Author Pov
Ve baru saja sampai di rumahnya pukul 1 pagi dengan di antar Aldi. Ia sempat menunggu 15 menit sebelum kinal membukakan pintu untuknya.
"Sorry gue ganggu" ucap Ve sambil membuka sepatunya.
"Gapapa. Lo balik sama siapa?" tanya Kinal sambil menguap, dia bertanya seperti orang ngelindur.
"Aldi"
"WHAT?!" kinal melotot mendengar jawaban Ve.
"Kinaaaaaal mulut lo bau. sana sana tidur lagi, gue juga ngantuk" ucap Ve meninggalkan kinal yang masih tak percaya dengan jawaban Ve.
Ve berjalan menuju kamarnya, membersihkan diri, mengganti pakaian lalu berbaring di atas kasurnya.
'Em. Aldi. Bos gue yang sinting, selalu bikin gue sesek nafas karena digombalin. Ahh. Apa dia suka sama gue? Tapi? Atas dasar apa? Apa yang bisa di sukain di diri gue? Argghhh--"
'Jln Moh Toha nomor 19'
Lamunan Ve buyar saat mendapat bisikan itu.
"bahkan disaat waktunya istirahat, gue tetep harus kerja kaya gini...huhh" gerutu Ve dalam hati sambil berubah menjadi dewi kematian.
***
Hari demi hari berlalu, Ve merasa nyaman menjadi manusia. Setiap pagi ia membantu Ibu dan Melody di toko kue, dan sore tugasnya di gantikan oleh kinal sementara Ve bergegas kerja di Classy Caffe. Ia menjadi lebih sering bersama Aldi, waktunya untuk ibu dan Kinal menjadi lebih sedikit.
Satu minggu bekerja di Classy Caffe, Ve mendapatkan gaji awalnya. Memang tidak terlalu besar, namun sepertinya cukup untuk mentraktir ibu dan Kinal sebagai tanda terimakasih.
Setelah meminta izin pada Aldi, Ve mengajak ibu dan Kinal untuk makan malam di Classy Caffee. Ibu sangat senang karena memang sudah lama ia tak pergi bersama Kinal, dan skrg ditambah ada Ve dihidupnya.
"Ibu mau pesen apa?" tanya Ve sambil memberikan buku menunya.
"Yang enak apa Ve?" ibu malah bertanya balik
"ini aja bu, ibu kan suka yang gampang di telen" usul Kinal sambil menunjuk gambar cream soup.
"Ngga ah, ibu mau nyobain ini boleh Ve?" tanya ibu sambil menunjuk Makaroni Pasta. Ve menangguk tanda menyetujui.
"Gue juga itu aja Ve" ucap Kinal.
"Minumnya?" tanya Ve
"Ibu teh manis anget aja, gue es jeruk deh" jawab Kinal disambut pukulan pelan dari ibu
"ibu mau jus alpukat, kinal!" ucap ibu sambil cemberut membuat Ve terkekeh
"yaudah, sebentar ya.." ucap Ve lalu berjalan ke arah Naomi.
"Mau pesen apa mbak? hahaha" tanya Naomi sambil terkekeh
"Makaroni Pasta-nya 2, es jeruk 2, jus alpukat 1, teh manis anget 1, sama cream soup 1. Gapake lama ya mbak! wkwk" jawab Ve seolah2 ia memang pengunjung bukan pegawai disini seraya memberikan uang dua lembar 100ribu-an.
"Ntr makanannya ambil disini ya Mbak. biasa nganter2 makanan juga hahaaha" ledek Naomi sambil memberikan kembalian dan struk.
"Enak aja! hahaha" ucap Ve lalu berjalan kembali menuju meja 4 yang terdapat ibu dan Kinal.
"Ve"
Baru saja beberapa langkah, ia merasakan namanya di panggil. Belum sempat ia menoleh, ia sudah menegang kaku karena ucapan selanjutnya.
"Gue tau lo bukan manusia"
"Gue tau lo seorang dewi kematian"
"Gue tau, lo ga akan bisa bersama sama Aldi"
bruk
Tubuh Ve limbun jatuh ke lantai mendengar ucapan barusan, ia menoleh kebelakang dan tak menemukan siapapun.
"Veranda!!" teriak Kinal seraya berlari menghampiri Ve, tangannya menyentuh pundak Ve namun -Hei. Tangan kinal juga dipegang!
"Elo?" ucap keduanya bersamaan.
"Sorry" ucap Aldi lalu melepas tangannya lalu membantu Ve berdiri, Kinal yg salah tingkah juga ikut membantu Ve berdiri.
"Lo gapapa? Ada yang sakit?" tanya Aldi khawatir
"Gapapa kok" jawab Ve sambil tersenyum menatap keduanya lalu berjalan pergi.
Kinal kembali salah tingkah saat ditinggal berdua dengan Aldi. Aldi menggaruk tengkuknya yang tak gatal, bingung ingin melakukan apa.
"Lo --apa kabar?" tanya Kinal canggung
"Baik. Lo?"
"Gue juga baik"
"Lo udah banyak berubah ya nal"
"Maksudnya?"
"Ya, waktu SMA lo kan tomboy abis. Sekarang udah cewek banget, cantik"
MEDIS MEDIS. TOLONG KINAL BUTUH TABUNG OKSIGEN.
"Makasih" ucap Kinal malu-malu, pipinya sudah merah seperti tomat.
"Tapi ini bukan pertama kalinya gue liat lo cantik" ucap Aldi
"terus kapan?"
"Lo inget waktu kita kepilih buat jadi King and Queen di prom night? Itu pertama kalinya gue liat lo cantik dan menghargai lo sebagai seorang perempuan" jawab Aldi
"Pantesan lo sering jail dan jahatin gue! ternyata lo anggep gue cowok ye!" ucap Kinal sambil mengepalkan tangannya depan wajah Aldi.
"Mulai deh sikap premannya keluar hahaha" ucap Aldi sambil mencubit gemas pipi Kinal.
'TUHAN. TOLONG BERHENTIIN WAKTU AJA. GUE MAU TERUS-TERUSAN GINI SAMA ALDI! AAAAAAAAAAAAA' teriak Kinal dalam hati.
"Apaan sih lo" ucap Kinal sambil menepis tangan Aldi. Jantungnya sudah berdetak tak karuan. Aldi menatap dalam mata Kinal membuat ia salah tingkah.
"Kinal"
"ya?"
"Kalau gue suka sama Ve gimana menurut lo?"
bersambung
Hampura kalo gajenya kelewatan:(
Jangan lupa votment yaaa!^^
tengkyuuuu
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love
RomanceSudah dua kali aku menggelar pesta pernikahan, dan dua kali pula pesta itu gagal. Iblis-iblis sialan itu tak datang di hari pernikahan kami. Sakit, Sungguh. Jika ada kata yang menggambarkan perasaan lebih dari sakit dan hancur, itulah perasaanku. Be...