Devi Kinal Putri

1.1K 85 0
                                    

Kinal Pov

'aku rasa dia bukan manusia'

'Yap, ada aura aneh dalam dirinya. Kau harus menanyakannya karena aku tak dapat mendeteksinya dengan baik' jawab seseorang yg sedang bersamaku.

Dia terbang mengelilingi gadis yang bernama Veranda itu, mungkin mencoba membangunkannya.

'aura dewi hujan, dewi petir, iblis, malaikat, dan sedikit aura dewi kematian' gumam penyihir kecil itu, aku biasa memanggilnya acil karena tubuhnya sangat kecil.

'Bunda....' gadis itu begumam, uh? mungkin merindukan bundanya.

'Veranda? Kau sadar?' tanyaku seraya mendekati Ve.

'Tidak, dia hanya bergumam' jawab acilku.

Aku hanya terdiam, dia mengingatkanku pada sosok seorang ibu. Uh, aku lupa mengenalkan diriku.

Namaku Devi Kinal Putri, nama ini pemberian ibu. Aku seorang manusia, sungguh. Aku tinggal bersama Bu Dari sejak aku kecil. Yap. Dia bukanlah ibu kandungku. Bu Dari bilang, ia menemukanku di taman saat tengah malam. Aku sendirian
dan aku tidak menangis.

Aku pernah bertemu ibu kandungku, di tempat pelacur. Uhm, apa skrg kau mengerti? aku tidak di inginkan oleh ibu kandungku, dia membuangku, aku hanyalah anak haram. Menyedihkan bukan? Aku tak pernah bertemu dengannya lagi, yang ku tau saat ini ia sudah meninggal.

Aku tidak pernah memiliki seorang ayah. Suami Bu Dari meninggal sebelum aku diangkat sebagai anaknya. Aku juga tidak berminat mencari tau siapa ayah kandungku. Mungkin lelaki yang pernah ibu kandungku kencani, entah yang mana.

Acilku adalah seorang penyihir kecil, dia memakai gaun berwarna merah dengan hiasan berwarna emas. Rambutnya selalu terikat satu, wajahnya cantik. Sungguh. Dia sudah bersamaku sejak lahir, sepertinya begitu. Dia selalu mengikutiku kemanapun aku pergi, sepertinya dia sangat menyayangiku.

'Kinal, bisa bantu ibu nak?' teriak ibu yang sepertinya dari arah dapur.

'Iya bu' jawabku seraya pergi meninggalkan ruang kesehatan ini.

Author Pov

Kinal baru saja selesai menyapu dan skrg ia sedang mengelap meja-meja yang ada. Tiba-tiba ibunya datang lalu duduk di salah satu kursi.

'Kinal, gimana kabar Veranda?' tanya Bu Dari.

'Uhm, gadis itu? Baik. Sepertinya dia hanya kelelahan' jawab kinal seraya duduk di sebelah ibunya.

'Ibu, dia siapa? kenapa dia bersama ibu? apa ibu mengenalnya?' tanya kinal, dia ingin mencari tau siapa Veranda.

'Tadi pagi dia tidur di depan toko lalu ibu ajak masuk. Namanya Jessica Verabda, orangtuanya sudah meninggal dan sepertinya dia amnesia' jawab Bu Dari sambil mengingat2

'Dari yang ibu lihat, sepertinya dia baik dan manis. Ohya, dia juga lucu. Tadi dia bertanya pada ibu apakah ibu manusia atau bukan hahaha lucu sekali kan dia?' lanjut Bu Dari sambil terkekeh mengingatnya.

'Uhm. hahaha iya, dia memang-- sedikit agak aneh' ucap Kinal.

'Iya, dia juga bilang bahwa orangtuanya berada di dunia peri, padahal yang dia maksud adalah akhirat. katanya, dunia peri itu indah dan dia ingin orangtuanya skrg berada di dunia pergi sebagai Raja dan Ratu' jelas Bu Dari membuat Kinal mangut-mangut.

'Kinal, Ve bangun!' ucap acil yang baru saja sampai disini. Dia tidak perlu takut ibunya tau soal penyihir kecil ini karena hanya dia yang bisa melihat dan mendengar suaranya.

'Ibu, aku mau liat keadaan Veranda dulu ya' ucap Kinal disambut anggukan ibunya.

Ve Pov

'Veranda.. Ve.. bangun'

aku mendengar suara seseorang membisikiku sedari tadi membuat membuat mataku terbuka dengan perlahan.

Disini tidak ada siapa2, suara siapa tadi?

'Veranda, akhirnya kau bangun juga'

Ugh, ternyata seorang penyihir. Sepertinya ia yang tadi bersama Kinal. Hm. Siapa Kinal sebenarnya? Sepertinya dia hanya manusia biasa. Kenapa penyihir ini mengikutinya?

'Sebentar, aku panggilkan Kinal' ucap penyihir itu lalu terbang menjauh.

aku mencoba duduk dan menyenderkan tubuhku pada kepala ranjang.
tak lama setelah itu, Kinal datang bersama penyihir tadi.

'Lo udah sadar?' tanya Kinal seraya memberikan segelas air putih. aku hanya mengangguk lalu meminum air putih tersebut.

'Terimakasih'

'Devi Kinal Putri' ucap Kinal seraya mengulurkan tangan.

'Jessica Veranda'  ucapku menyambut uluran tangan Kinal.

'Lo seorang Dewi Kematian?' ucap Kinal santai dan membuatku terdiam.

'Kok lo tau?' tanyaku polos.

'Lo bilang sama ibu kalo lo amnesia tp lo inget nama lo. lo bilang orangtua lo ada di dunia peri. Dan acil mendeteksi kalo aura Dewi Kematian dlm diri lo itu sedikit' jawab Kinal membuatku takjub, dia sejeli itu.

'Uhm. Siapa lo? Kenapa lo punya penyihir?' tanyaku.

bersambung..

NDEEE. Part 3 udah selsai. Ada yang baca gak bhahahaa.
Maaf ya kalau gaje. Mau vote ga? vote aja mt ku cium wkwkwk:p

Thankyouu

Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang