*Manusia Batu 2*

2.3K 96 5
                                    

Huaaaahhhh,,, setelah cukup lama berada dalam mobil keramat kakak batuku akhirnya kami sampai juga di rumah Om faris, dan wooww rumah Om Faris begitu besar sekali mirip hotel berbintang lima mungkin cukup untuk menampung 200 kepala rumah tangga

Aku masih termenung didalam mobil pantas saja mama begitu ngebet sama Om Faris ternyata dia Duya (Duda Kaya) lalaa mama mama begitu material dirimu ehh matrelialistis maksudnya

Aku segera turun begitu kakak batuku keluar dari mobilnya dengan menjinjjng gaunku aku berjalan mengekor dibelakang kakak batuku takut lesasar didalam rumah besar ini

"Kakak,,, jalannya jangan cepat cepat dong,,," panggilku

Dia tidak menoleh sama sekali malah semakin mempercepat langkahnya ughhh!!!! Menyebalkan bukan??

Dan terpaksa aku menjinjing gaunku lebih tinggi berlari kecil mengimbangi langkahnya, karena aku berjalan sambil mengomel dan menunduk aku tak menyadari sikakak batu ku ini berhenti tiba tiba alhasil aku menubruk punggung kekarnya

"Buuukkk,,,,,"

"Ishhh,,, maap,,, siapa suruh berhenti tidak bilang bilang,,," omelku

Dia membuang nafasnya kasar aku tahu dia akan marah sebentar lagi, lihat saja caranya menatapku woow seperti drakula yang akan memaksaku, bagaimana ini?? Aku belum siap mati

"Eittsss,,,!!! Sabar jangan marah yaa,,, aku yang salah kaka,,,," ucapku lagi

Dia berjalan mendekat kearahku dan aku berjalan mundur dan apesnya lagi aku menginjak kakiku sendiri dan membuat tubuhku limbung kedepan dan ouuhhh aku terjatuh dan menimpah tubuhnya

Dan posisi kami begitu mengerikan aku menganngkang diatasnya, dan hidungnya meneyentuh hidungku wajah kami begitu dekat

Alamaaakkkk,,,, kuatkan imanku,,,,,

Aku melebarkan mataku, saat mata hitam lekatnya menatapku penuh amarah, tapi otakku yang tengah error ini malah fokus pada bibir merahnya yang bwgiti dekat dengan bibirku

Harum parfum lavendernya, aku bisa merasakan deru nafasnya yang tak beraturan,

"Aku,,,,"

"Astaga,,,, maaf Den Fahmie,,, saya tidak tahu kalau aden dan pacar aden tengah,,,,"

Kami menoleh bersamaan, menatap asisten Rumah tangga Om Faris yang berdiri kikuk disaamping kami dan menutup kedua matanya, aku kembali memeprhatikan posisi kami

Oh my God!!!!!""!!

Kami benar benar seperti tengah sedang anu itu anu ahhh,,,

"Kyaaaaakkkkk,,,,,,"

Fahmie dengan cepat mendorongku hingga aku terguling keaampingnya dan pinggangku membentur lantai

"Pergi,,,,," Bentak Fahmie

Dengan takut asisten Rumah tangga Fahmie segera lari terbirit birit, meninggalkan Fahmie dan Rina yang masih duduk dilantai

Dengan cepat Fahmie segera bangkit membenarkan kemejanya tanpa menolong Rina melenggang masuk kedalam kamarnya

"Kakak,,, kamarku dimana???" tanya Rina

Fahmie tak menjawab, menutup pintu kamarnya dengan keras membiarkan Rina terlantar dilantai

"Ughhh,,,, dasar!!!" dengus Rina

Rina mengedarkan pandangannya, senyumnya melebar begitu melihat sebuah sofa panjang tak jauh dari depan kamar Fahmie, dengan tertatih Rina bangkit dan berjalan kearah sofa, kemudian merebahkan dirinya disana, sudahlah yang penting dia bisa tidur malam ini

Between Two HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang