Forget past and Move on

652 24 0
                                    

Author Pov

Matahari bersinar dengan terangnya, cahaya masuk melalui celah-celah jendela mengusik mimpi indah Ve.

Ve terbangun, ia melihat ke sekelilingnya sambil mengerjap-ngerjapkan mata dan mengumpulkan nyawa. Ia sadar, ia sudah berada di kamarnya.

"Bunda??" panggil Ve dengan sedikit teriak. Ia ingin bangun tapi kepalanya pusing.

Clek

"Pagi sayang.." sapa Bundanya sambil membawa nampan berisi sarapan untuk Ve.

"Bun, kepala Ve pusing..." lirih Ve sambil memegang kepalanya.

"Kamu tidur terlalu lama sayang, ayo mandi. Bunda siapkan baju lalu bunda temenin kamu makan disini" ucap Bundanya.

"Oke.."

Ve beranjak pelan dari kasur, lalu berniat untuk menguncir rambutnya. Tapi ia mendapati sesuatu menempel disana.

"Jepitan? Sejak kapan gue pake jepitan" ia menatap sebuah Jepitan berwarna biru di tangannya.

Ve menggedikan bahunya lalu menaruh jepitan tadi di meja riasnya. Skrg ia fokus pada cincin yang melingkar dijarinya. Ve melepasnya dan memperhatikan cincin itu..

Aldi ❤ Kinal

Ve membaca ukiran itu di bagian dalam cincin tadi.

"Siapa aldi & kinal?" tanya Ve pada dirinya sendiri.

"Ve, kapan mau mandi sayang?" tanya Bunda membuyarkan fikiran Ve.

Ve hanya menggangguk lalu menaruh cincin tadi di dekat jepitannya lalu bergegas mandi.

******

Jam menunjukan pulul 10 pagi dan Ve baru keluar kamar bersama Bundanya. Ayah Ve menyambutmya di ruang keluarga.

"Pagi ayah" ucap Ve seraya mencium pipi ayah-nya.

"Pagi, Ve..." jawab Ayahnya.

"Ayah, Bunda, Aku merasa seperti tidur terlalu lama. Aku merasa ada bagian dalam otakku yang hilang.. Aneh" ucap Ve.

"Kamu terlalu lama tidur sayang" jawab Ayah Ve

"Mungkin. Ayah kenal Aldi sama Kinal ngga?" tanya Ve lagi. Ayah menggeleng.

"Bunda?"

"Bunda juga ngga kenal" jawab Bunda.

"Memangnya kenapa?" tanya Ayah.

"Tadi pagi aku pake cincin dan di bagian dalemnya ada ukiran nama Aldi dan Kinal.." jelas Ve.

"Mungkin --cincinnya tertukar dengan punya orang" jawab Bunda sedikit gugup.

"Ahh yasudah. Mana Shania?" tanya Ve lagi

"Dia lagi bekerja di dunia manusia" jawab Ayah santai

"Uh? Boleh aku menyusulnya?" tanya Ve

"Untuk apa? Tak usah. Kau disini saja. Katanya kepala Ve pusing." jawab Ayah.

"Ayolah, sehari sajaaa" bujuk Ve

"Ayah...." ucap Bunda membantu membunjuk

"Yasudah. Terserah kalian saja.." jawab Ayah menyerah

"Makasih ayaahh" ucap Ve senang seraya mencium pipi ayahnya lagi.

"Ingat, hanya satu hari saja" ucap Ayahnya.

Ve mengangguk. Ia mengepakan sayapnya menuju portal ke dunia manusia.

Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang