10

756 107 5
                                    

Keith menaikkan alisnya mendengar omongan gadis di depannya barusan. Ia mengedikkan bahunya

"Ya apa boleh buat, ini keputusanmu untuk berhenti. Dan ini.." Wanita itu memberikan amplop berwarna coklat pada sara.

"Ini gaji terakhirmu sebelum kau berhenti bekerja"

Sara tersenyum tipis "terimakasih" kakinya lalu melangkah keluar dari lembaga bimbingan belajar itu.

Tak beberapa lama ponselnya bergetar. Nama yang tidak asing lagi tampak dilayar hpnya.

"Halo?"

"Guess what sara? Libur musim panas kali ini akan kuhabiskan di Sydney! Im soooo happy"

"Yeah itu menyenangkan" jawab sara datar sambil menunggu busnya

"And i'll take you there sara! With mee"

"Okay thats co-"

"Wait.."

"THE FUCK?! YOU KIDDING ME RIGHT?"

Suara diseberang telfon itu tertawa

"Nah. Im serious duh"

"Gosh, you are too much, grace. But thank you very much"

"Sudahlah sara. Kau seperti baru mengenalku saja"

"Prepare dari sekarang ya. See ya!"

Sara tersenyum sumringah. At least, ia tidak hanya akan berdiam diri di rumah saja.

***

Seminggu kemudian

"Gah finally Sydneyyy" pekik kedua gadis itu kegirangan ketika mereka sampai di hotel tempat mereka akan beristirahat selama berlibur disana

"Kita akan kemana saja 3 hari ini?" Tanya sara

Gadis didepannya hanya tersenyum lebar

"shopping tentu saja"

"Nooo please gracee"

"Jk mate"

"Anyway im hungry. Lets eat subway" ujar gadis blonde itu sambil mengunyah permen karetnya

"I want maccas"

"Nah, subway."

"But maccas better than subway"

"Nu-uh sara"

"Ugh fine!" Ujar sara pada akhirnya dengan wajah yang ditekuk

***

"Enak?"

"As always" sara hanya tertawa melihat betapa lahap sahabatnya itu memakan sandwich didepannya.

"Kenapa tidak dihabiskan sara?"

"Nah,im full."

Grace hanya mengedikkan bahu dan melanjutkan makan siangnya.

"Anyway, bagaimana hubungan kamu dengan zach?"

"Biasa saja. Masih seperti biasa"

"Kukira saat awal bertemu dan mengenal  Zach dia anak yang pendiam dan cuek. Yang 'anti' dengan wanita. Aku sedikit kaget ternyata sifat aslinya seperti orang idiot"

Grace melotot kearah sara

"enak saja bilang zach begitu. Yeah but at least, we are not stuck in friendzone" sindir grace sambil tertawa penuh kemenangan dengan mulut yang masih dipenuhi sandwich yang belum sempat ia kunyah

"Whatsoever" jawab sara memutar bola matanya

"Eyy,sowwyy sara"

"Sudah biasa"

Friendzone ✖ Matthew EspinosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang