Author Pov
"VERANDA!!"
Aldi berteriak lalu bergegas keluar dari mobil, ia membuka pintu belakang mobilnya lalu menggendong Ve dan membaringkannya di jok penumpang.
Dengan gerakan tergesa ia duduk di jok pengemudi dan melajukan mobilnya dengan cepat menuju rumah sakit terdekat.
Waktu terus berputar tanpa terhenti, Ve masih dalam pemeriksaan dokter dan Aldi hanya mampu berdoa agar kekasihnya itu selamat.
clek
"Dok, gimana keadaan Ve?" tanya Aldi saat melihat dokter keluar dari ruangan
"Kondisinya lemah. Sepertinya ia kecapean karena terlalu banyak kegiatan dan kurang makan. Sebaiknya dia di rawat inap untuk satu atau dua hari sampai kondisinya membaik" ucap Dokter tersebut, Aldi hanya mengangguk mengerti.
"Kalau begitu, saya permisi"
****
"Bunda...."
"Ve? Ini aku, ve bangun.." ucap Aldi sambil menepuk2 pipi Ve dengan pelan saat mendengar Ve bergumam.
"Aldi? aku dimana?" tanya Ve saat matanya sudah terbuka sepenuhnya.
"Kamu dirumah sakit sayang, kamu kecapean" jawab Aldi sambil mengelus puncak kepala Ve.
"Rumah sakit?" Ve melihat ke sekelilingnya. Ini seperti bukan rumah sakit. Temboknya bercat pink dengan beberapa gambar di gantung, selimut dan bantal yang ia pakai juga berwarna pink, ada tv lcd yang cukup besar, ac, hiasan bunga, dan ada pintu kaca yang menyambungkannya dengan balkon.
"Ini kaya hotel" lanjut Ve bingung
"kamu dirumah sakit sayang, ini rumah sakit tante aku dan aku minta kamu dirawat di kamar inap paling bagus dan bikin nyaman" ucap Aldi sambil tersenyum
"Di rawat?!?! Aku kan harus kerja Al, lagian aku ga bisa bayar semua--"
"Kamu gausah pikirin apa2, pikirin kesehatan kamu!" ucap Aldi memotong omongan Ve.
"Ohya, kamu belum makan kan? Ayo makan, aku suapiin" lanjut Aldi sambil mengambil semangkuk bubur yang tadi suster berikan.
Ve hanya menuruti apa kata Aldi, ia memang merasa belum sanggup untuk berontak dan minta pulang --tunggu. memang Ve mau pulang kemana?
"Ald" panggil Ve dengan ragu2.
"Ya sayang?"
"Aku --di usir sama Kinal"
Aldi terdiam mendengarnya, mungkin masih mencerna kata2 yang baru saja Ve ucapkan.
"Tas yang td aku bawa mana? Disitu ada dompet sama baju-baju aku. Aku gabisa lama2 disini al, aku harus kerja dan cari tempat tinggal" ucap Ve dengan wajah serius.
"Aku ga ngerti sama Kinal" gumam Aldi pelan
"kenapa?"
"Aku --harus ke toilet" ucap Aldi seraya pergi menuju toilet.
'deteksi portal selesai, portal terbuka.'
Bisikan itu! Bisikan yang Ve tunggu2. Dari awal Ve memang mendeteksi portal agar saat portal terbuka, Ve dpt mengetahuinya.
"disini pasti ada cctv, gue harus pura2 keluar dan berubah" gumam Ve dalam hati
dengan sekuat tenaga yang ada, Ve turun dati kasur dan berjalan kearah pintu. saat pintu terbuka dan menutupi cctv, Ve berubah menjadi Dewi Kematian dan terbang menuju portal.
****
Aldi Pov
"Gue harus bisa nyembunyiin semuanya, gaboleh ada yang tau soal gue dan Kinal. gaboleh! itu semua cuma masa lalu, masa depan gue sama Ve" ucapku dalam hati.
clek
"Veranda?!!" aku kebingungan saat membuka pintu kamar mandi yang berhadapan langsung dengan kasur dan melihat Ve sudah tak ada. Kemana gadis itu?
"SUSTER! SUS" teriakku sambil belari keluar kamar dan menarik seorang suster yang melewat.
"Suster. Liat pasien yang ada di kamar ini?" tanyaku panik.
"Maaf pak, saya tidak melihat pasien manapun berkeliaran di koridor ini. Mungkin bapak bisa mencarinya di ruang cctv"
tanpa mengucapkan sepatah katapun, aku berlari ke ruang cctv.
"Permisi, bisa lihat cctv kamar Daisy VVIP nomer 2?" tanyaku panik, aku benar2 takut Ve kenapa2.
"Sebentar" jawab laki2 itu, jarinya menari indah di atas keyboard dan
ting
pada monitor, muncul gambar aku menunggu Ve sambil tertidur."Percepat pak sampe jam 4 kurang" perintahku
Laki2 itu menurut dan --ITU VE! Dia turun dari kasur dan berjalan kearah pintu dan SHIT. ve terhalang oleh pintu!
"Pak, periksa koridornya"
Laki2 kembali mengetik di atas keyboardnya dan monitor memunculkan gambar Koridor Daisy.
Pintu kamar Ve terbuka dan...Kemana Ve? dia tidak keluar kamar? Aku masih menunggu sampai pintu kamar di tutup oleh seorang suster.
"Pak bisa di ulang?" tanyaku bingung, laki2 itu hanya mengangguk. Sepertinya dia juga bingung.
Aku kembali menonton tayangan cctv dan tetap sama. Ve tidak terlihat di cctv itu. Ve menghilang?
"Maaf pak, tapi sepertinya kekasih anda tidak keluar tapi masuk ke kamar lagi" ucap laki2 itu
"Coba buka cctv kamar lagi"
Laki2 itu menurut. Aku kembali menunggu dan Ve tak kunjung kembali masuk kamar sampai pintu di tutup bahkan sampe aku keluar dari kamar mandi.
Ve menghilang.
Atau dia memang bukan manusia biasa seperti Kinal?
bersambung
Hv done yha.
Mau tau ga? w ngetik ini pas pelajaran bhs inggris dan ngerasa sumilangen. fix. sakit. bhahahaha
dah. votments yha
tengkyuu~
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love
RomanceSudah dua kali aku menggelar pesta pernikahan, dan dua kali pula pesta itu gagal. Iblis-iblis sialan itu tak datang di hari pernikahan kami. Sakit, Sungguh. Jika ada kata yang menggambarkan perasaan lebih dari sakit dan hancur, itulah perasaanku. Be...