Sorry kalau ini bakalan panjaaaang dan bosenin. Karena, setelah extra two ini bakalan ada 'LAST EXTRA' yang engga tau bakalan diupdate kapan. So, enjoy this part ;)
WARNING! 18+
Callysta tampak terengah-engah di dalam bathup besar yang berada di kamar mandi mereka. Sudah menjelang sore hari dan dirinya beserta suaminya tak kunjung keluar dari kamar mereka, seolah mereka tak perlu makan, dan tak ingat akan anak semata wayang mereka. Mereka hanya perlu bercinta dan bercinta untuk melepas rindu yang tertahan selama seminggu.
Seolah tak lelah akan percintaan kesekian yang mereka lakukan barusan, Tristan mulai kembali mengecupi leher Callysta memberikan beberapa tanda disana. Tangannya kembali meraba tempat-tempat favoritnya di tubuh istrinya itu sehingga sang istri kembali mengerang nikmat akibat perbuatannya. Tristan terkekeh pelan, begitu juga Callysta.
Mereka benar-benar sangat menikmati waktu mereka itu, keduanya saling tersenyum penuh arti sembari terus merengguh kenikmatan yang tak terelakkan itu."Akhh.. Akuhh.. Merindukan anakku!" Rengek Callysta diantara desahan akibat rangsangan yang diberikan suami tercintanya.
"Begitu juga dengan ku sweetheart.." Geram Tristan tepat diatas bibir Callysta.
Percintaan berkali-kali mereka ini, dimulai dari kemarin malam. Tepatnya saat Tristan kembali dari pekerjaannya yang menghabiskan waktu seminggu di New York sana sehingga dirinya hanya bisa mengeluh rindu kepada istri dan anaknya.
Flashback on.
Tepat dua bulan yang lalu, Adrian Ricardo resmi pensiun dari segala pekerjaan kantor yang mengganggu hari tuanya. Daddy Tristan itu mengatakan bahwa sudah saatnya dirinya bersenang-senang bersama para cucu-cucunya untuk menikmati sisa hidupnya.
Pensiunnya lelaki tua itu dari dunia bisnis, secara otomatis membuat Tristan menggantikan posisinya, mengingat hanya Tristanlah anak lelakinya yang bergelut dalam dunia bisnis. Sementara kedua anak lelakinya yang lain hanya diberikannya jabatan sebagai pemegang saham di perusahaan-perusahaannya yang bergelut dalam bidang periklanan dan beberapa stasiun pertelevisian.
Tak mau kalah dengan besannya yang resmi pensiun untuk menikmati hari tua, satu bulan kemudian Dylan Harrison pun mengumumkan keinginannya itu kepada putri semata wayangnya, Callysta, untuk dapat kiranya menggantikan dirinya. Tristan tentu saja tidak setuju, karena ia tak ingin istrinya kelelahan, juga tak ingin anaknya tidak mendapat perhatian penuh dari mommynya, dan itu memang perangkap Dylan yang penuh dengan siasat.
Sehingga pada akhirnya, Tristanlah yang mengemban tanggung jawab tertinggi di perusahaan mertuanya itu. Bisnis mertuanya itu bergerak di bidang pusat perbelanjaan yang tak hanya terletak di Indonesia saja melainkan di beberapa negara besar di kawasan Asia, Eropa dan Amerika. Dan sialnya, seminggu yang lalu kantor cabang mertuanya yang berada di New York itu bermasalah sehingga mengharuskan Tristan turun tangan dan berpisah sementara dari istri dan anaknya.
Setelah seminggu merasakan merananya jauh dari anak terutama istrinya, malam itu Tristan dengan tergesa-gesa masuk kekamar mereka yang sangat dirindukannya.
Pertama-tama, ia memindahkan Michelle yang tengah tertidur pulas di box babynya menuju kamar anaknya itu sendiri yang telah dipersiapkannya, lalu menitipkan anak kesayangannya itu kepada si Mbok yang mana adalah pekerja terlama dirumah itu yang dulunya juga mengurusi Tristan saat ia masih kecil.Setelah mengamankan anaknya yang cantik itu, Tristan kemudian menunggu Callysta keluar dari kamar mandi, sepertinya istrinya itu tengah melakukan ritual sebelum tidurnya.
Dan tepat saat Callysta keluar, tanpa ba-bi-bu lagi Tristan langsung memeluk Callysta dan menggendongnya dalam pelukannya sembari menciumi bibir istrinya itu dengan ganas.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY GIRL
Storie d'amoreTristan Francius, si bungsu dari keluarga Ricardo yang tidak percaya akan adanya cinta sejati. Baginya cinta sejati hanyalah kalimat dangdut yang mengandung unsur bulshit didalamanya. Sampai suatu saat dia mengenal gadis itu, Callysta Abigail. Cally...