*Bad Mood*

2.3K 91 8
                                        

Haiii,,, readers!!! Maaf ya sebelumnya sudah membuat kalian menunggu lama untuk  kelanjutan cerita abal abal saya ini

Sebenarnya niat hati ingin menghapus cerita ini, gak tau kenapa tiba tiba feel buat nulis ilang mendadak, seperti judul part diatas bener bener bad mood -___-

Terimak kasih ya buat yang sudah repot repot meluangkan wakatunya untuk membaca cerita ala ala saya,, dan saya baru tahu readersnya udah empat ribuan yaahh,, dan terima kasih buat responnya yang luar biasa

Buat yang sudah message saya,, messenger, bahkan di twiter juga semuanya terima kasih sebanyak banyaknya :) ada satu message yang bimin saye terhura hiihiii 

Sumpeh aku rapopo ,,, aku rapopo aku come back again okeyyyy ckckckckkc

Saya usahakan lanjut lagi yaa,, meskipun sebenarnya badmoodnya udah tingkat ubun ubun heee,, semoga masih berkenan membaca cerita yang alurnya mungkin banyak yang akan berubah nantinya

Tengkiyu all,,,

Back to story

*********

Rina hanya mengaduk aduk makanannya entah kenapa seminggu belakangan ini moodnya tiba tiba saja memburuk, terlebih lagi saat melihat Fahmie atau berdekatan dengan Fahmie sungguh membuatnya mual

Seperti pagi ini, mereka berdua tengah berada di meja makan tapi Rina sama sekali enggan menatap Fahmie, membuat Fahmie terheran heran terlebih lagi melihat wajah Rina yang sedikit pucat

Fahmie membanting sendok dan garpunya, tak tahan dengan suasana dingin ini tapi lagi lagi tidak ada reaksi dari Rina. Fahmie yang geram memutuskan untuk berdiri dan mengahmpiri Rina kemudian meraih sendok yang dipegang Rina kemudian mencoba menyuapkan makanan kemulut Rina

"Makan,,, kau pucat sekali,,," ucap Fahmie

Rina menggelengkan kepalanya dan menutup mulutnya rapat rapat menepis tangan Fahmie hingga membuat makanan tumpah kelantai, sontak ulah rina membuat Fahmie geram dan mengeraskan rahangnya

"Rina,,,,!!!! Apa maumu sebenarnya,,,!!!" ucap Fahmie dengan suara keras

Rina menatap fahmie sengit, mengangkat dagunya setinggi mungkin

"Aku mau berpisah,,," sahut Rina ketus

Fahmie tertegun mendengar ucapan Rina, mata hitamnya menatap Rina penuh tanya, ada apalagi dengan Rina sebenarnya?? Sudah seminggu ini Rina selalu bersikap dingin padanya

"Tidak akan,,, itu tidak akan pernah pernah terjadi,," sahut Fahmie melenggang Meninggalkan Rina

"Tapi aku capek Fahmie,,,,!!!!" ucap Rina setengah berteriak

Fahmie menghentikan langkahnya, mamutar tubuhnya melihat kearah Rina yang tampak memijat kepalanya meringis kesakitan dan hampir limbung berpegangan pada meja dapur membuat Fahmie segera menghampirinya

"Kau tidak apa apa???" tanya Fahmie panik menangkup pundak Rina dan merangkulnya

Rina kembali menepis tangan Fahmie, menjauhkan tubuhnya dari Fahmie

"Lepaskan,,," ucap Rina

Fahmie membuang nafasnya kasar, tangannya mengepal meninju sebuah meja kaca hingga membuat buku buku jarinya terluka dan berdarah hingga membuat Rina berjingkat kaget dan ketakutan

"Praaaangg,,,,,!!!!"

"Kau dengar aku,,, tidak akan ada yang namanya perceraian mengerti,,,!!!" bentak Fahmie meninggalkan Rina dan keluar dari apartemennya

Between Two HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang