Katakan ia jahat, tapi sekarang Callysta tak bisa menahan tawanya yang pecah, ketika melihat tampang melas dan kecewa milik Tristan yang sedang dikerjai oleh papinya tercinta.
Setelah puas dengan tawanya, Callysta segera mengambil smartphone miliknya untuk segera menghubungi Tristan, yang saat itu sudah berada didalam jeep wrangler lelaki itu.
Tak butuh waktu lama, pada nada sambung pertama, Callysta langsung mendengar suara Tristan diujung sana.
"Cally! Where are you?" Sapa lelaki itu cepat.
'Ehhmm.. Kerjain dikit lagi bisalah ya? Heheh sorry darl!' Batin gadis itu sebelum menjawab pertanyaan Tristan.
"Kak.. B-bisa jemput aku sekarang? Aku takuuutt" Kata Callysta dengan nada suara yang dibuat ketakutan.
"TAKUT KENAPA? KAMU ADA DIMANA?!!!" Pekik Tristan yang membuat Callysta menjauhkan ponselnya segera.
"Aku lagi di taman, ehmm.. Ga tau ini jalan apaan, terus disini ada seorang bapak-bapak.." Balas Callysta ambigu.
"Lebih spesifik doooonngg SAYANG! kasih tau ciri-ciri tempatnya, bukan bapak-bapaknya!" Terdengar disana suara Tristan yang sudah amat khawatir.
"Oke bentar... Taman ini luaas, ada ayunan yang terbuat dari akar pohon, yang disangga oleh dua pohon besar, ehmm.. Rumputnya hijau, bagus, tertata rapi..."
"OHHH GOD CALLYSTA! Gimana rumputnya itu ga penting!" Potong Tristan yang sudah kelewat frustasi memikirkan gadisnya yang mendadak menjadi lemot!
"Heheh maaf, lanjut yah? Jadi.. taman ini juga ada duapuluh anak tangga untuk menghubungkan langsung ke pintu utama istana besar, disini juga ada banyak tanaman bunga mawar, lima belas warna lebih tepatnya, dibelakang istana besar tadi juga ada tanaman bunga matahari, ehmm.. Ada tujuh patung air mancur malaikat yang lagi main musik...."
"Wait... Waiiittt.. Waiiitt.. Aku kaya familiar deh sama taman tempat kamu itu! Lanjutin!" Potong Tristan lagi, kini dia terdengar sedikit curiga.
"Mau lanjutin apa lagi yah? Oh.. Ada beberapa lampu taman juga, enam ada kali ya. Ehm.. Dan sekarang posisi aku tepat dibelakang mobil jeep wrangler warna hitam mengkilap..." Ucap gadis itu yang sedari tadi berjalan keluar dan kini sudah sampai dibelakang mobil Tristan.
"Shit!" Umpat Tristan dan langsung melompat keluar dari mobilnya.
Dan sedetik kemudian, Callysta sudah berada didalam pelukan hangat Tristan, sembari tertawa senang. Lelakinya itu memeluknya dengan sangat erat dan terkesan possessive.
"Om peringatkan kau, agar tidak membuat putri om menangis lagi Tristan! Ini yang terakhir kalinya!" Pelukan kedua sejoli itu terinterupsi dengan kehadiran Dylan yang menepuk keras bahu Tristan.
"Om bisa pegang janji Tristan!" Jawab Tristan mantap.
"Aku tak butuh janjimu! Buktikan saja!" Balas Dylan yang dibalas anggukan mantap dari Tristan. Dan Dylan pun meninggalkan mereka menuju kedalam rumah.
"Soooo... Kita baikan kan?" Tanya Tristan sembari menatap gadisnya, dan dijawab anggukan malu-malu dari Callysta.
"YEEESSS!" Pekik Tristan yang sedang memutar Callysta dalam pelukannya yang hanya bisa tertawa bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY GIRL
RomanceTristan Francius, si bungsu dari keluarga Ricardo yang tidak percaya akan adanya cinta sejati. Baginya cinta sejati hanyalah kalimat dangdut yang mengandung unsur bulshit didalamanya. Sampai suatu saat dia mengenal gadis itu, Callysta Abigail. Cally...