7

769 110 5
                                    

Sara terus menopang dagunya sejak bel  istirahat berbunyi 15 menit yang lalu. Ia teringat peristiwa kemarin. Bagaimana bisa ia hampir mencium matthew padahal 2 hari yang lalu mereka bertengkar hebat. dan tadi pagi matt menyapanya seakan tidak ada yang terjadi antara mereka berdua

Sara mengusap wajahnya kasar, bingung dengan sikap lelaki itu. Ditambah lagi olivia, gadis itu selalu menatap sara tajam. Yeah, dari tatapannya saja sara bisa tahu bahwa gadis itu cemburu padanya.

Srett

Seseorang menariknya paksa membuat ia terkejut. Olivia, oh gadis itu lagi. Sara

"Apa" sara langsung bertanya tanpa basa basi, sedangkan gadis yang ditanya hanya menatap sara tajam

"Apa hubunganmu dengan matthew?" Jawab olivia dingin. Sara mencoba untuk tidak tertawa. Apa apaan gadis ini, ia menggeret sara hanya mau menanyakan ini saja? Ew. Bahkan orang orang sudah tau sara dan matthew hanya teman dekat

"Menurutmu?" Tanya sara balik, mencoba menggoda olivia

"Kumohon.." Sinar mata olivia seakan meredup. Gadis itu menatap objek lain selain sara. Ia menghembuskan nafasnya berat. Seakan ada sesuatu yang ingin ia sampaikan pada sara

"Kenapa?" Sara menaikkan alisnya sebelah, bingung dengan perubahan sikap gadis didepannya

"Ada sesuatu yang belum sekarang kau ketahui" ujar gadis tan itu lalu pergi begitu saja meninggalkan sara dengan sejuta tanda tanya di kepalanya.

'Apa maksudnya? Dia mencoba mempermainkanku?' Batin sara dongkol

***

Sara meniup poninya sejak beberapa menit tadi.

Kemana matthew? Ia bahkan tidak melihatnya sejak tadi. Apa matt tidak mau bertemu dengannya lagi, karena kejadian kemarin? Tapi, itukan matthew yang ingin menciumnya.

Wajah gadis itu memerah, senyumnya lagi lagi mengembang di pipi nya setiap kali memikirkan itu.

'Apa matthew menyukaiku?' Batin sara mengharap.

Ia melirik jam ditangannya. Mungkin matt pulang duluan. Gadis itu lalu pergi keluar kelasnya. Sekolah sudah mulai sepi. Senyum itu masih saja terus tertampang di wajah manisnya.

Namun, saat melewati taman gadis itu langsung mengerutkan dahinya. Wait, ada livia disana bersama... Seseorang laki-laki? Entahlah ia tidak bisa melihat wajah lelaki itu karena ia membelakangi sara. Beberapa detik kemudian pandangan sara dan livia bertemu. Livia mengeluarkan seringai kecilnya yang tidak terlalu terlihat oleh sara

Olivia, gadis tan itu menarik tengkuk lelaki di depannya dan menciumnya dengan paksa. Sara membelakak kaget. Olivia yang selama ini menurutnya baik ternyata berbeda sekali.

Lelaki itu segera melepas ciuman mereka berdua. Jelas sekali bahwa olivia memaksa lelaki tadi untuk menciumnya tanpa sepengetahuan lelaki itu

Namun pikiran pikiran lain mulai mengganggunya. Bukankah bagus jika oliv mulai menyukai orang lain, bukan matthew?

Salah. Sara salah besar. Ketika lelaki tadi berbalik, sara membelakakkan matanya ketika menatap lelaki yang dengan tidak sengaja menatapnya dengan tatapan yang tak kalah kaget dari sara.

Itu matthew.

Keduanya diam. Masih sama sama shock dan tidak percaya.

"Sara, ini tidak seperti yang kau lihat. Aku bisa me-" belum selesai matt menjelaskan, gadis itu sudah lari entah kemana menjauhi matt.

Matthew mengerang sambil menjambak rambutnya. Ia menoleh kearah olivia yang dengan santainya menatap matthew "ini semua karena kau! Jangan pernah dekat dekat denganku lagi"

Gadis itu tertawa "jangan dekat dekat denganmu lagi?pft, kau lupa matt? Kau lupa kejadian tadi malam?" Ujar gadis itu santai lalu pergi meninggalkan matthew disana.

Lelaki itu mengepalkan tangannya. Ia merasa hidup sedang tidak berpihak padanya sekarang.

***
Sara. Gadis itu duduk di atas ayunan dengan pandangan kosong. Kejadian tadi terus terlintas dikepalanya

"Sara.." Suara itu. Suara yang ia harap hilang dari hidupnya

"Sebenarnya apa artiku bagi kamu matthew?" Tanya sara dengan suara parau tanpa menoleh ke arah matt.

Matthew terdiam. Sepertinya ia mulai sadar sara menyukainya.

"Aku..aku tidak tahu sara. Mungkin kau salah mengartikan semua yang terjadi antara kita. Ini salah sara, kita salah. Kita melangkah terlalu jauh" ujar matthew pelan.

Bertambah lagi retakan dihati sara. Seharusnya ia sadar dari pertama matthew tidak benar benar menganggapnya istimewa.

Gadis itu bangkit menghampiri matthew. Matanya menggambarkan bahwa ia benar benar dalam kondisi yang sangat rapuh lebih dari apapun.

"Kau bilang kita melangkah terlalu jauh? Tidak matt, akulah satu satunya yang melangkah. Dan kau hanya diam di tempat dimana seharusnya kita berada" ujar gadis itu rapuh. Airmatanya tidak bisa ditahan lagi. Melihat matthew, ia tidak bisa.

Gadis itu melangkah pergi. Pikirannya mulai mencoba untuk tidak mengingat lelaki itu.

Friendzone ✖ Matthew EspinosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang