8

765 114 11
                                    

Matt's pov

Seminggu ini sangat berbeda tanpa ada sara di kehidupanku. Oh ayolah, aku bahkan tidak pernah bertegur sapa lagi dengannya sejak kejadian itu. Begitu juga tadi sepulang sekolah, ia berjalan pulang begitu saja tanpa menunggu ku. Kemana sara yang dulu? Dia bahkan tidak tahu keadaanku yang sangat kacau.

Aku mengusap wajahku pelan. Menutup mataku sambil menikmati angin malam ini. Tak lama, aku masuk ke restaurant itu lagi, duduk didepan wanita itu. Lelaki didepannya tampak tersenyum melihatku dan melanjutkan makan malamnya.

"Jadi kapan?"

"Kurasa secepatnya"

"Ya, aku setuju"

Aku hanya diam menatap makanan didepanku dengan tidak nafsu. Percakapan itu dimulai lagi. Aku muak dengan semua ini. Kurasa ini sangat sangat salah. Semua terasa salah. Aku benar benar salah mengambil keputusan ini. Jika bukan karena mereka, mana mungkin aku mau.

"Bagaimana pendapatmu matt?"

"Terserah"

"Baiklah, setelah lulus sekolah kurasa waktu yang tepat"

***

Author's pov

Tiga hari ini matthew tidak pernah masuk sekolah. Hati gadis itu gusar, kemana matt? Jujur saja, seberapa pun kerasnya ia membenci matthew dan mencoba melupakannya, ia tetap tidak bisa. Gadis itu sudah jatuh terlalu dalam untuk matthew

Kaki kecil itu ragu untuk melangkah kerumah megah milik matt. Tidak, ia harus meluruskan tali persahabatannya dengan matt. Persetan dengan semua masalahnya dengan matthew.

Knock knock

Ia mencoba mengetuk pintu rumah matthew dengan perasaan tak karuan. Apa yang akan matt katakan setelah melihatnya? Apa matt akan marah juga sepertinya? Apa nanti suasana diantara mereka akan canggung? Masih banyak lagi sebenarnya pertanyaan di kepala sara

Cklek.

Terlihat seorang gadis tan yang tingginya tidak jauh beda dari sara. Melihat gadis didepannya, sara menganga tidak percaya. Begitu juga gadis tan itu, ia membelalakkan matanya melihat sara

"HOLYSHIT, WHY THE FCK YOU HERE" teriak sara tidak percaya

"SARA! OH MY GOD I MISS YOU SO DAMN MUCH!!" Pekik gadis itu lalu memeluk sara erat seakan tidak mau melepaskannya

"Kapan kau pulang dari australia dan kenapa kau tidak mengabarkanku?" Tanya sara setelah melepaskan pelukannya

"I lost my phone in airport,sara. Sowwyyy" jawab gadis itu sambil mengapit lengan sara manja

Sara lalu teringat tujuannya kesini, hatinya kembali gusar walau wajahnya masih menampakkan senyum.

"Mm courtney, where's your bro"

Dan sekarang courtney, adik matthew, terdiam. Senyum lebarnya tadi hilang.

"Dia dikamar sedang tidur. Tadi pagi, ia diantar seseorang. Entahlah itu siapa, aku tak tahu. Kemarin malam ia mabuk berat. Benar benar tidak seperti matt yang biasanya, ia terus mengumpat tidak jelas. I know, dia sedang tidak sadar. Tapi... Itu bukan matt yang ku kenal" ujar courtney panjang lebar sambil menatap sara sedih.

Sara terdiam, apa gara gara dia matthew menjadi seperti ini? Ada rasa bersalah. Ia tahu ini bukan salah matt sepenuhnya. Tapi, dengan adanya matt di dekatnya membuat sara semakin jatuh hati.

"Boleh aku masuk?" Courtney mengangguk dan mengajak sara menemui matt.

Knock knock.

Tidak ada jawaban dari dalam sana. Kedua gadis itu saling berpandangan. Courtney menggerakkan bibirnya tanpa bersuara 'masuklah'

"Siapa yang menyuruhmu masuk" suara dingin itu keluar dari mulut matthew.

"Matthew, ini aku sara"

"Pergi"

"Aku.. Aku mau me-"

"SHUT UP AND GO AWAY!" Sara terbelalak dengan sikap matt. Sebegitu bencinya matt terhadapnya? Kenapa semua keadaannya menjadi berbalik?

Gadis itu mencoba menahan isakannya agar tidak terdengar oleh matt, namun ia gagal.

Tangisan gadis itu menyadarkan matthew. Lelaki itu menutup matanya dan menghela nafasnya pelan. Ia membalik badannya dan berdiri mendekati sara

"Forgive me"

Gadis itu terus menangis sebagai jawaban dari pernyataan matthew tadi. Keadaan diantara mereka berdua sangat sangat hening.

Lelaki itu menarik pinggang sara dan mempersempit jarak diantara mereka.

Kali ini matt benar benar menciumnya. Matthew mencium sara.

Sara terkejut bukan main. Ia mendorong matthew kasar,

Plakk

"Jangan pernah menganggapku gadis gampangan"

Matthew terdiam sambil memegang pipinya yang memerah bekas tamparan sara

"Aku tidak pernah menganggapmu gampangan" ujar matthew sambil menatap sara tajam

"Kau hampir menciumku dulu, lalu esoknya aku melihatmu mencium gadis lain dan sekarang.. Dengan mudahnya kau menciumku? Sebenarnya apa artiku bagi kamu matthew? Sebenarnya siapa yang benar benar kau sukai matthew?" Ujar sara. Ia benar benar dibuat bingung dengan sifat laki laki itu.

Bertahun tahun ia berteman dengan matt namun ia tidak pernah mengetahui sifat matthew yang seperti ini.

"Aku.. Kau mau tahu siapa yang benar benar aku suka?" Tanya matthew, ia mendekati sara dan menatap sara lekat lekat. Jujur saja, tatapan matthew itu membuat sara 'sedikit' ngeri.

Sara tidak menjawab, ia hanya balik menatap matthew tajam.

Seringai kecil keluar dari bibir matthew

"Aku...-"

"tidak menyukai kalian berdua."

Hati sara mencelos.

Plakk

Sekali lagi ia melayangkan tamparan di pipi mulus matthew dengan sangat keras

"Biadab"

Sesaat kemudian pintu itu tertutup menghasilkan suara yang sangat keras mengiringi kepergian sara dari kamar itu.

Matthew tidak bisa menahan air matanya.

Yang sara tidak tahu, seberapa sakitnya matthew berbohong saat itu.








Yeayy chap 8 selesaii. Buat yang udah vomment makasih banyak yaa udah mau baca cerita ini😂😂 gimana chap yang ini? Hehe semoga kalian suka ya😊 Enjoy! Xx

Friendzone ✖ Matthew EspinosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang