duduk disebelahnya. disebelahku ada Kinal dan di sebelah Aldi ada shania.

Tempat duduknya melingkar, di tengah2 ada 3 meja yang membentuk segitiga kosong di tengahnya. Ada ayah disana! ada raja iblis, dan --manusia?

"Hari ini tepat malam Bulan Purnama ke 100, dan Rapat akan dilaksanakan" ucap Bundaku, sepertinya dia MC?

"Rapat kali ini akan membahas tentang goyahnya keseimbangan antara dunia peri, dunia iblis dan dunia manusia" jelas Ayahku

"Aku yakin disini ada seseorang yg baru pertama kali mengikuti rapat. Mohon maaf, kami baru mengajakmu karena kau harus mengerti" lanjut ayah

Yang ayah maksud itu aku? Memangnya aku kenapa? Apa yg tidak aku mengerti?

Tiba-tiba Ayah, Raja Iblis dan Manusia itu mengucapkan mantra secara bersamaan. Aku tak mengerti apa yg mereka ucapkan namun membuat segitiga di tengah mejanya terbuka dan muncul sebuah meja dengan Kristal berberntuk bulan purnama.

"Kami sudah pernah bahas masalah ini sebelumnya, kejadian yang sama terulang oleh bangsa yang sama" ucap Raja Iblis

"Kristal ini redup saat ada seseorang yang mencintai orang lain yang berbeda bangsa dengannya. Kristal ini retak saat mereka berciuman. Bagian Kristal ini hancur saat mereka bersetubuh" lanjut Raja iblis

Aku menelan ludah. Sepertinya topik rapat ini adalah aku? Hei! Jangan salahkan aku. Kalau aku tau-pun aku tak kan melakukannya --mungkin.

"Dulu, seorang dewi kematian datang ke dunia manusia. Raja memang menugaskannya disini. Tapi dia malah jatuh cinta dengan seorang manusia" ucap Manusia itu, entah siapa namanya.

"Mereka berpacaran dan memhuat Kristal ini redup untuk pertama kalinya. Dan aku tak menyangka mereka menikah dan melahirkan 3 orang anak. membuat sebagian Kristal ini retak dan hancur" lanjutnya

"Kasus yang sama terulang lagi" kali ini Ayah yg bicara

"Seorang dewi kematian jatuh cinta, dengan dua bangsa yg berbeda" lanjut ayah, aku yakin pasti aku yg di maksud.

"Dan untuk kedua kalinya, ia adalah anakku"

DEG.
Kedua kalinya? Jadi Dewi kematian yg sebelumnya itu kakakku?

"Jessica Veranda. Ayah sudah bilang berapa kali untuk tidak berhubungan dengan bangsa lain? Tolong jangan buat Kristal ini hancur. Cukup kakak-mu saja yg melakukannya" ucap Ayah sambil memandang ke arahku.

Aku menangis. Sungguh. Tak menyangka bahwa perbuatanku akan berimbas seperti ini.

"Apa salah, jika seorang Dewi Kematian...jatuh cinta?" tanyaku sambil menangis

"Tidak sayang, hanya saja kamu harus menempatkan hatimu pada seseorang yg tepat. Kalau seperti ini, kamu menggoyahkan keseimbangan. Kamu melanggar hukum alam.." kali ini Bunda yang bicara, aku semakin menangis. Tak peduli jutaan pasang mata yg melihatku.

Aku memejamkan mataku, mencoba menenangkan diriku sendiri. Rapat kembali diteruskan, aku tidak menyimaknya. Sungguh. Aku tak peduli.

Tak berapa lama rapat selesai dan Kristal kembali di amankan. Buru-buru aku kembali kerumah Kinal --tentu saja Kinal, Aldi, Shania dan Acil mengejarku.

"Ve!" Kinal memelukku, dia mencoba menenangkanku.

"Ve, lo harus terima. ini emang takdir lo" ucap Shania sambil mengelus kepalaku

"Ve, kamu ga salah. Kamu cuma engga tau aja" ucap Acil

"Kalau Ve tau juga Ve gabisa ngehindar dari perasaan Ve sendiri. Ve sayang sama Aldi" ucapku sambil menangis semakin deras

Aku berani bersumpah, perasaanku lebih dari hancur. Disaat aku menemukan laki-laki yang baik, mencintaiku dengan tulus, kenapa takdir tidak mengizinkannya? Ini tidak adil!

"Iya ve, aku tau. Aku juga sayang sama kamu. Aku kira kita bisa bersama seperti mama dan papaku. Ternyata ngga.." ucap Aldi, sepertinya ia ingin menangis tapi ditahan.

"Aldi, apa mama kamu itu kakak aku?" tanyaku. Aku baru ingat kalau mama aldi menikah dengan seorang manusia. Apa dia yg di maksud ayah tadi?

"Aku gatau, Ve.." jawab Aldi

"Apa ada lagi yang Ve gatau?" tanyaku

Aldi dan Kinal saling pandang. Hei! Ada apa?

"Ve, gue mau jujur sama lo" ucap Kinal sambil menghela nafas panjang

"Aldi itu mantan gue waktu SMA" lanjutnya.

"Gue minta maaf sama lo ga pernah cerita" lanjutnya lagi sambil semakin erat memeluku

Aku yakin, pasti hati Kinal sakit. Mantannya jadian sama aku, padahal dia pernah bilang kalau dia emang suka sama Aldi..

Terus sekarang apa yang harus aku lakuin?

bersambung.....

Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang