Author Pov
Ve membuka matanya perlahan, udara sejuk disini membuatnya sangat nyaman. Ia mengerjapkan matanya dan melihat sekeliling untuk mengenali tempatnya berada.
"Ve? Udah bangun lo?"
Ve menoleh dan melihat Kinal yang baru saja datang membawa nampan berisi semangkuk bubur dan air putih.
"Kinal? Kok gue ada di sini?" tanya Ve bingung
"Menurut lo?! Lo bego apa gimana sih, lo itu lagi sakit Ve. gausah macem2 pake acara kabur dari rumah sakit. untung acil lagi jenguk elo dan dia yg nemuin lo pingsan." jawab Kinal dengan nada kesal
"Sorry gue ngerepotin lo lagi" sesal Ve
"Lo bikin gue khawatir, gadis bodoh!" umpat Kinal.
"Gue udah ngabarin pacar lo, bentar lagi juga Aldi datang" lanjut Kinal, Ve hanya mengangguk.
'ternyata Kinal bener2 udah ga nerima gue lagi di rumah ini. padahal gue berharap bisa tinggal disini sama ibu sama kinal' batin Ve.
"Makan dulu sebelum lo pergi lagi, nt lo sakit trs pingsan lagi. yg ada lo ngerepotin gue lagi" ucap Kinal sambil berjalan keluar kamar dan menutup pintu.
Kinal Pov
Seabis keluar dari kamar Ve, gue masuk kamar dan lo semua harus tau kalo gue nangis. Gue nangis! untuk pertama kalinya gue nangisin seorang cewek lemah dan bego kaya Ve.
Gue sayang dia. Gue khawatir sama dia. Gue selalu pengen jagain dia. Tapi, hati gue sakit. Berat buat ngelepas Aldi gitu aja.
Maafin gue Ve, gue nyakitin lo. Maafin gue udah bikin lo nangis. Gue juga ngerasa sakit hati Ve. Tapi jujur, gue sayang lo banget.
Author Pov
tok tok tok
Kinal mendengar suara ketukan pintu, buru2 ia menghapus air matanya lalu mencuci mukanya. Setelah itu dia berjalan menuju pintu utama dan membukakan pintu.
"Malem, Nal" ucap Aldi sopan
"Malem. Masuk Al, Ve ada di kamarnya" ucap Kinal to the point.
Baru saja Kinal melangkah dengan maksud mengantarkan Aldi, tapi tangannya malah di tarik oleh Aldi keluar rumah lalu Aldi menutup pintunya.
"Gue mau nanya sama lo" ucap Aldi serius
"Apa?"
"Apa maksud lo ngusir Ve dari sini?!!"
"Ini bukan rumahnya"
"Bukan itu alesan lo, tapi. Lo cemburu kan?"
"Lo langgar perjanjian kita Al"
"Perjanjian kita cuma kalau didepan orang2! Udah ngaku aja Nal kalo lo cemburu!"
"Buat apa gue cemburu?"
"Lo pikir gue gatau?! Heh cewek pereman sinting. Jangan sekali-kali lo sakitin Ve!"
"Harusnya gue yang ngomong gitu sama lo bajingan! Jangan sekali-kali lo sakitin Ve!! Gue gamau nasib Ve kaya gue sekarang!"
"Ve bukan perempuan jalang kaya lo!"
plak
Kinal sudah tidak bisa menahan amarahnya, refleks ia menampar pipi Aldi lalu berjalan cepat masuk ke kamarnya. Aldi terdiam memegangi pipi kirinya yang terkena tamparan Kinal, perih sekali rasanya.
"Aldi, kamu kenapa? Kamu berantem sama Kinal? Aku tadi denger suara ribut2 disini" tanya Ve yang baru saja menghampirinya.
"Gapapa sayang, cuma sedikit salah paham." jawab Aldi berusaha tersenyum walau sakit di sekitar pipi kirinya.
"Ohya, ayo pulang" ucap Aldi seraya menggandeng Ve.
"Sebentar, aku izin Kinal dulu ya" tahan Ve seraya berlari kecil menuju kamar Kinal.
"Nal?" Ve membuka pintu kamar Kinal dan melihat kinal yang sedang menyeka kasar air matanya
"Ngapain lo kesini?! Gapake ketok2 dulu lagi. Ga sopan!" umpat Kinal sambil sedikit sesenggukan
"Lo kenapa? Cerita sama gue." tanya Ve panik seraya duduk di sebelah Kinal.
"Gue pengen lo pergi dari sini Ve!" bentak Kinal.
"Gue kesini cuma mau minta izin pergi sama lo" ucap Ve pelan
"Cepet sana lo pergi!"
Ve mengangguk lalu kembali berjalan menghampiri Aldi. Dia tak mengatakan apapun, Aldi juga nampak sedang badmood jadi mereka berdua hanya diam saja.
Aldi mengendarai mobil dengan santai, badmoodnya belum hilang sedari tadi. Sementara Ve memejamkan matanya berpura2 tidur, kepalanya masih sedikit pusing.
"Ve?"
"Veranda, aku tau kamu ga tidur"
Ucapan Aldi membuat Ve berdecak kesal dan terpaksa membuka matanya.
"Apa?"
"Ini kunci rumah kamu sekarang, rumahnya emang ga besar tapi nyaman dan tetangga disana juga ramah" ucap Aldi sambil memberikan sebuah kunci dengam gantungan boneka.
"Itu rumah aku dulu waktu aku baru jadi mahasiswa, biasanya rumah itu di tempatin sama Bi Haci. Tapi mama minta Bi Haci tinggal sama mama aja, jd rumah itu kosong dari 2 hari lalu" lanjut Aldi.
"Aku---"
"Kamu ga perlu bayar apapun, aku sayang kamu Ve"
"Aku lebih sayang kamu Ald" ucap Ve lalu mencium pipi kiri Aldi.
****
ssrrrkk... srrrkkk...
Ve mengerjap2kan matanya yang secara tiba2 terkena cahaya matahari. Batinnya mengumpat seseorang yang membuka jendela sepagi ini.
"Sayang? Kapan mau bangun hm?"
Ve masih dalam keadaan setengah sadar hanya bergumam tak jelas.
"Aku harus kuliah hari ini. Aku pergi dulu ya?"
"hmmmm"
"Sampe ketemu lagi, Dewi~"
bersambung....
Hollaaaa. Aku lg pilek niiii gara2 musim pancacobra. hm hmm cedihh>//<
Votments tong hilapnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love
RomantikSudah dua kali aku menggelar pesta pernikahan, dan dua kali pula pesta itu gagal. Iblis-iblis sialan itu tak datang di hari pernikahan kami. Sakit, Sungguh. Jika ada kata yang menggambarkan perasaan lebih dari sakit dan hancur, itulah perasaanku. Be...